PRE TEST RESPIRASI


1. Yang bukan termasuk alat respirasi adalah…
A. Laring
B. Pulmo
C. Bronkus
D. Trakea
E. Kerongkongan

2. Perhatikan karakter kerja organ pernafasan
  1. Menghangatkan udara
  2. Meneruskan udara ke laring
  3. Menghubungkan faring dan trakea
  4. Menyaring udara
Fungsi dari hidung terdapat pada nomor…
A. I dan II
B. II dan II
C. III dan IV
D. I dan IV
E. II dan IV

3. Sekat rongga badan yang membatasi rongga dada dan rongga perut adalah…
A. Diafragma
B. Pleura
C. Alveoli
D. Epiglotis
E. Glotis

4. Udara dari trakea akan diteruskan ke…
A. Paru-paru
B. Bronkus
C. Laring
D. Alveolus
E. Pleura

5.Nama lain pernapasan tulang rusuk adalah…
A. Pernapasan dada
B. Pernapasan perut
C. Pernapasan internal
D. Pernapasan diafragma
E. Respirasi bronkiolus

6. Muskulus interkostalis adalah…
A. Diafragma
B. Pernapasan dada
C. Otot antar tulang rusuk
D. Otot paru-paru
E. Otot rongga dada

7. Proses ekspirasi terjadi pada saat…
A. Diafragma berkontraksi
B. Diafragma relaksasi
C. Diafragma mengecil
D. Oksigen masuk
E. Paru-paru membesar

8. Volume paru-paru orang dewasa adalah…
A. 7 liter
B. 4 liter
C. 5 liter
D. 3 liter
E. 8 liter

9. Volume udara hasil inspirasi atau ekspirasi pada setiap bernapas normal disebut juga…
A. UP
B. UR
C. UK
D. VTP
E. KVP

10. Yang bukan termasuk faktor frekuensi pernapasan adalah…
A. Umur
B. Suhu tubuh
C. Jenis kelamin
D. Berat badan
E. Posisi tubuh

11. Setiap molekul hemoglobin dapat membawa empat molekul oksigen berbentuk…
A. Hemoglobin
B. Oksihemoglobin
C. Heme
D. O2
E. PO2

12. Proses pertukaran udara antara atmosfer dengan alveoli disebut juga…
A. Difusi
B. Transportasi
C. Ekspirasi
D. Ventilasi
E. Respirasi

13. Ventilasi terjadi karena adanya perubahan tekanan …
A. Intra pulmonial
B. Extra pulmonial
C. Pulmo
D. Paru-paru
E. Alveolus

14. Yang tidak mempengaruhi ventilasi adalah…
A. Kadar oksigen pada atmosfer
B. Daya kembang-kempis paru-paru
C. Daya tahan hidung
D. Pusat pernafasan
E. Kebersihan jalan nafas

15. Difusi adalah…
A. Tekanan gas dalam paru-paru
B. Proses pertukaran gas antara alveoli dengan darah pada kapiler paru-paru
C. Proses pertukaran gas antara paru-paru dan trakea
D. Proses kembang-kempis paru-paru
E. Proses pertukaran gas antara atmofer dan alveoli

16. Urutan alat respirasi dari luar ke dalam pada manusia adalah ….
A. Faring – tenggorokan – bronkiolus – bronkus – alveolus
B. Faring – kerongkongan – bronkus – bronkiolus – alveolus
C. Tenggorokan – faring – bronkus – bronkiolus – alveolus
D. Faring – tenggorokan – bronkus – bronkiolus – alveolus
E. Faring –kerongkongan–bronkus–bronkiolus– alveolus

17. Besar volume tidal pada orang dewasa umumnya berkisar …
A. 500 ml
B. 1500 ml
C. 1000ml
D. 800 ml
E. 1200 ml

18. Paru-paru ada dua bagian yaitu paru-paru kanan yang terdiri atas … lobus dan paru-paru kanan yang terdiri atas … lobus.
A. 1,2
B. 2,3
C. 2,2
D. 3,2
E. 3,3

19. Perhatikan mekanisme kerja otot pernfasan
  1. Otot tulang rusuk relaksasi
  2. Otot tulang rusuk berkontraksi
  3. Tekanan rongga dada di dalam lebih kecil
  4. Tekanan rongga dada di dalam lebih besar
Pada fase inspirasi, yang terjadi adalah…
A. I dan II
B. II dan IV
C. II dan III
D. I dan IV
E. I dan III

20. Pengangkutan CO2 ke luar tubuh berlangsung menurut reaksi kimia…
A. C02 + H20 ----- H2CO3
B. C02 ----- H20 + H2CO3
C. C02 ----- H20
D. H2CO3 ----- C02 + H20
E. H2CO3 + C02 ----- H20

21. Proses penggunaan oksigen dalam pembakaran makanan untuk menghasilkan energi adalah…
A. Pernapasan
B. Ekspirasi
C. Respirasi
D. Sistem pernapasan
E. Inspirasi

22. Sistem yang berkaitan langsung dengan system respirasi adalah sistem …
A. Pencernaan
B. Transportasi
C. Regulasi
D. Ekskresi
E. Reproduksi

23. Pneumonia menyerang…
A. Paru-paru
B. Trakea
C. Faring
D. Bronkus
E. Alveolus

24. Jumlah udara yang berlebihan di dalam paru-paru disebut juga…
A. Asma
B. Emfisema
C. Dipteri
D. Tuberkulosis
E. Hipoksia

25. Penyakit yang sering menyerang paru-paru dan tulang dan disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosae adalah…
A. Asfiksi
B. Emfisema
C. Tuberkulosis
D. Hipoksia
E. Asidosis

26. Penyakit yang disebabkan oleh jumlah hemoglobin deoksigenisasi yang berlebihan dalam pembuluh darah kulit adalah…
A. Asidosis
B. Asfiksi
C. Hipoksia
D. Sianosis
E. Asma

27. Asfiksi disebabkan oleh…
A. Gangguan dalam pengangkutan oksigen
B. Jumlah udara yang berlebihan dalam paru-paru
C. Bakteri Corynebacterium diptherial
D. Kekurangan oksigen dalam jaringan
E. Jumlah hemoglobin deoksigenisasi yang berlebihan

28. Kebiruan pada kulit adalah salah satu tanda penyakit…
A. Asfiksi
B. Hipoksia
C. Sianosis
D. Emfisema
E. Asma

29. Faringritis disebabkan oleh…
A. Infeksi bakteri atau virus
B. Gangguan pernapasan
C. Peradangan
D. TIngginya asam karbonat
E. Jumlah udara berlebih

30. Bronkitis disebabkan oleh…
A. Peradangan
B. Bakteri
C. Virus
D. Infeksi
E. Oksigen yang kurang

31. Hewan yang memiliki pernapasan integumenter adalah…
A. Ikan
B. Porifera
C. Cacing
D. Serangga
E. Coelenterata

32. Anyaman tabung-tabung berisi udara yang digunakan serangga untuk bernapas adalah…
A. Spirakel
B. Trakea
C. Stigma
D. Integumenter
E. Koanosit

33. Oksigen yang terlarut dalam air akan masuk melalui sel-sel permukaan tubuh porifera yang disebut juga…
A. Koanosit
B. Stigma
C. Integumenter
D. Trakea
E. Gastrodermis

34. Pernapasan integumenter adalah pernapasan menggunakan…
A. Trakea
B. Stigma
C. Paru-paru
D. Koanosit
E. Kulit

35. Ikan bernapas dengan…
A. Paru-paru
B. Kulit
C. Operkulum
D. Stigma
E. Mulut

36. Otot … berkontraksi hingga rongga mulut membesar.
A. Koane
B. Operkulum
C. Pleura
D. Sterno hideus
E. Integumenter

37. Paru-paru burung berhubungan dengan kantung-kantung udara yang disebut juga…
A. Sakus pneumatikus
B. Sakus parabronki
C. Sakus pleura
D. Sakus hideus
E. Operkulum

38. Alat pernapasan reptile adalah…
A. Kulit
B. Paru-paru
C. Sakus pneumatikus
D. Trakea
E. Koane

39. Fase inspirasi terjadi pada waktu sayap…, sehingga kantung udara pada pangkal lengan… (Aves)
A. Diangkat, mengempis
B. Turun, mengembang
C. Diangkat, mengembang
D. Turun, mengempis
E. Diangkat, tetap

40. Serangga memiliki sistem pembuluh…
A. Stigma
B. Spirakel
C. Trakeola
D. Trakea
E. Insang trakea

41. Perhatikan kegiatan berikut!
  1. Pemasukan udara ke dalam paru-paru
  2. Pengambilan oksigen oleh darah dalam paru-paru
  3. Penggunaan oksigen untuk oksidasi biologi
  4. Pengeluaran karbondioksida dari paru-paru
Proses pernafasan meliputi kegiatan nomor :
a. 1, 2, 3, 4
b. 1, 2, 4
c. 1, 3, 4
d. 1, 4

42. Perhatikan pernyataan berikut!
  1. Otot antar tulang rusuk berkontraksi
  2. Otot diafragma berkontraksi
  3. Tulang rusuk terangkat
  4. Diafragma mendatar
  5. Rongga dada mengembang
  6. Rongga dada mengecil
  7. Tekanan dalam rongga dada mengecil
  8. Udara dari luar masuk ke paru-paru
Proses inspirasi pada pernafasan perut sesuai dengan urutan nomor :
a. 1, 3, 5, 7, 8
b. 1, 3, 6, 7, 8
c. 2, 3, 6, 7, 8
d. 2, 4, 5, 7, 8

43. Pada penderita bronchitis terjadi peradangan akibat infeksi virus, bagian yang terinfeksi adalah :
a. Sinus
b. Bronkus
c. Alveolus
d. Trakea

44. Jika kita menghembuskan udara sekuat-kuatnya maka di dalam paru-paru masih ada sisa udara 1 liter, volume sisa udara ini disebut :
a. Udara pernafasan
b. Udara residu
c. Kapasitas vital paru-paru
d. Kapasitas total paru-paru

TRY AGAIN 
1. Sistem yang berhubungan secara langsung dengan respirasi adalah ....
a. regulasi
b. sirkulasi
c. digesti
d. ekskresi
e. otot

2. Pembengkakan amandel mengganggu proses pernapasan karena ....
a. menghambat pertukaran oksigen dan karbon dioksida
b. mempersempit saluran pernapasan
c. menghambat proses kembang kempisnya paru-paru
d. menghambat proses difusi karbon dioksida
e. menghambat proses difusi

3. Oksigen dapat masuk ke dalam darah pada proses respirasi karena ....
a. konsentrasi karbon dioksida pada alveolus
b. menggantikan posisi karbon dioksida yang keluar
c. perbedaan tekanan oksigen di dalam darah dengan tekanan oksigen pada rongga alveolus
d. diisap oleh alveolus paru-paru yang mengembang
e. diikat oleh hemoglobin

4. Oksigen dari alveolus masuk ke dalam darah melalui proses ....
a. difusi
b. respirasi
c. bernapas
d. osmosis
e. transpor aktif

5. Pada penderita penyakit pneumonia, alveolus terkena infeksi ....
a. oksihemoglobin
b. karbohidrat
c. karbon dioksida
d. karbon monoksida
e. cairan

6. Pada pernapasan biasa, manusia memasukkan dan mengeluarkan udara kurang lebih ....
a. 1.000 ml
b. 450 ml
c. 750 ml
d. 300 ml
e. 1.500 ml

7. Paru-paru menyesuaikan diri untuk mengambil oksigen dari udara bebas, lalu oksigen tersebut masuk ke dalam pembuluh darah melalui proses difusi. Berikut ini merupakan ciri-ciri paru-paru untuk proses tersebut, kecuali ....
a. dinding alveolus yang tipis
b. mengandung banyak kapiler darah
c. sekresi sel-sel mukus
d. permukaan yang elastis
e. permukaan yang luas

8. Jika kita menahan napas, maka keinginan bernapas menjadi tak terkendali. Hal ini terjadi karena ....
a. kekurangan oksigen dalam darah
b. kekurangan oksigen dalam paru-paru
c. kelebihan karbon dioksida dalam paru-paru
d. kelebihan karbon dioksida dalam darah
e. kekurangan oksigen dalam otak

9. Apabila seseorang tenggelam, proses pernapasan menjadi terganggu. Hal ini karena ....
a. oksigen tidak dapat masuk karena sesak napas
b. terganggunya pertukaran gas karena ada air yang masuk ke dalam paru-paru
c. karbon dioksida yang terdapat di dalam paru-paru tidak bisa dikeluarkan
d. darah tidak mengikat oksigen, tetapi air
e. kadar karbon dioksida tinggi dan kadar oksigen rendah dalam paru-paru

10. Rongga hidung meneruskan udara masuk ke dalam paru-paru melewati ....
a. pleura
b. diafragma
c. laring
d. alveolus
e. esofagus

11. Alat pernapasan pada belalang adalah ....
a. kulit
b. paru-pru
c. trakea dan insang
d. trakea
e. paru-paru

12. Fungsi kantung udara ketika burung terbang yaitu ....
a. sebagai alat pernapasan
b. untuk memperkeras suara
c. untuk meringankan tubuh
d. untuk mencegah pengeluaran panas tubuh
e. untuk melindungi tubuh dari kedinginan

13. Untuk memenuhi kebutuhan oksigen ketika istirahat, burung memiliki perlengkapan pernapasan, yakni ....
a. pleura
b. paru-paru
c. kantung udara
d. mioglobin
e. labirin

14. Fungsi rigi-rigi insang yaitu untuk ....
a. mengeluarkan air
b. mengeluarkan karbon dioksida
c. menyerap oksigen
d. menutup kantung insang
e. menyaring makanan

15. Pertukaran udara yang terjadi pada permukaan kulit cacing tanah dilakukan dengan cara ....
a. difusi pada kulit
b. gerakan tubuh
c. gerakan silia
d. pergerakan tulang rusuk

e. pergerakan diafragma


DETAIL

Bagian-bagian sistem pernafasan :

Hidung
  • Epitel Respirasi
  • Kolumner pseudo kompleks bersilia diseling sel piala (sel goblet)
  • Terdapat disepanjang saluran
  • Penting untuk proteksi dari debu dan partikel
  • Kelenjar dalam submukosa saluran trakhea juga men-dukung fungsi protektif

Silia dan Sel Piala
  • Mukos yang dihasilkan oleh sel piala berfungsi sebagai penangkap debu
  • Lendir menutupi permukaan
  • Silia mengalirkan lendir
  • Sel piala hilang lebih awal dari sel bersilia

Jaringan Erektil
  • Vasa darah didalam LP mukosa hidung
  • Banyak dialiri pembuluh darah
  • Mengatur suhu udara yang masuk
  • Membantu menga - tur kelambaban pada paru

Daerah Olfaktorius
  • Daerah khusus bagian atas dan tulang turbinata
  • Kemoreseptor lewat trandusi sel 2 neuron
  • Sel lebih tinggi dan tebal, sebagian bersilia
  • Ada tiga macam sel

Pharynx
  •  Membrana mukosa larynx sebagian besar dilapisi oleh epitel respiratorius, terdiri dari sel-sel silinder yang bersilia. Larynx merupakan struktur yang lengkap terdiri atas:
  •  Cartilago yaitu cartilago thyroidea, epiglottis, cartilago cricoidea, dan dua cartilago arytenoidea.
  • Membrana yang menghubungkan cartilago satu sama lain dan dengan os hyoideum, membrana mukosa, plika vocalis, dan otot yang bekerja pada plica vocalis.

Trachea
·         Menhubungkan Laring dg saluran prenafasan
·         Tipis, lentur dengan dinding yang kenyal
·         Dinding :cincin kartilago, jar elastis dan kolagen
·         Tahan tekanan dan tarikan
·         Pada mamalia cicin berbentuk huruf C
·         Cincin terdiri dari kartilago hialin
·         Terletak pada lamnina propria
·         Saluran sampai kepermukaan
·         Sekresi mukosa menambah sekresi sel piala
·         Di inervasi nerves vagus
·         Trachea adalah tabung fleksibel dengan panjang kira-kira 10 cm dengan lebar 2,5 cm.
·         Trachea berjalan dari cartilago cricoidea kebawah pada bagian depan leher dan di belakang manubrium sterni, berakhir setinggi angulus sternalis (taut manubrium dengan corpus sterni) atau sampai kira-kira ketinggian vertebrata thoracicae V dan bercabang menjadi dua bronchus (bronchi).
·         Trachea tersusun atas 16 - 20 cincin terbuka yang terbentuk dari tulang rawan yang diikat bersama oleh jaringan fibrosa dan yang melengkapi lingkarannya di sebelah belakang trachea, selain itu juga membuat beberapa jaringan otot.

Bronchus
·         Sebagai saluran udara dengan kartilago hialin dada dindingnya
·         Selalu ditemukan otot polos
·         Kartilago mengecil dan diganti otot polos karena saluran semakin mengecil

Bronkiolus
·         Saluran hanya dari otot polos
·         Diagran dalan irisan melintang
·         Mirip dengan trakea
·         Diperkuat dengan kartilago
·         Terutama pada bronkus besar
·         Dilengkapi dengan kelenjar
·         Sekresi berupa serosa dan mukosa
·         Glikoprotein dan laktoferin
·         Mungkin ada GALT
·         Teradapat otot polos dan fibril elastik
·         Regulasi paralel tampak sederhana

Bronkiolus Respiratorius
·         Cabang terakhir dari bronkiolus terminal.
·         Dinding = otot polos.
·         Alveoli tersebar di antara epitelium.
·         Segmen ini berkembang pada kucing & anjing.

Duktus Alveolaris
·         Cabang dari bronkiolus respiratorius.
·         Dibatasi epitelium kuboid simpleks.
·         Dindingnya tipis, seluruhnya dibangun alveoli.
·         Bibir setiap alveoli dari duktus alveolaris mempunyai otot polos yang melingkar tampak seperti kuncup bila terpotong melintang.

Sakus Alveolaris
·         Dari satu duktus alveolaris bercabang membentuk tiga atau lebih sakus alveolaris.
·         Otot polos sudah tidak ada.

Pulmo

Alveolus
·         Epiteliaum skuamus tipis ( tipe sel I ) atau pneumonosit membranosa
·         Alveoli dibatasi satu sama lain oleh lapisan tipismengandung seraut kolagen dan elastis halus kaya vaskularisasi
·         Pulmo dilapisi oleh pleura yaitu parietal pleura dan visceral pleura.
·         Di dalam rongga pleura terdapat cairan surfaktan yang berfungsi untuk lubrikasi dan mencegah uap-uap H2O yang ada di alveolus saling tarik-menarik.
·         Pulmo kanan dibagi atas tiga lobus yaitu lobus superior, medius dan inferior sedangkan pulmo kiri dibagi dua lobus yaitu lobus superior dan inferior dan satu lingula pulmo sebagai bakal lobus media yang tidak sempurna.
·         Pulmo mendapat suplai darah dari arteri pulmonalis dan arteri bronchialis yang bercabang-cabang sesuai segmennya.
·         Serta diinnervasi oleh saraf parasimpatis melalui nervus vagus dan simpatis melalui truncus simpaticus.
NOTE DETAIL RESPIRASI

SISTEM PERNAFASAN



1.Hidung
Hidung berfungsi sebagai alat pernapasan dan indra pembau.Hidung terdiri atas lubang hidung, rongga hidung,dan ujung rongga hidung. Rongga hidung memiliki rambut,banyak kapiler darah, dan selalu lembap dengan adanya lendir yang dihasilkan oleh selaput mukosa. Di dalam rongga hidung, udara disaring oleh rambutrambut kecil (silia) dan selaput lendir yang berguna untukmenyaring debu, melekatkan kotoran pada rambut hidung,mengatur suhu udara pernapasan, maupun menyelidiki adanya bau.

2.Faring
Faring merupakan persimpangan jalan masuk udara dan makanan. Faring merupakan persimpangan antara rongga mulut ke kerongkongan dengan hidung ke tenggorokan.

3.Laring
Laring disebut juga pangkal tenggorok atau kotak suara.Laring terdiri atas tulang rawan yang membentuk jakun.Jakun tersusun atas tulang lidah, katup tulang rawan, perisai tulang rawan, piala tulang rawan, dan gelang tulang rawan.Pangkal tenggorok dapat ditutup oleh katup pangkal tenggorokan (epiglotis). Pada waktu menelan makanan,epiglotis melipat ke bawah menutupi laring sehingga makanan tidak dapat masuk dalam laring. Sementara itu,ketika bernapas epiglotis akan membuka. Pada pangkal tenggorok terdapat selaput suara atau lebih dikenal dengan
pita suara.

4.Trakea

Trakea (batang tenggorokan) merupakan pipa yang panjangnya kira-kira 9 cm. Trakea tersusun atas enam belas sampai dua puluh cincin-cincin tulang rawan yang berbentuk C. Cincin-cincin tulang rawan ini di bagian belakangnya tidak tersambung yaitu di tempat trakea menempel pada esofagus. Hal ini berguna untuk mempertahankan agar trakea tetap terbuka.Cincin-cincin tulang rawan diikat bersama oleh jaringan fibrosa, selain itu juga terdapat beberapa jaringan otot Trakea dilapisi oleh selaput lendir yang dihasilkan oleh epitelium bersilia. Silia-silia ini bergerak ke atas ke arah laringsehingga dengan gerakan ini debu dan butir-butir halus lainnya yang ikut masuk saat menghirup napas dapat dikeluarkan.Di paru-paru trakea ini bercabang dua membentuk bronkus.

5.Bronkus
Bronkus merupakan cabang batang tenggorokan yang jumlahnya sepasang, yang satu menuju ke paru-paru kanan dan yang satu lagi menuju ke paru-paru kiri. Tempat percabangan ini disebut bifurkase. Bronkus mempunyai struktur serupa dengan trakea dan dilapisi oleh jenis sel yang sama. Bronkus yang ke kiri lebih panjang dan sempit serta kedudukannya lebih mendatar daripada yang ke kanan. Hal ini merupakan salah satu sebab mengapa paru-paru kanan lebih mudah terserang penyakit. Bronkus sebelah kanan bercabang menjadi tiga bronkiolus, sedangkan bronkus sebelah kiri bercabang menjadi dua bronkiolus.

6.Bronkiolus
Bronkiolus merupakan cabang dari bronkus, dindingnya lebih tipis dan salurannya lebih kecil. Semakin kecil salurannya, semakin berkurang tulang rawannya dan akhirnya tinggal dinding fibrosa dengan lapisan silia. Setiap bronkiolus terminal (terakhir) bermuara ke dalam seberkas kantung-kantung kecil mirip anggur yang disebut alveolus.

7.Alveolus
Alveolus merupakan saluran akhir dari alat pernapasan yang berupa gelembung-gelembung udara. Dindingnya tipis,lembap, dan berlekatan erat dengan kapiler-kapiler darah. Alveolus terdiri atas satu lapis sel epitelium pipih dan di sinilah darah hampir langsung bersentuhan dengan udara. Adanya alveolus memungkinkan terjadinya perluasan daerah permukaan yang berperan penting dalam pertukaran gasO2 dari udara bebas ke sel-sel darah dan CO2 dari sel-sel darah ke udara.

8.Paru paru
Paru-paru ada dua dan merupakan alat pernapasan utama. Paru-paru terletak dalam rongga dada. Letaknya di sebelah kanan dan kiri serta di tengahnya dipisahkan oleh jantung. Jaringan paru-paru mempunyai sifat elastik, berpori, dan seperti spon. Apabila diletakkan di dalam air, paru-paru akan mengapung karena mengandung udara di dalamnya.Paru-paru dibagi menjadi beberapa belahan atau lobus. Paru-paru kanan mempunyai tiga lobus dan paru-paru kiri dua lobus. Setiap lobus tersusun atas lobula. Paru-paru dilapisi oleh selaput atau membran serosa rangkap dua disebut pleura.

•    Mekanisme Pertukaran Gas O2 dan CO2

1.Pernapasan Luar
Pernapasan luar merupakan pertukaran gas di dalam paru-paru. Oleh karena itu, berlangsung difusi gas dari luar masuk ke dalam aliran darah. Dengan kata lain, pernapasan luar merupakan pertukaran gas (O2 dan CO2) antara udara dan darah.Pada pernapasan luar, darah akan masuk ke dalam kapiler paru-paru yang mengangkut sebagian besar karbon dioksida sebagai ion bikarbonat (HCO3–).Sisa karbon dioksida berdifusi keluar dari dalam darahdan melakukan reaksi sebagai berikut.Enzim karbonat anhidrase yang terdapat dalam sel-sel darah merah dapat mempercepat reaksi. Ketika reaksi berlangsung, hemoglobin melepaskan ion-ion hidrogen yang telah diangkut; HHb menjadi Hb. Hb merupakan singkatan dari haemoglobin, yaitu jenis protein dalam sel darah merah. Selanjutnya, hemoglobin mengikat oksigen dan menjadi oksihemoglobin (HbO2).Selama pernapasan luar, di dalam paru-paru akan terjadi pertukaran gas yaitu CO2 meninggalkan darah dan O2 masuk ke dalam darah secara difusi. Terjadinya difusi O2 dan CO2 ini karena adanya perbedaan tekanan parsial. Tekanan udaraluar sebesar 1 atm (760 mmHg), sedangkan tekanan parsial O2 di paru-paru sebesar 160 mmHg. Tekanan parsial pada kapiler darah arteri 100 mmHg, dan di vena 40 mmHg.Hal ini menyebabkan O2 dari udara berdifusi ke dalam darah.Sementara itu, tekanan parsial CO2 dalam vena 47 mmHg, tekanan parsial CO2 dalam arteri ± 41 mmHg, dan tekanan parsial CO2 dalam alveolus  40 mmHg. Adanya perbedaan tekanan parsial tersebut menyebabkan CO2 dapat berdifusi dari darah ke alveolus.
2.Pernapasan Dalam
Pada pernapasan dalam (pertukaran gas di dalam jaringan tubuh) darah masuk ke dalam jaringan tubuh,oksigen meninggalkan hemoglobin dan berdifusi masuk ke dalam cairan jaringan tubuh. Difusi oksigen keluar dari darah dan masuk ke dalam cairan jaringan dapat terjadi, karena tekanan oksigen di dalam cairan jaringan lebih rendah dibandingkan di dalam darah. Hal ini disebabkan karena sel-sel secara terusmenerus menggunakan oksigen dalam respirasi selular.Dari proses pernapasan yang terjadi di dalam jaringan menyebabkan terjadinya perbedaan komposisi udara yang masuk dan yang keluar paru-paru.Perlu diketahui bahwa tekanan parsial O2 pada kapiler darah nadi 100 mmHg dan tekanan parsial O2 dalam jaringan tubuh kurang dari 40 mmHg. Sebaliknya tekanan karbon dioksida tinggi, karena karbon dioksida secara terusmenerus dihasilkan oleh sel-sel tubuh. Tekanan parsial CO2 dalam jaringan  60 mmHg dan dalam kapiler darah 41 mmHg. Hal inilah yang menyebabkan O2 dapat berdifusike dalam jaringan dan CO2 berdifusi ke luar jaringan.
Dalam keadaan biasa, tubuh kita menghasilkan 200 ml karbon dioksida per hari. Pengangkutan CO2 di dalam darah dapat dilakukan dengan tiga cara berikut.
1) Sekitar 60–70% CO2 diangkut dalam bentuk ionbikarbonat (HCO3–) oleh plasma darah, setelah asam karbonat yang terbentuk dalam darah terurai menjadiion hidrogen (H+) dan ion bikarbonat (HCO3–).Ion H+bersifat racun, oleh sebab itu ion ini segera diikat Hb, sedangkan ion HCO3– meninggalkan eritrosit masuk ke plasma darah. Kedudukan ion HCO3– dalam eritrositdiganti oleh ion klorit.
2) Lebih kurang 25% CO2 diikat oleh hemoglobin membentuk karboksihemoglobin. Secara sederhana,reaksi CO2 dengan Hb ditulis sebagai berikut.CO2+ Hb → HbCO2
Karboksihemoglobin disebut juga karbominohemoglobin karena bagian dari hemoblogin yang mengikat CO2adalah gugus asam amino.
3) Sekitar 6–10% CO2 diangkut plasma darah dalam bentuk senyawa asam karbonat (H2CO3).

•    Mekanisme Pernapasan

a.    Pernapasan dada



Otot yang berperan aktif dalam pernapasan dada adalah otot antartulang rusuk (interkostal). Otot ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu otot antartulang rusuk luar (interkostal eksternal) yang berperan mengangkat tulang-tulang rusuk, dan otot antartulang rusuk dalam (interkostal internal) yang berperan menurunkan tulang rusuk ke posisi semula.Apabila otot antartulang rusuk luar berkontraksi, tulang rusuk terangkat hingga volume rongga dada bertambah besar. Hal ini menyebabkan tekanan udara rongga dada menjadi lebih kecil dari tekanan udara rongga paru-paru, sehingga mendorong paru-paru
mengembang dan mengubah tekanannya menjadi lebih kecildaripada tekanan udara bebas. Selanjutnya akan terjadi aliran udara dari luar ke dalam rongga paru-paru melalui rongga hidung, batang tenggorokan, bronkus, dan alveolus. Proses ini disebut inspirasi. Bila otot antartulang rusuk dalam berkontraksi, tulang rusuk akan tertarik ke posisi semula sehingga mendesak dinding paru-paru. Akibatnya, rongga paru-paru mengecil dan menyebabkan tekanan udara di dalamnya meningkat.Hal ini menyebabkan udara dalam rongga paru-paru terdorong ke luar. Proses ini disebut ekspirasi.

b.    Pernapasan Perut


Pada pernapasan perut, otot yang berperan aktif yaitu otot diafragma dan otot dinding rongga perut. Apabila otot diafragma berkontraksi, posisi diafragma akan mendatar. Hal
ini menyebabkan volume rongga dada bertambah besar, sehingga tekanan udara di dalamnya mengecil. Penurunan tekanan udara akan diikuti mengembangnya paru-paru. Hal
ini menyebabkan terjadinya aliran udara ke dalam paru-paru (inspirasi). 
Apabila otot diafragma berelaksasi dan otot dinding perut berkontraksi, isi rongga perut akan terdesak ke arah diafragma, sehingga posisi diafragma akan cekung ke arah rongga dada. Hal ini menyebabkan volume rongga dada mengecil dan tekanannya meningkat, sehingga menyebabkan isi rongga paru-paru terdorong ke luar dan terjadilah ekspirasi.

•    Frekuensi Pernapasan

Gerakan pernapasan diatur oleh pusat pernapasan di otak, sedangkan aktivitas saraf pernapasan dirangsang oleh stimulus (rangsangan) dari karbon dioksida (CO2). Pada umumnya,manusia mampu bernapas antara 15–18 kali setiap menitnya.Frekuensi pernapasan dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut.

a. Umur
Bayi dan balita memiliki frekuensi bernapas lebih banyak dibanding orang dewasa. Hal itu disebabkan volume paruparu yang relatif kecil dan sel-sel tubuh sedang berkembang sehingga membutuhkan banyak oksigen. Orang tua juga memiliki frekuensi napas lebih banyak karena kontraksi otototot dada dan diafragma tidak sebaik saat masih muda,sehingga udara pernapasan lebih sedikit.

b. Jenis Kelamin
Frekuensi pernapasan wanita pada umumnya lebih banyak daripada laki-laki. Hal ini disebabkan wanita pada umumnya memiliki volume paru-paru lebih kecil dari lakilaki sehingga frekuensi bernapasnya lebih banyak.

c. Suhu Tubuh
Semakin tinggi suhu tubuh, semakin cepat frekuensi pernapasannya. Hal ini berhubungan erat dengan peningkatan proses metabolisme tubuh.

d. Posisi Tubuh
Posisi tubuh sangat berpengaruh terhadap frekuensi pernapasan. Pada tubuh yang berdiri, otot-otot kaki akan berkontraksi sehingga diperlukan tenaga untuk menjaga tubuh tetap tegak berdiri. Untuk itu diperlukan banyak O2 dan diproduksi banyak CO2. Pada posisi tubuh berdiri,frekuensi pernapasannya meningkat.Pada posisi duduk atau tiduran, beban berat tubuh disangga oleh sebagian besar bagian tubuh sehingga terjadi penyebaran beban. Hal ini mengakibatkan jumlah energi yang diperlukan untuk menyangga tubuh tidak terlalu besar sehingga frekuensi pernapasannya juga rendah.

e. Kegiatan Tubuh
Orang yang banyak melakukan kegiatan memerlukan lebih banyak energi dibandingkan dengan orang yang tidak melakukan kegiatan (santai/tidur). Oleh karena itu, tubuh memerlukan lebih banyak oksigen untuk oksidasi biologi dan lebih banyak memproduksi zat sisa. Tubuh perlu meningkatkan frekuensi pernapasan agar dapat menyediakan oksigen yang lebih banyak.Frekuensi pernapasan setiap orang dapat berbeda-beda tergantung pada kondisinya 

•    Volume Udara Pernapasan

a. Volume tidal (tidal volume), yaitu volume udara pernapasan(inspirasi) biasa, yang besarnya lebih kurang 500 cc (cm3)atau 500 mL.
b. Volume cadangan inspirasi (inspiratory reserve volume) atau udara komplementer, yaitu volume udara yang masih dapat dimasukkan secara maksimal setelah bernapas (inspirasi) biasa, yang besarnya lebih kurang 1.500 cc (cm3) atau 1.500 mL.\

c. Volume cadangan ekspirasi (expiratory reserve volume) atau udara suplementer, yaitu volume udara yang masih dapat dikeluarkan secara maksimal setelah mengeluarkan napas (ekspirasi) biasa, yang besarnya lebih kurang 1.500 cc (cm3)atau 1.500 mL.

d. Volume sisa/residu (residual volume), yaitu volume udara yang masih tersisa di dalam paru-paru setelah mengeluarkannapas (ekspirasi) maksimal, yang besarnya lebih kurang 1.000 cc (cm3) atau 1.000 mL.

e. Kapasitas vital (vital capacity), yaitu volume udara yang dapat dikeluarkan semaksimal mungkin setelah melakukan inspirasi semaksimal mungkin juga, yang besarnya lebih kurang 3.500 cc (cm3) atau 3.500 mL. Jadi, kapasitas vital adalah jumlah dari volume tidal + volume cadangan inspirasi+ volume cadangan ekspirasi.

f. Volume total paru-paru (total lung volume), yaitu volume udara yang dapat ditampung paru-paru semaksimal mungkin, yang besarnya lebih kurang 4.500 cc (cm3) atau 4.500 mL. Jadi, volume total paru-paru adalah jumlah dari volume sisa + kapasitas vital.

Dalam keadaan biasa, manusia mengisap dan mengeluarkan udara pernapasan kurang lebih 500 cc. Bila setengah liter ini telah diembuskan, maka dengan mengerutkan otot perut kuat-kuat, masih dapat mengembuskan satu setengah liter udara cadangan di dalam paru-paru.Sebaliknya, sesudah menghirup udara setengah liter, kita masih dapat menghirup kuat-kuat satu setengah liter udara lagi. Jadi, jumlah udara yang terdapat dalam sistem pernapasan yaitu antara setengah dan tiga setengah liter.

•    Gangguan pada Sistem Pernapasan


a.Asfiksi, yaitu kelainan atau gangguan dalam pengangkutan oksigen ke jaringan atau gangguan penggunaan oksigen olehjaringan. Penyebabnya dapat terletak di paru-paru, di pembuluh darah, atau dalam jaringan tubuh. Misalnya: seseorang yang tenggelam, alveolusnya terisi air; orang yang menderita pneumonia, alveolusnya terisi cairan limfa; serta orang yang keracunan karbon monoksida dan asam sianida,Hb-nya tercemar oleh zat racun tersebut. Keracunan karbon monoksida dan asam sianida terjadi karena kedua zat ini memiliki afinitas terhadap hemoglobin lebih besar daripada oksigen.

b.Penyempitan atau penyumbatan saluran napas, dapat disebabkan oleh pembengkakan kelenjar limfa, misalnya polip (di hidung) dan amandel (di tekak), yang menyebabkan penyempitan saluran pernapasan sehingga menimbulkan kesan wajah bodoh dan sering disebut wajah adenoid.Penyempitan ini dapat pula terjadi karena saluran pernapasannya yang menyempit akibat alergi, misalnya pada asma bronkiale.

c.Anthrakosis, yaitu kelainan pada alat pernapasan yang disebabkan oleh masuknya debu tambang. Jika yang masuk debu silikat, disebut silicosis.

d. Bronkitis, terjadi karena peradangan bronkus.

e.Pleuritis, yaitu peradangan selaput (pleura) karena pleura mengalami penambahan cairan intrapleura, akibatnya timbul rasa nyeri saat bernapas.

f. Tuberkulosis (TBC), yaitu penyakit paru-paru karena Mycobacterium tuberculosis, tandanya terbentuk bintik-bintik kecil pada dinding alveolus.

g. Pneumonia atau logensteking, yaitu penyakit radang paruparu yang disebabkan Diplococcus pneumoniae.

h. Penyakit diphteri, misalnya diphteri tekak, tenggorokan, dan diphteri hidung. Penyakit ini biasa menyerang saluran pernapasan anak bagian atas. Kuman penyebabnya Corynebacterium diphteriae. Kuman diphteri tersebut mengeluarkan racun dan bila racun ini beredar bersama darah,akan merusak selaput jantung.

i. Faringitis, yaitu infeksi pada faring oleh bakteri dan virus.Gejalanya adalah kerongkongan terasa nyeri saat menelan.

j. Tonsilitis, yaitu radang karena infeksi oleh bakteri tertentu pada tonsil. Gejalanya yaitu tenggorokan sakit, sulit menelan,suhu tubuh naik, demam, dan otot-otot terasa sakit.

k. Kanker paru-paru, biasa diderita oleh perokok. Kanker ini disebabkan oleh adanya tumor ganas yang terbentuk di dalam epitel bronkiolus.

l. Asma, yaitu gangguan pada rongga saluran pernapasan yang diakibatkan oleh berkontraksinya otot polos pada trakea. Hal ini akan mengakibatkan penderita sukar bernapas.

m.Influenza, disebabkan oleh virus yang menimbulkan radang pada selaput mukosa di saluran pernapasan.

n.Emfisema, yaitu suatu penyakit yang terjadi karena ketidaknormalan (abnormalitas) susunan dan fungsi alveolus. Akibatnya, terjadi inefisiensi pengikatan O2 sehingga pernapasan menjadi sulit.


     
Paru-paru sehat paru-paru sakit

PARU-PARU SAKIT ADALAH KEADAAN PARU-PARU SEORANG PEROKOK YANG TERKENA KANKER
Asap rokok ternyata dapat mengakibatkan gangguan pada saluran pernapasan. Hal ini disebabkan karena asap rokok yang dihirup seorang perokok mengandung komponen gas dan partikelpartikel yang dibebaskan selama merokok sebanyak 5 × 109ppm.Komponen gas terdiri dari karbon monoksida, karbon dioksida, hidrogen sianida, amonia, oksida dari nitrogen, dan senyawa hidrokarbon. Adapun komponen partikel terdiri dari tar, nikotin, benzopiren, fenol, dan kadmium.Asap yang diembuskan para perokok dapat dibagi atas asap utama dan asap samping. Asap utama merupakan asap tembakau yang dihirup langsung oleh perokok, sedangkan asap samping merupakan asap tembakau yang disebarkan ke udara bebas yang akan dihirup oleh orang lain. Telah ditemukan 4.000 jenis bahan kimia dalam rokok dengan 40 jenis di antaranya bersifat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker). Bahan racun ini lebih banyak ditemukan pada asap samping daripada asap utama.Merokok dapat menyebabkan perubahan struktur fungsi saluran napas dan jaringan paru-paru. Misalnya pada saluran napas besar, sel mukosa membesar, dan kelenjar mukus bertambah banyak. Pada saluran napas kecil, terjadi radang ringan dan penyempitan akibat penumpukan lendir. Akibat perubahan anatomi saluran napas, pada perokok akan timbul perubahan fungsi paru-paru dengan gejala klinisnya. Misalnya, timbulnya Penyakit Obstruksi Paru Menahun (POPM) yaitu emfisema, bronkitis kronis, dan asma. Selain itu, juga dapat menimbulkan kanker paru-paru.