SEJARAH PERKEMBANGAN SEL
Pada tahun 1830 Schleiden dan Schwan mengamati berbagai macam tumbuhan dan hewan. Kesimpulan dari hasil pengamatan mereka dengan menyatakan bahwa tubuh tumbuhan dan hewan tersusun atas sel, selanjutnya dimaknai sebagai unit struktural kehidupan.
Tahun 1831 Robert Brown menemukan adanya nukleus pada sel penyusun tubuh tanaman anggrek. Nukleus mempunyai arti penting karena mengatur segala aktivitas di dalam sel dan ditanggapi oleh Felix Durjadin yang menyatakan bahwa cairan plasmalah yang berperan dalam kehidupan sel. Johanes purkinye menyatakan bahwa protoplasma memberikan ciri suatu kehidupan. Sedangkan Max Schultze menyatakan bahwa protoplasma merupakan dasar fisik kehidupan. Berdasarkan temuan-temuan di atas selanjutnya sel diartikan sebagai kesatuan fungsional kehiupan.
Berdasarkan hasil penemuan-penemuan para ahli di atas, maka sel diartikan sebagai unit struktural dan fungsional terkecil makhluk hidup. Sel-sel yang mempunyai bentuk, ukuran, dan fungsi yang sama akan membentuk jaringan. Beberapa jaringan akan memebentuk organ dan selanjutnya akan membentuk sistem organ dan individu.
Makhluk hidup ada yang tersusun atas satu sel (unisel) dan banyak sel (multisel). Makhluk hidup yang tersusun atas satu sel contohnya adalah bakteri dan ganggang biru. Yang tersusun atas banyak sel, contohnya mulai dari Porifera sampai pada Vertebrata.
Berdasarkan keadaan materi selnya, makhluk hidup terbagi menjadi dua kelompok, yaitu makhluk hidup prokariotik (belum mempunyai membran) dan eukariotik (mempunyai membran)
SEL PROKARIOTIK
Sumber :
BIOLOGI untuk SAM/MA kelas XI , R Gunawan susilowarno, dkk, Penerbit Grasindo, 2007
http://zonabiokita.blogspot.com/2013/09/struktur-sel-prokariotik-dan-eukariotik.html
http://www.artikelbagus.com/2011/08/sejarah-perkembangan-sel.html
Anthony van Leeuwenhoek ,seorang yang berkebangsaan Belanda merupakan orang pertama yang menemukan mikroskop dan meneliti organisme mikroskopis seperti berbagai Protozoa dan Rotifera yang oleh Beliau diberi nama ”animanculus”. Beliau telah mengamati berbagai jenis bakteri, sperma pada manusia, katak, anjing, kelinci, dan ikan serta sel-sel darah di dalam kapiler kaki katak dan daun telinga pada kelinci.
Marcello Malphigi, seorang berkebangsaan Italia merupakan orang pertama yang meng-gunakan mikroskop dalam mengamati sayatan jaringan pada organ-organ tertentu, seperti otak, hati, ginjal, limfa, dan paru-paru. Selain itu, dia juga mengamati perkem-bangan embrio ayam. Berdasarkan hasil pengamatannya, Beliau menyimpulkan bahwa jaringan tersusun atas unit-unit struktural yang ia sebututricles
Makhluk hidup tersusun atas sel. Pada tahun 1665 istilah sel pertamakali digunakan oleh Robert Hooke untuk menamai ruang-ruang kosong seperti jaring-jaring yang diamati dari mikroskop pada preparat irisan gabus.Pada tahun 1830 Schleiden dan Schwan mengamati berbagai macam tumbuhan dan hewan. Kesimpulan dari hasil pengamatan mereka dengan menyatakan bahwa tubuh tumbuhan dan hewan tersusun atas sel, selanjutnya dimaknai sebagai unit struktural kehidupan.
Tahun 1831 Robert Brown menemukan adanya nukleus pada sel penyusun tubuh tanaman anggrek. Nukleus mempunyai arti penting karena mengatur segala aktivitas di dalam sel dan ditanggapi oleh Felix Durjadin yang menyatakan bahwa cairan plasmalah yang berperan dalam kehidupan sel. Johanes purkinye menyatakan bahwa protoplasma memberikan ciri suatu kehidupan. Sedangkan Max Schultze menyatakan bahwa protoplasma merupakan dasar fisik kehidupan. Berdasarkan temuan-temuan di atas selanjutnya sel diartikan sebagai kesatuan fungsional kehiupan.
Rudolf Virchow pada tahun 1858 melakukan pengamatan perilaku yang terjadi pada inti sel sampai dia menemukan fenomena pembelahan sel, sehingga disimpulkan bahwa semua sel berasal dari sel (omnis cellula cellula).
Sel gabus yang diamati oleh Robert Hook dengan mikroskop sederhana
Mathias J. Schleiden(1804-1882), T(1810-1882). Schwann dan R. Virchow(1821-1902)
Kemudian Louis Pasteur mengemukakan teori biogenesis yang menyatakan bahwa setiap makhluk hidup berasal dari makhluk hidup sebelumnya (Omne vivum e vivo).
Berdasarkan hasil penemuan-penemuan para ahli di atas, maka sel diartikan sebagai unit struktural dan fungsional terkecil makhluk hidup. Sel-sel yang mempunyai bentuk, ukuran, dan fungsi yang sama akan membentuk jaringan. Beberapa jaringan akan memebentuk organ dan selanjutnya akan membentuk sistem organ dan individu.
Makhluk hidup ada yang tersusun atas satu sel (unisel) dan banyak sel (multisel). Makhluk hidup yang tersusun atas satu sel contohnya adalah bakteri dan ganggang biru. Yang tersusun atas banyak sel, contohnya mulai dari Porifera sampai pada Vertebrata.
Berdasarkan keadaan materi selnya, makhluk hidup terbagi menjadi dua kelompok, yaitu makhluk hidup prokariotik (belum mempunyai membran) dan eukariotik (mempunyai membran)
SEL PROKARIOTIK
Istilah prokariotik berasal dari bahasa Yunani. Pro artinya sebelum dan karyon yang artinya
biji atau inti, dalam hal ini mengacu pada membran inti. Sel prokariotik memiliki materi genetik (DNA) yang terkonsentrasi di daerah yang disebut nukleoid. Namun, daerah tersebut tidak memiliki membran pemisah dengan bagian dalam sel lainnya.
biji atau inti, dalam hal ini mengacu pada membran inti. Sel prokariotik memiliki materi genetik (DNA) yang terkonsentrasi di daerah yang disebut nukleoid. Namun, daerah tersebut tidak memiliki membran pemisah dengan bagian dalam sel lainnya.
Istilah eukariotik berasal dari bahasa Yunani, eu artinya nyata dan karyon artinya inti. Sel eukariotik memiliki inti sel (nukleus) nyata yang dibatasi oleh membran inti. Secara umum, sel eukariotik lebih kompleks dan lebih besar dibandingkan sel prokariotik.
Struktur Sel Prokariotik
Struktur Sel Prokariotik
Sel prokariotik yaitu sel yang tidak memiliki membran inti. Makhluk hidup uniseluler termasuk golongan sel prokariotik, contoh bakteri (Bacteria) dan sianobakteri (Cyanobacteria). Struktur sel prokariotik sebagai berikut :
- Dinding sel tersusun dari peptidoglikan, lipid, dan protein. Dinding sel berfungsi sebagai pelindung dan pemberi bentuk tubuh.
- Sitoplasma tersusun dari air, protein, lipid, mineral, dan enzim-enzim. Enzim-enzim untuk mencerna makanan secara intraseluler dan untuk melakukan proses metabolisme sel.
- Membran plasma tersusun dari molekul lipid atau protein. Membran plasma berfungsi sebagai pelindung molekuler sel terhadap lingkungan di sekitarnya.
- Ribosom berfungsi sebagai tempat berlangsungnya sintesis protein.
- Mesosom berfungsi sebagai penghasil energi. Pada membran mesosom terdapat enzim-enzim pernapasan yang berperan dalam reaksi-reaksi oksidasi untuk menghasilkan energi.
- RNA merupakan persenyawaan hasil transkripsi DNA. RNA berfungsi membuat kode-kode genetik sesuai pesanan DNA, kemudian akanditerjemahkan dalam bentuk urutan asam amino dalam proses sintesis protein.
- DNA tersusun dari gula deoksiribosa, fosfat, dan basabasa nitrogen. DNA berfungsi sebagai pembawa informasi genetik yaitu sifat-sifat yang harus diwariskan kepada keturunannya.
Sumber :
BIOLOGI untuk SAM/MA kelas XI , R Gunawan susilowarno, dkk, Penerbit Grasindo, 2007
http://zonabiokita.blogspot.com/2013/09/struktur-sel-prokariotik-dan-eukariotik.html
http://www.artikelbagus.com/2011/08/sejarah-perkembangan-sel.html