Keberadaan makhluk hidup khususnya tumbuh-tumbuhan di bumi hingga sampai saat ini ada disebabkan pergantian generasi. Pergantian generasi tidak lepas dari kemampuan tumbuhan untuk mengadakan reproduksi. Cikal bakal terbentuknya makhluk hidup diawali dengan adanya mikroorganisme yang memiliki kemampuan membelah diri. membelah diri merupakan dasar dari reproduksi semua makhluk hidup. Membelah diri (pembelahan biner) merupakan reproduksi yang paling primitif tetapi menjadi acuan untuk kelangsungan kehidupan di bumi ini.
Adakalanya individu itu mengalami penurunan kekuatan yang dimiliki, baik dalam proses pertumbuhan, metabolisme, pertahanan diri, dan menanggapi rangsang. Akan tetapi, spesies itu mampu mempertahankan eksistensinya dengan cara membuat regenerasi baru sebelum dia sendiri mati.
Reproduksi aseksual (vegetatif) merupakan reproduksi yang tanpa melibatkan sel kelamin. Sel kelamin yaitu putik dan benang sariyang merupakan komponen bunga. Sebenarnya kemunculan reproduksi aseksual setelah era zaman Devon. Pada saat tumbuhan lumut dan paku yang mendominasi bumi dan tumbuh-tumbuhan itu mengembangkan alat reproduksinya berupa spora.
Setelah era tumbuhan lumut dan paku kemudian disusul dengan kemunculan dari spermatophyta (tumbuhan berbiji) yaitu golongan Gymnospermae dan Angiospermae (terbagi dua yaitu Monocotyl dan Dicotyl) yang mengembangkan alat reproduksinya secara aseksual dan seksual. Karena itu, masuk akal jika saat ini gymnospermae dan angiospermae merupakan tumbuhan yang mendominasi bumi.
Reproduksi aseksual terbagi menjadi dua, yaitu alami dan buatan. Secara alami, misalnya membelah diri, spora, geragih/stolon, rhizoma, dan umbi. Sedangkan secara buatan konvensional, misalnya cangkok, okulasi (penyambungan mata tunas), kopulasi (penyambungan batang), dan mengenten. Reproduksi aseksual buatan secara modern melalui teknik rekayasa genetika, misalnya kultur jaringan dan transgenik untuk memperbanyak tumbuhan dalam waktu cepat dan menciptakan tumbuhan sesuai dengan keinginan manusia.
Reproduksi aseksual (vegetatif) alamiah, yaitu tunas, stolon, umbi lapis, umbi batang, umbi lapis, umbi batang, umbi akar, dan rizoma (rimpang).
Reproduksi aseksual (vegetatif) buatan konvensional, yaitu stek, menyambung, menempel, merunduk dan mencangkok.
MATERI DAN SOAL BIOLOGI SISTEM REPRODUKSI
Sumber :
BIOLOGI untuk SMA/MA kelas XI, R Gunawan Susilowarno, dkk, Penerbit Grasindo , 2007
http://new-word20.blogspot.com/2013/08/perkembangbiakan-tanaman-secara.html
http://biologimediacentre.com/reproduksi-vegetatif-pada-tumbuhan/
Adakalanya individu itu mengalami penurunan kekuatan yang dimiliki, baik dalam proses pertumbuhan, metabolisme, pertahanan diri, dan menanggapi rangsang. Akan tetapi, spesies itu mampu mempertahankan eksistensinya dengan cara membuat regenerasi baru sebelum dia sendiri mati.
Reproduksi aseksual (vegetatif) merupakan reproduksi yang tanpa melibatkan sel kelamin. Sel kelamin yaitu putik dan benang sariyang merupakan komponen bunga. Sebenarnya kemunculan reproduksi aseksual setelah era zaman Devon. Pada saat tumbuhan lumut dan paku yang mendominasi bumi dan tumbuh-tumbuhan itu mengembangkan alat reproduksinya berupa spora.
Setelah era tumbuhan lumut dan paku kemudian disusul dengan kemunculan dari spermatophyta (tumbuhan berbiji) yaitu golongan Gymnospermae dan Angiospermae (terbagi dua yaitu Monocotyl dan Dicotyl) yang mengembangkan alat reproduksinya secara aseksual dan seksual. Karena itu, masuk akal jika saat ini gymnospermae dan angiospermae merupakan tumbuhan yang mendominasi bumi.
Reproduksi aseksual terbagi menjadi dua, yaitu alami dan buatan. Secara alami, misalnya membelah diri, spora, geragih/stolon, rhizoma, dan umbi. Sedangkan secara buatan konvensional, misalnya cangkok, okulasi (penyambungan mata tunas), kopulasi (penyambungan batang), dan mengenten. Reproduksi aseksual buatan secara modern melalui teknik rekayasa genetika, misalnya kultur jaringan dan transgenik untuk memperbanyak tumbuhan dalam waktu cepat dan menciptakan tumbuhan sesuai dengan keinginan manusia.
Reproduksi aseksual (vegetatif) alamiah, yaitu tunas, stolon, umbi lapis, umbi batang, umbi lapis, umbi batang, umbi akar, dan rizoma (rimpang).
1. Tunas. Tunas dapat tumbuh melalui pangkal batang, akar, atau daun pohon tersebut tumbuh didekat induknya. Pohon pisang adalah contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan tunas batang.
2. Geragih (stolon). Geragih adalah batang yang menjalar di atas permukaan tanah. Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan geragih adalah arbei, semanggi, dan pegagan.
3. Umbi lapis. bawang merah adalah contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan umbi lapis. Umbi lapis adalah daun yang berlapis-lapis membentuk umbi, dan di tengahnya tumbuh tunas.
4. Umbi Batang . Kentang, talas, dan ubi jalar merupakan contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan umbi batang. Umbi batang sesungguhnya merupakan batang yang tumbuh menggembung di dalam tanah
5. Umbi akar . Umbi akar berguna untuk menyimpan cadangan makanan. Umbi akar tidak berkuncup, tidak berdaun, tidak bermata tunas dan tidak berbuku - buku. Tumbuhan yang berkembang biak dengan umbi akar adalah bunga dahlia dan wortel. Sisa batang pada pangkal umbi dapat memunculkan tunas. Akar tunas baru akan tumbuh dari bagian sisa batang jika umbi akar tersebut ditanam.
6. Akar tinggal (Rhizoma). Rizhoma adalah batang yang tebaldan tumbuh mendatar di dlam tanah. Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan akar tinggal adalah Jahe.
7. Membelah diri. Tumbuhan yang berkembang biak dengan membelah diri adalah tumbuhan tingkat rendah seperti ganggang. Ganggang membelah sel tubuhya menjadi dua. Masing-asing selini akan membelah lagi ketika dewasa.
8. Spora. Bentuk spora seperti biji, tetapi sangat kecil. Spora hanya bisa dilihat dengan mikroskop, tidak dilihat dengan mata telanjang. Spora dibentuk di dalam kotak spora (sporangium). Tumbuhan paku adalah contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan spora.
Reproduksi aseksual (vegetatif) buatan konvensional, yaitu stek, menyambung, menempel, merunduk dan mencangkok.
a. Stek . Stek adalah memperbanyak dengan potongan-potongan batang, yang ditanam, lalu tumbuh menjadi tanaman baru. Potongan-potongan tersebut harus punya buku-buku. Banyak dilakukan terhadap ubi kayu, tebu, tanaman pagar, dan lain-lain.
b. Mengenten (menyambung/kopulasi). Pada dasarnya menyambung sama dengan menempel. Cara ini banyak dilakukan pada singkong dan buah-buahan. Mula-mula biji disemaikan. Setelah tumbuh lalu disambung dengan ranting/cabang dari pohon sejenis yang buahnya baik. Kemiringan potongan ± 45°. Diameter batang atas harus sesuai dengan diameter batang bawah. Kedua sambungan itu diikat dengan kuat. Diusahakan agar tidak terjadi infeksi. Buah yang dihasilkannya akan sama dengan buah yang dihasilkan pohon asalnya.
c. Menempel (okulasi). Menempel adalah menggabungkan bagian tubuh dua tanaman yang berbeda. Umumnya dua jenis tanaman yang digabungkan tersebut masing-masing mempunyai kelebihan. Misalnya tumbuhan mangga berakar kuat, buahnya sedikit, dengan tumbuhan mangga yang berakar lemah, buahnya banyak. Maka cara menempelnya, pada batang tumbuhan yang berakar kuat, ditempelkan kulit yang mempunyai calon tunas dari batang tumbuhan mangga yang berbuah banyak tetapi berakar lemah tadi.
d. Merunduk. Cara ini dilakukan dengan merundukkan dan kemudian membelokkan ke bawah batang atau cabang tanaman. Pada bagian cabang yang tertimbun tanah kemudian akan tumbuh akar-akar. Setelah akar-akarnya kuat cabang yang berhubungan dengan batang induk dipotong. Tanaman yang biasa dikembangkan dengan merunduk adalah apel, anyelir, alamanda, selada air, anggur, dan lain sebagainya.
e. Mencangkok . Tumbuhan yang biasa dicangkok adalah tumbuhan dikotil seperti jambu, sawo, rambutan, mangga, jeruk, dan lain-lain. Tujuan mencangkok adalah agar diperoleh tumbuhan baru yang cepat berbuah dan sifatnya sama dengan induknya.
MATERI DAN SOAL BIOLOGI SISTEM REPRODUKSI
- AIR SUSU IBU
- FERTILISASI, KEHAMILAN DAN KELAHIRAN
- KELAINAN PADA SISTEM REPRODUKSI
- ORGAN KELAMIN WANITA DAN OOGENESIS
- ORGAN REPRODUKSI PRIA DAN SPERMATOGENESIS
- PEMBENTUKAN GAMET PADA TUMBUHAN
- PEMELIHARAAN KESEHATAN ORGAN REPRODUKSI DAN PERILAKU SEKSUAL YANG SEHAT
- POLINASI/PERSARIAN DAN FERTILISASI
- PUBERTAS DAN MENSTRUASI.
- REPRODUKSI ASEKSUAL
- REPRODUKSI SEKSUAL
- Soal Biologi Sistem Reproduksi (2)
- TEKNOLOGI REPRODUKSI
- soal biologi sistem reproduksi
Sumber :
BIOLOGI untuk SMA/MA kelas XI, R Gunawan Susilowarno, dkk, Penerbit Grasindo , 2007
http://new-word20.blogspot.com/2013/08/perkembangbiakan-tanaman-secara.html
http://biologimediacentre.com/reproduksi-vegetatif-pada-tumbuhan/