EXPERIMEN BUAT TELUR ASIN

Pemahaman proses transportasi pada materi sel berupa Osmose dan Difusi secara klasik hanya diperlihatkan pada peristiwa peristiwa yang klasik misalnya membuat sirop , plasmolisis pada daun Rhoeo discolor , usus yang diberi larutan hipertonik yang dicelupkan ke air atau kentang yang direndam di air .

Experimen klasik itu juga bagus diaplikasikan , tetapi dalam hal hal memorable anak seumuran kelas XI tentu kurang berkesan , untuk itu saya menawarkan ke bapak ibu guru atau siswa siswi yang membaca postingan ini untuk mengusulkan agar experimennya ditambahkan dengan eksperimen pada proses osmoses pada pembuatan Telur asin .

Experimen pembuatan telur asin ini diterapkan untuk mengetahui

  • Berapa konsentrasi (% ase) garam yang terbaik diperlukan untuk pembuatan telur asin
  • Berapa waktu yang diperlukan optimal untuk pembungkusan dalam proses osmosisnya
  • kegurihan

  • dll .

Dari proses yang diterapkan ini tentu akan mengetahui bagaimana hal terbaik untuk pembuatan telur asin . dari sinilah akan membangkitkan semangat bisnis anak untuk berwira usaha suatu saat nanti atau ketika ia kebingungan mencari uang hahaha atau setidaknya ketika ia membuat lauk jika nggak ada lauk kan telur asin bisa dibuat tidak perlu membelinya

Telor asin atau telur asin merupakan salah satu jenis pengawetan untuk telur. Hal ini dimaksudkan agar telur dapat bertahan lebih lama. Lalu bagaimana cara membuat telur asin ini? Ternyata cara untuk membuat telur asin tidak terlalu susah.

Berikut ini cara untuk membuat telur asin.

  1. Pilih telur yang bermutu baik .
  2. Cucilah telur dan bersihkan telur dari kotoran yang melekat. Lebih baik lagi bila menggunakan air hangat.
  3. Keringkan telur yang telah dicuci tersebut. Gunakan lap agar proses dapat berjalan lebih cepat.
  4. Amplas seluruh permukaan telur secara merata agar pori-porinya terbuka. Ketika mengamplas jangan terlalu lama sebab kulit telur akan semakin tipis sehingga akan semakin mudah retak atau pecah.
  5. Buat adonan pengasin. Pertama-tama buat campuran abu gosok dan garam dengan perbandingan 1:1. Setelah itu tambahkan air secukupnya sampai membentuk pasta. Selain abu gosok dapat juga menggunakan bubuk bata merah.
  6. Bungkus setiap telur dengan adonan secara merata di permukaan telur dengan tebal ±2 mm.
  7. Simpan telur dalam ember plastik selama 2-3 minggu dan letakkan pada ruang terbuka.. Semakin lama disimpan kadar garam dalam telur akan semakin tinggi sehingga telur akan semakin awet tetapi rasanya akan semakin asin.
  8. Setelah selesai bersihkan telur dan pastikan telur tetap dalam keadaan utuh dan bagus.
  9. Bila ingin telur asin dapat lebih tahan lama, rendam telur dalam larutan teh selama ± 1 minggu. Hal ini dilakukan agar zat tanin yang terkandung dalam daun teh dapat menutupi pori-pori kulit telur yang sebelumnya terbuka akibat proses pengampelasan.
  10. Bersihkan dan rebus telur asin hingga benar-benar masak.


Berikut merupakan komposisi nilai gizi yang terkandung dalam telur .

Untuk membuat laporan tentu dibuat langkah

1. tujuan

2. landasan theory

3. experimen

  • alat dan bahan

  • langkah kerja

  • penentuan variable : bebas , kontrol dan terikatnya
  • data hasil eksperimen
4.analisa data

5. kesimpulan



Catatan Variable bebas :

  • bisa berupa treatment kadar garam dalam adonan yang dicoba dengan berbagai variasi perbandingan
  • waktu pemanenan yang tepat dengan rasa / taste yang terbaik