Ketika menerima lembar hasil pemeriksaan laboratorium, seringkali orang bertanya-tanya, hasilnya bagaimana, normal atau tidak, ada penyakitnya atau tidak?
- Cara yang termudah adalah dengan melihat angka pada kolom hasil dan membandingkannya dengan nilai rujukan (reference range) atau nilai normal (normal range) yang biasanya disertakan dalam lembar hasil tersebut.
- Jika masih belum mengerti, tanyakan ke dokter, selain tahu hasilnya juga bisa berkonsultasi lebih lanjut.
Pemeriksaan laboratorium bermanfaat untuk mengevaluasi status kesehatan individu.
- Adalah penting untuk menyadari bahwa mungkin hasil laboratorium berada di luar apa yang disebut "rentang normal (normal range)".
- Variasi hasil pemeriksaan laboratorium ini bisa terjadi karena hal-hal seperti
- ras
- pengaruh diet
- umur
- jenis kelamin
- siklus haid
- tingkat aktivitas fisik
- masalah terkait dengan pengumpulan dan/atau penanganan bahan pemeriksaan
- obat-obatan non-resep (aspirin, obat demam, vitamin, dll)
- obat-obatan resep
- asupan alkohol
- dan sejumlah faktor yang tidak terkait dengan penyakit.
Hal ini penting untuk mempelajari lebih lanjut masalah dalam tubuh Anda serta untuk menetapkan tindakan awal yang diperlukan.
- Setiap laboratorium menetapkan rentang normal atas hasil pemeriksaan.
- Rentang normal ini mungkin saja berbeda-beda untuk tiap laboratorium (meskipun tidak secara signifikan), tergantung dari metode uji dan pereaksi yang digunakan.
- Untuk mengetahui apakah hasil pemeriksaan laboratorium Anda normal atau tidak, perhatikan lembar hasil laboratorium.
- Umumnya, hasil laboratorium memuat :
- nama/jenis pemeriksaan
- hasil pemeriksaan (berupa angka, simbol/lambang atau kata)
- nilai normal (normal range) atau nilai rujukan (reference range)
- satuan (misalnya mg/dl, mmol/l, %, fL, dsb)
- Jika hasil pemeriksaan Anda berada di luar nilai normal, maka Anda perlu berkonsultasi dengan dokter.OK
Glukosa darah
- Ini adalah uji untuk mengetahui tingkat/kadar gula dalam darah.
- Beberapa pemeriksaan glukosa darah, yaitu
- glukosa sewaktu (random)
- glukosa puasa
- glukosa 2 jam post prandial (setelah makan).
- Glukosa sewaktu (random) adalah uji glukosa darah yang dapat dilakukan sewaktu-waktu tanpa harus puasa terlebih dulu.
- Tes glukosa puasa dilakukan setelah puasa selama 8-10 jam, glukosa 2 jam PP dilakukan dua jam setelah makan.
- Uji glukosa puasa dan 2 jam pp merupakan uji untuk menegakkan diagnosis diabetes mellitus (DM).
- Kadar glukosa darah sewaktu (tanpa puasa) normalnya berkisar 80 - 140 mg/dL (milligram per desiliter).
- Peningkatan kadar gula terjadi setelah makan dan mengalami penurunan pada pagi hari bangun tidur.
- Seseorang dikatakan mengalami hyperglycemia apabila kadar glukosa dalam darahnya berada jauh di atas nilai normal.
- Sebaliknya, dikatakan hypoglycemia apabila terjadi penurunan kadar glukosa darah dibawah normal.
- Kadar glukosa darah puasa normalnya berkisar 70 – 120 mg/dl dan glukosa 2 jam setelah makan normalnya berkisar 80 – 140 mg/dl.
- Seseorang dikatakan diabetes jika hasil pemeriksaan pada saat puasa 126 mg/dl atau lebih, dan hasil pemeriksaan 2 jam setelah makan (post prandial) 180 mg/dl atau lebih.
- Hasil glukosa darah sewaktu pada diabetes mencapai 140 - 200 mg/dl atau lebih. OK
Elektrolit
- Elektrolit yang terdapat pada cairan tubuh akan berada dalam bentuk ion bebas (free ions).
- Secara umum elektrolit dapat diklasifikasikan menjadi 2 jenis yaitu kation dan anion.
- Jika elektrolit mempunyai muatan positif (+) maka elektrolit tersebut disebut sebagai kation sedangkan jika elektrolit tersebut mempunyai muatan negatif (-) maka elektrolit tersebut disebut sebagai anion.
- Contoh dari kation adalah sodium/natrium (Na) dan potassium/kalium (K).
- Contoh dari anion adalah klorida (Cl) dan bikarbonat (HCO3).
Elektrolit yang terdapat dalam jumlah besar di dalam tubuh antara lain adalah
- natrium (Na)
- kalium (K)
- kalsium (Ca)
- magnesium (Mg)
- klorida (Cl)
- bikarbonat (HCO3)
- fosfat (HPO4)
- sulfat (SO4)
KALIUM ( K )
- Kalium (K) mempengaruhi beberapa organ tubuh utama, termasuk jantung.
- Kadar kalium yang tidak normal berhubungan dengan fungsi ginjal (gagal ginjal), muntah atau diare.
NATRIUM ( Na)
- Natrium (Na) menunjukkan keseimbangan gula dan air.
- Natrium juga menunjukkan baik-buruknya kerja ginjal dan kelenjar adrenal.
- Kadar natrium yang tidak normal dalam darah juga menunjukkan volume darah yang terlalu rendah, misalnya akibat dehidrasi (muntah, diare).
- Keadaan ini juga bisa terjadi jika jantung tidak memompa darah sebagaimana mestinya.
CALSIUM (Ca)
- Kalsium (Ca), adalah bagian utama dari tulang dan gigi.
- Kalsium juga dibutuhkan agar saraf dan otot bekerja dengan baik, serta untuk reaksi kimia dalam sel.
- Tubuh kita mengatur jumlah kalsium dalam darah.
- Namun tingkat protein dalam darah dapat mempengaruhi hasil tes kalsium.
- Di dalam tubuh manusia, kesetimbangan antara air (H2O)-elektrolit diatur secara ketat agar sel-sel dan organ tubuh dapat berfungsi dengan baik.
- menjaga tekanan osmotik tubuh
- mengatur pendistribusian cairan ke dalam kompartemen badan air (body’s fluid compartement),
- menjaga pH tubuh dan juga akan terlibat dalam setiap reaksi oksidasi dan reduksi serta
- ikut berperan dalam setiap proses metabolisme.
- Nilai apapun di luar rentang normal, tinggi atau rendah, memerlukan evaluasi medis.
LIMBAH PRODUK
- Blood Urea Nitrogen (BUN) adalah produk limbah yang dihasilkan dalam hati dan dikeluarkan oleh ginjal.
- Nilai tinggi dapat berarti bahwa ginjal tidak bekerja seperti yang diharapkan.
- Blood Urea Nitrogen (BUN) juga dipengaruhi oleh diet tinggi protein dan/atau latihan (exercise) yang keras atau kehamilan.
CREATININ
- Creatinine merupakan produk limbah dari sebagian besar kerusakan otot.
- Tingginya level BUN dan kreatinin dapat menunjukkan masalah pada ginjal.
ASAM URAT
- Asam urat (uric acid) biasanya dikeluarkan bersama air seni.
- Tingginya level asam urat biasanya terkait dengan masalah encok, arthritis, masalah ginjal dan penggunaan beberapa diuretic.
Enzim
- AST/SGOT,
- ALT/SGPT,
- Gamma-GT
- Alkalin Phosphatase
- AST/SGOT, ALT/SGPT, Gamma-GT Alkalin Phosphatase berada di dalam otot, hati dan jantung.
- Cedera pada sel dapat menyebabkan keluarnya enzim ini ke dalam darah.
- Kerusakan sel akibat alkohol dan sejumlah penyakit dapat menunjukkan tingginya nilai-nilai enzim-enzim tersebut.
ALKALINE PHOSPHATE
- Alkaline phosphatase merupakan enzim ditemukan terutama di tulang dan hati.
- Kadar yang lebih tinggi dapat dijumpai pada anak-anak dan wanita hamil atau kerusakan pada tulang atau hati atau batu empedu.
- Kadar yang rendah mungkin tidak signifikan.
GAMMA GT
- Gamma GT dijumpai tinggi pada penyakit hati
- terutama sumbatan pada saluran empedu.
SGOT / SGPT
- Enzim transaminase (AST/SGOT, ALT/SGPT) dijumpai meninggi pada gangguan hati
- hepatitis
- overdosis alkohol
- cedera otot
- dan serangan jantung.
LDH
- LDH (Lactat dehydrogenase) adalah enzim yang ada di semua sel di dalam tubuh.
- Banyak jaringan mengandung LDH yang berfungsi mengkatalisis perubahan reversible laktat ke piruvat.
- Kadar LDH meningkat signifikan pada
- Anemia megaloblastik
- Metastasis Karsinoma khususnya ke hati
- Syok dan Hipoksia
- Hepatitis
- Infark Ginjal
- Infark Miokard
- dll.
- Sesuatu yang merusak sel, akan meningkatkan jumlah di dalam darah.
- Jika darah tidak segera diproses dengan benar, kadar yang tinggi dapat terjadi.
- Jika semua nilai kecuali LDH berada dalam rentang yang diharapkan, itu mungkin suatu proses kesalahan dan tidak memerlukan evaluasi lebih lanjut.
BILIRUBIN
- Bilirubin: adalah pigmen kuning yang berasal dari perombakan sel darah merah oleh hati.
- Tingginya kadar bilirubin sering dijumpai pada penyakit
- hati akut (hepatitis akut)
- anemia hemolitik
- batu empedu.
- Pada penyakit hati konstitusional (Gilbert’s Syndrome)
- thalasemia
- penyakit hati menahun
- anemia pernisiosa, bisanya bilirubin sedikit meningkat.
CREATININ KINASE
- CPK (creatininkinase) merupakan enzim yang sangat berguna untuk diagnosing dari penyakit jantung dan kerangka otot.
- CPK mengkatalisis pertukaran fosfat secara reversible antara kreatin dan ATP (Adenosinetrifosfat), ia berperan penting dalam menyimpan dan melepaskan energi dalam sel terutama dalam otot bergaris, otot jantung dan dalam jumlah kecil dalam otak.
- Enzim ini adalah yang pertama meninggi setelah serangan jantung (3 hingga 4 jam).
- Kadar CPK dalam serum darah meningkat signifikan setelah terjadi kerusakan otot
- Dsytrophia muscularis Duchenne
- Polimiositis
- Infark Miokard
- dll.
PROTEIN
- Protein adalah senyawa organik kompleks yang berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.
- Protein diperlukan dalam
- pembetukan dan perbaikan sel dan jaringan
- sintesis hormon
- pembentukan enzim
- pembentukan antibodi (kekebalan tubuh)
- transport substansi khusus
- sistem koagulasi (pembekuan) darah
- pengaturan keseimbangan kadar asam basa dalam sel.
- Protein kebanyakan disintesis di hati, yaitu
- albumin
- globulin
- faktor-faktor pembekuan darah.
- mengukur jumlah dan jenis protein dalam darah.
- Pemeriksaan protein untuk mengetahui indeks kesehatan dan gizi seseorang.
- Jenis pemeriksaan protein yang umum dilakukan adalah protein total (protein secara keseluruhan), albumin dan globulin.
LEMAK DARAH
- Lemak darah terdiri dari
- trigliserid
- kolesterol.
- kolesterol HDL (High Density Lipopretein)
- kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein)
- kolesterol VLDL (Very Low Density Lipopretein).
- Semua lemak dalam menu makanan kita akan diolah menjadi
- trigliserid
- asam lemak bebas
- fosfolipid
- kolesterol.
- Tiga unsur yang perlu diperhatikian sehubungan dengan kesehatan adalah
- asam lemak bebas
- trigliserid
- kolesterol.
- Asam lemak bebas yang berlebihan di dalam darah akan diubah sebagai trigliserid.
- Sebagian trigliserid digunakan untuk pembentukan kolesterol.
- Jika trigliserid menumpuk dalam darah, dengan sendirinya kolesterol juga akan meninggi.
- Dalam pemeriksaan laboratorium, lemak diperiksa sebagai
- kolesterol total (keseluruhan kolesterol)
- kolesterol HDL
- kolesterol LDL
- trigliserid.
- Seseorang harus puasa setidaknya 10 jam sebelum diambil darahnya.
- Kolesterol total sebaiknya kurang dari 200 mg/dl, kolesterol HDL > 40 mg/dl, kolesterol LDL
INDIKATOR KE JANTUNG
CRP (C-Reactive Protein)
- Protein C reaktif (C-Reactive Protein).
- Pemeriksaan CRP digunakan untuk menilai respon tubuh terhadap adanya peradangan.
- predicting penyakit pembuluh darah (vascular)
- serangan jantung
- stroke.
HEMOCYSTEINE
- Homocysteine adalah asam amino yang biasanya ditemukan dalam jumlah kecil di dalam darah.
- Lebih tinggi terkait dengan peningkatan risiko serangan jantung dan penyakit vascular lainnya.
- Homocysteine tinggi mungkin juga karena adanya kekurangan dari asam folat atau vitamin B12,
- Karena turun temurun, usia tua, penyakit ginjal, atau obat tertentu.
- Laki-laki cenderung memiliki tingkat yang lebih tinggi.
- Kadar homocysteine tinggi dapat dikurangi dengan lebih banyak makan sayur-sayuran hijau, sereal atau vitamin B-12.
LIPOPROTEIN
- Lipoprotein (a) atau Lp (a).
- Konsentrasi yang tinggi terkait dengan penyakit jantung koroner (PJK).
- Pada orang dengan diabetes dan tinggi Lp (a) ada peningkatan risiko penyakit asymptomatic koroner.
- Thyroid adalah kalenjar yang terletak di leher right below the adam’s apple.
- Thyroid mengontrol kecepatan pembakaran energi, membangun energi tubuh, dan mengatur tingkat sensitivitas tubuh terhadap hormon2.
- Thyroid juga menghasilkan hormon
- Thyroxine (T4)
- Triiodothyronine (T3) yang berperan dalam metabolisme dan pertumbuhan tubuh keseluruhan
- Thyroid juga memproduksi hormon kalsitonin (calcitonin) yang berperan dalam mengatur keseimbangan kalsium.
- Pembentukan thyroxine (T4) dan triiodothyronine (T3) dikendalikan oleh hormon Thyroid
- Stimulating Hormone (TSH) atau juga disebut thyrotropin, suatu hormon yang diproduksi oleh kelenjar pituitary anterior.
- Pemeriksaan laboratorium terhadap thyroid terdiri atas
- T3 total,
- T4 total,
- T3 bebas (free T3),
- T4 bebas (free T4)
- TSH.
- Hasil pemeriksaan thyroid berguna untuk mengetahui aktifitas thyroid.
- Beberapa keadaan yang berhubungan dengan aktivitas kelenjar thyroid adalah :
- hyperthyroidisme/hyperactive thyroid, seperti pada penyakit graves
- hypothyroidisme/hypoactive thyroid, seperti pada congenital juvenilis, myxedema, dan goiter (gondok)
GLIKOHEMOGLOBIN
- Hemoglobin Glikosilat sering disebut atau Glikohemoglobin
- Glycohemoglobin-A1 atau hemoglobin A1c (HbA1c) berguna untuk mengukur jumlah gula kimia yang menempel pada sel darah merah.
- Pemeriksaan ini untuk mengetahui apakah seseorang penderita diabetes terkontrol atau tidak selama 3 bulan.
HORMON INSULIN
- Hormon Insulin diproduksi oleh pancreas
- Hormon insulin berfungsi dalam metabolisme gula dalam tubuh.
- Pada diabetes tipe 1 (turunan), kadar insulin kurang/rendah, karena itu tipe ini sangat bergantung pada insulin (insulin dependent diabetes).
- Sedangkan pada diabetes tipe 2 (didapat), kadar insulin tinggi tetapi fungsinya kurang bagus.
- Kadar insulin sangat bervariasi dari orang ke orang, tergantung individu yang sensitifitas atau resistensi terhadap insulin.
- Kadar insulin juga sangat bervariasi sesuai dengan saat terakhir makan terjadi.
C- PEPTIDA
- C-peptide. Ini adalah fragmen melekat pada insulin (pro-insulin) saat diproduksi insulin dalam pankreas.
- Kadar C-peptide biasanya berkorelasi dengan kadar insulin, kecuali bila orang mendapat suntikan insulin.
- Ketika seorang pasien hypoglycemic (gula darah rendah), tes ini mungkin berguna untuk menentukan apakah kadar insulin yang tinggi karena pancreas berlebihan dalam melepas insulin, atau karena suntikan insulin.
ESTRADIOL- ESTROGEN
- Estradiol adalah hormon estrogen yang penting untuk menilai fungsi reproduksi.
- Pemeriksaan estradiol berguna untuk mengukur aktifitas ovarium.
- Kadar estradiol pada perempuan bervariasi sesuai dengan usia, dan apakah mereka yang memiliki siklus haid normal atau tidak. \
- Kadar hormon ini juga berubah pada kehamilan, melahirkan atau penggunaan pil KB.