AWAS!! SEL OTAK KITA BUNUH DIRI!!!
Hii!!! ngeri kan... kalau sel otak kita benar benar bunuh diri....
Tahukah kalian bahwa satu juta sel saraf otak melakukan bunuh diri setiap hari...
Stop... hentikan!!! jangan biarkan mereka mati....
Sel saraf otak, tumbuh dan berkembang pesat sejak bayi berusia nol bulan dalam kandungan dan berhenti bertambah jumlahnya setelah anak berusia 5 tahun. Itulah sebabnya umur 0 sampai 5 tahun dikatakan sebagai masa emas perkembangan otak.
Namun apa yang terjadi setelah usia 5 tahun...?. sel saraf otak tidak lagi bertambah jumlahnya dan jika tidak dijaga baik-baik maka setiap hari ada satu juta sel saraf yang mati karena bunuh diri.
Usia di atas 5 tahun adalah usia belajar, otak haus akan informasi untuk disimpan dalam kotak-kotak memori. Sel-sel saraf yang terbentuk belum memiliki koneksi yang sempurna satu sama lain, Maka saat itulah hubungan antar sel saraf mulai terbentuk.
Rekaman yang tersimpan dalam kotak memori yang masih kosong akan tinggal sepanjang hayat, maka nilai-nilai kebaikan harus ditanamkan sejak dini.
Mengapa sel saraf otak Bunuh diri?
Kita tahu bahwa otak membutuhkan suplay makanan dan oksigen yang terbesar, dibanding dengan organ tubuh yang lain. Oleh karenanya sel-sel akan melakukan efiseiensi dengan cara bunuh diri jika ia tidak dibutuhkan lagi. Sel saraf otak akan melakukan bunuh diri jika tidak ada impuls/rangsangan yang melaluinya, sehingga tak ada pula suplay makanan untuknya.
Kita perlu memelihara sel-sel saraf kita agar tidak terjadi bunuh diri massal.
Bagimana caranya?.
Otak dapat berkembang dengan baik, kita akan menjadi lebih cerdas dan bahagia dengan cara sebagai berikut:
1. Selalu mengisi otak dengan informasi, yang berarti harus rajin belajar. Jika kita rajin belajar, membaca koran, berdiskusi tentang masalah-masalah aktual, maka sel-sel saraf akan berkembang membentuk multi koneksi dengan sel saraf yang lain. Koneksi ini akan memungkinkan kita menghubungkaitkan informasi baru dengan informasi lama yang telah ada dan akan menambah kekayaan informasi di otak kita. Jika kita melatihnya terus menerus maka kecerdasan kita akan semakin berkembang.
Sebaliknya jika kita suka bersantai ria, malas belajar dan jarang mengisi otak kita dengan informasi yang bermanfaat, sel-sel saraf akan marah, merasa tidak dibutuhkan dan lebih baik mati saja. Mengapa? tidak belajar berarti tidak ada impuls/rangsangan yang melalui serabut saraf, tidak ada impuls berarti tidak ada suplay makanan, tidak ada oksigen, bagaimana sel bisa bertahan?...matilah dia!!!!.
Kita bisa ambil contoh, seorang profesor, masih dapat mengajar dengan baik diusia 70 tahun, walaupun mungkin tubuh sudah mulai renta, bicara terbata-bata,namun kata demi kata yang dituturkannya tetap menunjukkan kecerdasan otaknya.
Namun ibu rumah tangga yang sehari-hari hanya bergelut dengan urusan dapur, sudah mulai berkurang daya ingatnya. Pernahkah kalian mendengar ibu mengomel, "He... dimana ya tadi pisaunya?" atau "Dimana tadi dompet mama?.. siapa yang ambil?"...
Padahal pisau sedang dipegangnya, dan dompet terselip diketiaknya... hehehe...
2. Kasih sayang dan perhatian adalah asupan makanan yang penting bagi otak. Otak memiliki bagian yang disebut dengan otak primitif (action brain), otak limbik (feeling brain), dan neokorteks (thought brain). Manusia memiliki 3 bagian otak ini sedangkan hewan hanya memiliki otak primitif dan otak limbik.
# Otak primitif berfungsi mengatur fisik untuk bertahan hidup, mengelola gerak refleks, mengendalikan gerak motorik, memantau fungsi tubuh, dan memproses informasi yang masuk dari pengindraan. Otak primitif hewan berkembang dengan baik karena setiap saat harus mengejar hewan lain untuk dimangsa atau menghindar dari pemangsa.
# Otak limbik memproses emosi dan sebagai penghubung otak pikir dan otak primitif.
# Sedangkan otak pikir, yang merupakan bagian otak yang paling objektif, menerima masukan dari otak primitif dan otak limbik. Namun, ia butuh waktu lebih banyak untuk memproses informasi dari otak primitif dan otak limbik. Otak pikir juga merupakan tempat bergabungnya pengalaman, ingatan, perasaan, dan kemampuan berpikir untuk melahirkan gagasan dan tindakan.
Otak primitif membutuhkan situasi aman dan nyaman, sedangkan otak limbik membutuhkan suasana hati yang bahagia agar dapat bekerja sempurna. Otak pikir dapat bekerja dengan baik, dalam situasi lingkungan yang aman dan nyaman serta perasaan bahagia.
Dengan Kasih sayang dan perhatian dari orang disekeliling kita memungkinkan kita melakukan apa saja yang kita impikan. Dukungan dan penerimaan dari orang tua, saudara dan teman-teman, membuat kita lebih bersemangat belajar meraih cita-cita.
Bagaimana agar kita menjadi orang yang berbahagia?. Kuncinya adalah...bahagiakan orang lain. Pribadi yang menyenangkan akan selalu dirindukan oleh lingkungan, merasa dirindukan akan membuat kita bahagia... untuk itu kita hendaknya selalu melakukan perbuatan yang memberi manfaat buat orang lain... karena bermanfaat buat orang lain membuat diri kita berbahagia.
3. Asupan Makanan yang bergizi, ini adalah hal penting ke tiga. Makanan bergizi tidak harus selalu yang enak, mahal atau mewah. Makanan yang bergizi yang baik adalah makanan yang baik dan halal. Makanan yang baik adalah yang tidak mengandung unsur pengawet, perasa, pewarna dan pemanis buatan, karena unsur ini dapat menimbulkan berbagai macam penyakit. Agar otak dapat bekerja dengan baik hindarilah bergaul dengan orang-orang yang merokok dan menggunakan obat-obatan terlarang, karena akan merusak sel-sel otak.
Makanan yang halal adalah makanan yang boleh dimakan berdasarkan syariat, dan dicari dengan cara yang benar/halal. Karena makanan yang dicari dengan cara yang haram akan mencemari darah kita dan menolak semua pahala selama 40 hari lamanya, Walaupun kita tetap melakukan ibadah sholat dan puasa.
Mudah-mudahan kita semua selalu dapat menjaga diri dari perbuatan yang tercelah... sehingga otak kita tidak ...Bunuh...diri!!!!!!!!!