Learning Strategy sebagai alat penguasaan modul biologi, serta upaya pengembangan kompetensi siswa melalui kompetisi belajar.

Kata Kunci : learning strategy, belajar mandiri, kompetensi, kompetisi.


UU no. 20 th 2003 memetakan sekolah dalam beberapa kategori yaitu: sekolah standar Nasional, sekolah kategori mandiri, sekolah standar internasional, sekolah dengan keunggulan lokal. SMA Negeri 11 Semarang adalah salah satu sekolah yang ditunjuk menjadi sekolah rintisan kategori mandiri dan menerima dana bantuan langsung dari pemerintah. karakteristik sekolah kategori mandiri adalah sistem kredit semester, running class, modul, pembelajaran tuntas, pembelajaran mandiri. Sekolah berusaha untuk mempersiapkan diri, sedangkan guru harus mempersiapkan siswa untuk dapat belajar secara mandiri. Siswa tidak biasa belajar mandiri.
Dalam penelitian ini guru membelajarkan bagaimana cara belajar, dan memahami modul dengan Learning Strategy yang terdiri dari : PQ4R, mind mapping, Mnemonic, model pembelajaran peer lesson, outer-inner circle, snowball throwing, problem possing dan kompetisi biologi. Penelitian ini bertujuan untuk membentuk siswa menjadi pembelajar mandiri yang ulet dan tangguh serta mengembangkan kompetisi kognitif, psikomotor dan afektif.
Hasil penelitian menunjukkan perkembangan kompetensi kognitif dan psikomotor yang baik. Hasil angket afektif secara kuantitatif meningkat, Kemandirian belajar dapat dibentuk secara bertahap, dan membutuhkan waktu yang panjang. Pembentukan sikap harus dimulai dan dilakukan secara terus menerus.
Guru hendaknya menerapkan berbagai model pembelajaran yang mengakomodasi semua tipe pembelajar. Penelitian tindakan dengan berbagai model pembelajaran merupakan alternative, yang dapat diterapkan pada mata pelajaran lain. Learning Strategi hendaknya dikuasai oleh semua pembelajar sehingga mereka akan berkembang menjadi pembelajar yang mandiri.
Membentuk sikap, minat, nilai diri, dan konsep diri positif tidak dapat dilakukan dalam waktu singkat, hanya dengan 3 kali siklus tindakan. Mengharapkan siswa menjadi pembelajar yang mandiri bukanlah hal yang tidak mungkin, namun membutuhkan waktu yang lebih panjang dan berkesinambungan. Dibutuhkan dedikasi, keuletan, kesabaran dan kerja tanpa kenal putus asa dari guru pembimbingnya.
Manusia adalah makhluk yang dinamis yang akan selalu berubah. Motivasi internal siswa harus selalu dipupuk karena akan sangat menentukan apakah siswa akan menjadi pembelajar mandiri atau tidak. Belajar mandiri adalah kebiasaan. Kebiasaan yang baik harus dipelihara. Karena pembiasaan akan membentuk karakter.