BELAJAR IPA KIMIA SMP

SENYAWA ASAM BASA 

contoh daftar senyawa asam, baik dalam bentuk senyawa biner maupun dalam bentuk senyawa terner dan asam kuat maupun asam lemah.

Rumus
Nama
Kekuatan
Senyawa
CH3COOH
Asam asetat
Lemah
Terner
H2C6H6O6
Asam askorbat
Lemah
Terner
C7H5O2H
Asam benzoat
Lemah
Terner
H3BO3
Asam borat
Lemah
Terner
H2CO3
Asam karbonat
Lemah
Terner
H3C6H5O7
Asam sitrat
Lemah
Terner
CHCOOH
Asam format
Lemah
Terner
HN3
Asam hidrazida
Lemah
Biner
HCN
Asam sianida
Lemah
Terner
HF
Asam fluorida
Lemah
Biner
H2O2
Hidrogen peroksida
Lemah
Biner
HClO
Asam hipoklorit
Lemah
Terner
HC3H5O3
Asam laktat
Lemah
Terner
HNO2
Asam nitrit
Lemah
Terner
C2H2O4
Asam oksalat
Lemah
Terner
C6H5OH
Fenol
Lemah
Terner
CH3CH2COOH
Asam propanoat
Lemah
Terner
H2SO3
Asam sulfit
Lemah
Terner
C5H3N4O3H
Asam urat
Lemah
Quartener
H3PO4
Asam fosfat
Lemah
Terner
H2S
Asam sulfida
Lemah
Biner
H3AsO4
Asam arsenat
Lemah
Terner
C3H7COOH
Asam butanoat
Lemah
Terner
C4H9COOH
Asam heptanoat
Lemah
Terner
C5H11COOH
Asam heksanoat
Lemah
Terner
C7H15COOH
Asam oktanoat
Lemah
Terner
C6H13COOH
Asam pentanoat
Lemah
Terner
HCl
Asam klorida
Kuat
Biner
HNO3
Asam nitrat
Kuat
Terner
H2SO4
Asam sulfat
Kuat
Terner
HBr
Asam bromida
Kuat
Biner
HClO4
Asam perklorat
Kuat
Terner
HClO3
Asam klorit
Kuat
Terner
HBrO3
Asam bromit
Kuat
Terner
HBrO4
Asam perbromat
Kuat
Terner
HIO3
Asam iodit
Kuat
Terner
HIO4
Asam periodat
Kuat
Terner
HI
Asam iodida
Kuat
Biner

Jika anda menemukan senyawa asam selain yang ada di dalam tabel di atas tolong diberitahu juga. 

Bagaimana Cara Menghilangkan Bau Amis Ikan?


  • Sebenarnya ikan tidak berbau amis ketika baru ditangkap, dan ketika dagingnya masih benar-benar segar. Beberapa jam setelah ditangkap dari air, ikan tidak mengeluarkan bau amis. Kok ikan pada akhirnya mengeluarkan bau amis?
  • Alasan yang pertama kenapa ikan bisa mengeluarkan bau amis, karena ikan memiliki kebiasaan menyantap ikan-ikan yang lebih kecil. Oleh sebab itu, mereka dilengkapi dengan enzim-enzim pencernaan yang efektif sekali untuk mencerna daging ikan. Ketika ikan ditangkap dan enzim ini keluar dari usus akibat penanganan yang kasar, maka enzim tersebut mengurai daging ikan itu sendiri. Itu sebabnya, ikan yang isi perutnya telah dibersihkan akan lebih tahan lama daripada yang masih utuh. Maka dari itu jika anda membeli ikan segera bersihkan isi perutnya agar tidak cepat mengurai dan berbau amis.
  • Alasan yang kedua, Aroma atau bau amis ikan mulai muncul setelah ikan mulai mengurai. Bau amis ikan berasal dari hasil penguraian (dekomposisi), terutama amonia, berbagai senyawa belerang dan bahan kimia bernama amina yang berasal dari hasil penguraian asam-asam amino.
  • Amonia adalah senyawa kimia dengan rumus NH3. Amonia merupakan senyawa yang terdiri atas unsur nitrogen dan hidrogen serta dikenal memiliki bau menyengat yang khas. Molekul amonia terbentuk dari ion nitrogen bermuatan negatif dan tiga ion hidrogen bermuatan positif dengan rumus kimia NH3.
  • Amonia memiliki pH sekitar 11,5 yang artinya bersifat basa. Jadi, Amonia memiliki kemampuan menetralisir asam dan saat dilarutkan dalam air akan membentuk amonium bermuatan positif (NH4+) dan ion hidroksida bermuatan negatif (OH-). Larutan Amonia (amonia ditambah air) dikenal dengan istilah Amonium Hidroksida (NH4OH) yang bersifat basa.
  • Itu sebabnya orang menggunakan irisan buah lemon mengandung asam sitrat atau larutan cuka (asam asetat), ketika menghidangkan masakan dari produk laut dengan cara merendamnya terlebih dahulu. Ketika ikan yang mengandung senyawa Amonia (NH3) setelah kena air menjadi Amonium Hidroksida (NH4OH) direndam dengan larutan cuka (CH3COOH) akan membentuk senyawa Amonium Asetat (CH3COONH4) yang bersifat garam (netral) dan air H2O. Reaksinya sebagai berikut: 
  • NH4OH + CH3COOH    -> CH3COONH4+H2O
  • Oleh sebab itu, ingatlah selalu mengeluarkan isi perut ikan dan mencuci atau merendam ikan dengan air cuka sebelum diolah menjadi makanan agar ikan tidak cepat mengurai dan mengeluarkan bau amis.

Cara Menentukan pH Suatu Larutan


  • Pernahkah Anda mendengar istilah rambut terbelah? Kelainan ini berupa terbelahnya batang rambut berawal dari ujung rambut sampai pangkal rambut. Kerusakan ini terjadi akibat penggunaan zat-zat kimia memiliki pH tinggi yang mengakibatkan kekeringan di kulit rambut atau karena menurunnya kualitas keratin rambut sejak pertumbuhannya. Belahan rambut yang terjadi di ujung-ujung rambut saja dapat diatasi dengan menggunting bagian rambut yang terbelah. Belahan yang terlalu panjang dapat diatasi dengan pemakaian conditioner. Bagaimana kita bisa mengetahui suatu zat kimia memiliki pH tinggi? Bagaimana cara menentukan pH suatu zat kimia atau larutan kimia?
  • Derajatkeasaman atau Potenz Hydrogen (pH) suatu larutan dapat ditentukan menggunakan indikator universal dan pH meter.

Indikator Universal

  • Indikator universal merupakan campuran dari bermacam-macam indikator yang dapat menunjukkan pH suatu larutan dari perubahan warnanya. Indikator universal ada dua macam yaitu indikator yang berupa kertas dan larutan.
1) Indikator Kertas (Indikator Stick)

  • Indikator kertas berupa kertas serap dan tiap kotak kemasan indikator jenis ini dilengkapi dengan peta warna. Penggunaannya sangat sederhana, sehelai indikator dicelupkan ke dalam larutan yang akan diukur pH-nya. Kemudian dibandingkan dengan peta warna yang tersedia.




2) Larutan Indikator

  • Salah satu contoh indikator universal jenis larutan adalah larutan metil jingga (Metil Orange = MO). Pada pH kurang dari 6 larutan ini berwarna jingga, sedangkan pada pH lebih dari 7 warnanya menjadi kuning. Contoh indikator cair lainnya adalah indikator fenolftalin (Phenolphtalein = pp). pH di bawah 8, fenolftalin tidak berwarna, dan akan berwarna merah anggur apabila pH larutan di atas 10 



Potenz Hydrogen (pH) Meter

  • Pengujian sifat larutan asam basa dapat juga menggunakan pH meter. Penggunaan alat ini dengan cara dicelupkan pada larutan yang akan diuji, pada pH meter akan muncul angka skala yang menunjukkan pH larutan.



Derajat Keasaman dan Kebasaan (pH dan pOH)


  • Mungkin kamu pernah mendengar istilah pH suatu larutan. Apakah pH itu? Pada dasarnya derajat/tingkat keasaman suatu larutan (pH = potenz Hydrogen)) bergantung pada konsentrasi ion H+ dalam larutan. Semakin besar konsentrasi ion H+ semakin asam larutan tersebut. Umumnya konsentrasi ion H+pada larutan sangat kecil, maka untuk menyederhanakan penulisan digunakan konsep pH untuk menyatakan konsentrasi ion H+. Nilai pH sama dengan negatif logaritma konsentrasi ion H+ dan secara matematika dinyatakan dengan persamaan:
  • pH = - log (H+)
  • Analog dengan pH, konsentrasi ion OH juga dapat dinyatakan dengan cara yang sama, yaitu pOH (Potenz Hydroxide) dinyatakan dengan persamaan berikut.
  • pOH = - log (OH)
Derajat keasaman suatu zat (pH) ditunjukkan dengan skala 0-14.
  1. Larutan dengan pH < 7 bersifat asam.
  2. Larutan dengan pH = 7 bersifat netral.
  3. Larutan dengan pH > 7 bersifat basa.


  • Jumlah harga pH dan pOH = 14. Misalnya, suatu larutan memiliki pOH = 5, maka harga pH = 14 – 5 = 9. Harga pH untuk beberapa jenis zat yang dapat kita temukan di lingkungan sehari-hari dinyatakan dalam Tabel berikut.



Cara Mengetahui Kekuatan Asam dan Basa


  • Apakah asam dan basa mempunyai kekuatan yang sama? Kekuatan suatu asam atau basa tergantung bagaimana senyawa tersebut dapat diuraikan menjadi ion-ion dalam air. Peristiwa terurainya suatu zat menjadi ion-ionnya dalam air disebut ionisasi. Asam atau basa yang terionisasi secara sempurna dalam larutan merupakan asam kuat atau basa kuat. Sebaliknya asam atau basa yang hanya terionisasi sebagian merupakan asam lemah atau basa lemah.
  • Jika ingin mengetahui kekuatan asam dan basa kamu dapat melakukan percobaan sederhana. Perhatikan nyala lampu saat mengadakan percobaan uji larutan elektrolit. Bila nyala lampu redup berarti larutan tergolong asam atau basa lemah, sebaliknya apabila nyala lampu terang berarti larutan tersebut tergolong asam atau basa kuat.



  • Asam kuat atau asam lemah pada konsentrasi yang sama menghantarkan listrik yang berbeda. Nyala lampu pada Gambar 2.9(a) tampak redup. Ini berarti larutan yang diuji berupa asam lemah atau basa lemah. Adapun pada Gambar 2.9(b) lampu menyala terang, menandakan bahwa larutan yang diuji berupa asam kuat atau basa kuat.

Identifikasi Sifat asam, Basa dan Garam

  • Banyak sekali larutan di sekitar kita, baik yang bersifat asam, basa, maupun netral. Tahukah kamu bagaimana cara menentukan sifat asam dan basa larutan secara tepat? Indikator yang dapat digunakan untuk menentukan sifat asam dan basa larutan secara tepat adalah indikator asam basa. Apa pengertian indikator?
  • Indikator adalah zat-zat yang menunjukkan indikasi berbeda dalam larutan asam, basa, dan garam. Cara menentukan senyawa bersifat asam, basa, atau netral dapat menggunakan kertas lakmus dan larutan indikator atau indikator alami. Berikut adalah dua cara menguji sifat larutan yaitu dengan menggunakan indikator buatan (salah satunya dengan mengidentifikasinya dengan kertas lakmus) dan indikator alami.

Identifikasi dengan Kertas Lakmus

  • Warna kertas lakmus dalam larutan asam, larutan basa dan larutan bersifat netral berbeda. Ada dua macam kertas lakmus, yaitu lakmus merah dan lakmus biru. Sifat dari masing-masing kertas lakmus tersebut adalah sebagai berikut.
  1. Lakmus merah dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa berwarna biru.
  2. Lakmus biru dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa berwarna biru.
  3. Lakmus merah maupun biru dalam larutan netral tidak berubah warna.


Identifikasi Larutan Asam, Basa dan Garam Menggunakan Indikator Alami

  • Ada beberapa cara yang dapat lakukan untuk mengetahui apakah zat tersebut tergolong asam, basa atau garam, yaitu dengan menggunakan indikator alami. Berbagai bunga yang berwarna atau tumbuhan dapat digunkan sebagai indikator untuk menentukan asam, basa atau garam suatu zat, misalnya bunga kembang sepatu, bunga mawar, kunyit, kulit manggis, dan kubis ungu.


  • Sebagai contoh, ambillah kulit manggis, tumbuklah sampai halus dan campur dengan sedikit air. Warna kulit manggis adalah ungu (dalam keadaan netral). Jika ekstrak kulit manggis dibagi tiga dan masing-masing diteteskan larutan asam, basa dan garam, maka dalam larutan asam terjadi perubahan warna dari ungu menjadi cokelat kemerahan. Larutan basa yang diteteskan akan mengubah warna dari ungu menjadi biru kehitaman, sedangkan pada larutan garam tidak berubah warnanya.

Larutan Asam, Basa, dan Garam Bersifat Elektrolit


Bersifat Elektrolit

  • Zat-zat yang larut dalam air dan dapat membentuk sifat larutan yang menghantarkan arus listrik dinamakan larutan elektrolit. Demikian juga larutan asam, basa, dan garam. Jika dilarutkan dalam air maka larutan tersebut akan bersifat elektrolit.

  • Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh dari zat yang bersifat asam, basa dan garam jika dilarutkan dalam air akan menjadi sebagai berikut:

Zat yang bersifat asam


  • Zat asam adalah zat yang jika dimasukkan dalam air melepas ion H+. Sebagai contoh zat yang bersifat asam misalnya asam kloroda (HCl) jika terurai dalam air akan menjadi H+ + Cl- selanjutnya ion H+ akan bereaksi dan bergabung dengan H2O menjadi ion hidronium (H3O+) dan persamaan reaksinya adalah:
  • H+ + H2O = H3O+

Zat yang bersifat basa


  • Zat bersifat basa adalah zat yang jika dimasukkan dalam air melepas ion OH- sebagai contoh yang bersifat basa misalnya Natrium hidroksida (NaOH) jika terurai dalam air akan menjadi Na+ + OH- selanjutnya ion OH-akan bereaksi dengan air (H2O) dan persamaan reaksinya menjadi
  • OH- + H2O = H2O + OH-

Zat yang bersifat garam


  • Yakni senyawa yang terbentuk dari logam dan non logam yang bergabung dengan ikatan ion. Sebagai contoh garam adalah natrium klorida atau garam dapur NaCl yang terbentuk dari ion Na+ dan Cl-. Dari penjelasan di atas terlihat bahwa zat asam yang dilarutkan dalam air akan terbentuk ion Na+ dan Cl-yang ketiganya adalah ion-ion yang bermuatan sehingga jika ketiga zat tersebut dapat digunakan untuk menghantar listrik yang disebut larutan elektrolit


Sifat-sifat Asam, Basa, dan Garam

  • Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menggunkan bahan-bahan yang besifat asam, basa maupun garam. Misalnya pada saat kita membuat rujak biasanya menggunakan asam jawa atau cuka sebagai bahannya agar rasanya masam. Asam jawa dan cuka merupakan contoh asam dalam kehidupan sehari-hari yang sering dijumpai.
  • Kita juga tidak asing dengan sabun, deterjen dan shampo, yang sering kita gunakan sebagai bahan pembersih. Sabun, deterjen dan shampo merupakan salah satu contoh basa dalam kehidupan sehari-hari. Contoh garam adalah garam meja atau garam dapur yang sering digunakan untuk campuran masakan sebagai penyedap. Selain digunakan sebagai bahan penyedap, garam juga bisa digunakan sebagai bahan pengawet makanan. Bagaimanakah sifat-sifat dari asam, basa dan garam?

Asam

  • Istilah asam (acid) berasal dari bahasa Latin acetum yang berarti cuka. Tentunya Anda sudah tahu bagaimana rasa cuka tersebut. Selain cuka, buah-buahan yang masih muda pada umumnya berasa masam. Sebenarnya rasa masam dalam buah-buahan tersebut disebabkan karena zat kimia yang terkandung di dalamnya yang biasa disebut asam.


Contoh buah yang mengandung asam. Sumber gambar:  Winarsih, et al., 2008.

  • Istilah asam dalam ilmu kimia adalah zat yang dapat menghasilkan ion hidrogen (H+) ketika dilarutkan ke dalam air. Asam akan terionisasi menjadi ion hidrogen dan ion sisa asam yang bermuatan negatif. Beberapa asam yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, seperti ditunjukkan dalam tabel berikut ini.


  • Sifat khas lain dari asam adalah dapat bereaksi dengan logam-logam, marmer dan berbagai bahan lain. Logam besi dapat bereaksi cepat dengan asam klorida (HCl) membentuk besi (II) klorida (FeCl2) dan gas hydrogen (H2), berikut rumus reaksi kimianya:
  • 2HCl + Fe  FeCl2 + H2
  • Sifat ini dapat menjelaskan mengapa asam bersifat korosif terhadap sebagian besar logam

Basa
Basa (alkali) berasal dari bahasa Arab yang berarti abu. Istilah basa dalam ilmu kimia adalah zat yang dapat menghasilkan ion hidroksida negatif (OH–) ketika dilarutkan ke dalam larutan air.


  • Basa dalam kehidupan sehari-hari mudah ditemukan dalam bentuk padat ataupun cairan, seperti kapur tulis, abu, sabun, larutan kapur, detergen, daun sirih, dan lain-lain. Basa terasa pahit dan licin seperti sabun sehingga bersifat kaustik. Beberapa basa yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, seperti ditunjukkan dalam tabel berikut ini.



  • Tentunya Anda sekarang sudah tahu kenapa pada zaman dahulu (sebelum adanya pasta gigi) orang-orang kalau membersihkan giginya menggunakan abu yang dikenal dengan nama "abu gosok"?

Garam

  • Garam dalama bahasa Inggrisnya "salt", merupakan hasil reaksi antara asam dengan basa. Apa maksudnya? Pada reaksi kimia, apabila asam direaksikan dengan basa akan menghasilkan garam dan air, reaksi ini disebut reaksi penggaraman.



  • Beberapa basa yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, seperti ditunjukkan dalam tabel berikut ini.

  • Umumnya zat-zat dengan sifat yang berlawanan, seperti asam dam basa cenderung bereaksi satu sama lain. Jadi reaksi asam dengan basa disebut juga penggaraman, karena:



  • Persamaan berikut menunjukkan apa yang terjadi pada semua ion-ion selama terjadi reaksi penetralan. Reaksi penetralan berguna bagi manusia, antara lain:
  • Produksi asam lambung (HCl) yang berlebihan dapat dinetralkan dengan menggunakan senyawa basa Mg(OH)2, sehingga pada saat orang mengalami sakit maag maka orang tersebut mencari aspirin untuk menghilangkan sakit maag. Sakit maag terjadi akibat produksi asam lambung yang berlebihan (HCl).
  • Para petani menggunakan reaksi penetralan agar tanah yang terlalu asam dan tidak baik bagi tanaman dapat menjadi netral dengan menambahkan senyawa basa Ca(OH)2 atau air kapur. Ketika sawah akan ditanami palawija biasanya ditaburi dulu dengan kapur dengan maksud tanah yang terlalu asam akan menjadi netral karena bereaksi dengan kapur, kapur bersifat basa. Diharapkan keasaman tanah berkurang.
  • Pasta gigi mengandung basa berfungsi untuk menetralkan mulut kita dari asam, yang dapat merusak gigi dan menimbulkan bau mulut. Asam pada mulut terjadi akibat kita makan sayuran (asam askorbat) dan produksi asam lambung (asam klorida).

   DETAIL KIMIA