AWAL KULIAH KELAS XI

















AGAIN

  • Jaringan epitel atau epitelium adalah salah satu dari empat jenis jaringan hewan selain jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. 
  • Etimologi istilah “epitel” berasal dari bahasa Yunani ἐπί (epi) yang berarti “pada” atau “atas”, dan θηλή (thēlē) yang berarti “puting”. 
  • Dahulu istilah “epitel” digunakan untuk menyebut selaput jernih yang berada di permukaan rongga mulut.

Jaringan epitel terdiri dari sel dengan batas yang jelas dan tersusun sangat rapat sampai hampir tidak ruang antar sel. 
  • Jaringan epitel melapisi rongga dan permukaan setiap struktur tubuh. Banyak kelenjar yang terdiri dari sel-sel epitel. 
  • Fungsi sel epitel yaitu sebagai alat sekresi, penyerapan selektif, perlindungan, transportasi transelular, dan deteksi sensasi. 
  • Lapisan epitel tidak mengandung pembuluh darah, sehingga epitel harus menerima makanan melalui difusi zat dari jaringan ikat dibawahnya, melalui membran basal.
Jaringan Epitel

Klasifikasi Jaringan Epitel

  • Secara umum, jaringan diklasifikasikan berdasarkan morfologi sel dan jumlah lapisannya. 
  • Epitel jaringan yang hanya terdiri dari satu lapisan sel tebal disebut epitel selapis. 
  • Jika terdiri dari dua atau lebih lapisan sel tebal, maka disebut epitel berlapis banyak. 
  • Namun jika sel-sel yang menyusun jaringan epitel tersebut bentuknya tidak jelas, maka disebut epitel transisi.

Ada tiga morfologi utama yang terkait dengan sel epitel:
  1. Epitel pipih adalah epitel yang berbentuk pipih.
  2. Epitel kubus adalah epitel yang berbentuk kubus (kotak).
  3. Epitel silindris adalah epitel yang berbentuk silinder memanjang ke atas.
  4. Epitel transisi adalah epitel yang tidak dapat dikelompokkan berdasarkan bentuknya.


Epitel Selapis

  • Epitel selapis adalah epitel sederhana yang hanya terdiri dari satu lapis sel. Setiap sel berkontak langsung dengan membran dasar. 
  • Secara umum ketipisan epitel ini membuat proses penyerapan dan filtrasi jadi lebih mudah.

Secara umum, jaringan epitel selapis diklasifikasikan berdasarkan bentuk selnya. Empat kelas utama epitel selapis adalah epitel pipih selapis, epitel silindris selapis, epitel kubus selapis, dan epitel transisi.
  1. Epitel pipih selapis; adalah lapisan yang ditemukan di tempat dimana difusi pasif gas terjadi. Contohnya adalah di dinding kapiler, lapisan perikardial, pleura, rongga peritoneal, dan lapisan alveolus pada paru-paru.
  2. Epitel silindris selapis; adalah lapisan yang sel-selnya memiliki fungsi sekretori, penyerapan, atau fungsi ekskretoris. Contohnya adalah tubulus kolektivus, ginjal, pankreas, dan kelenjar ludah.
  3. Epitel kubus selapis; adalah lapisan yang ditemukan di daerah yang tersembunyi (seperti dalam dinding perut) atau daerah serap (seperti dalam usus halus). Epitel kubus selapis memiliki ekstensi seluler seperti mikrovili dalam usus halus atau silia yang ditemukan di saluran reproduksi wanita.
  4. Epitel transisi; epitel ini juga disebut epitel pernapasan karena sebagian besar ditemukan di sistem pernapasan pada manusia dan hewan seperti rongga hidung, trakea, bronkus, dll.

Epitel Berlapis


Epitel berlapis berbeda dengan epitel selapis yaitu susunan selnya berlapis-lapis. Oleh karena itu, epitel berlapis ditemukan di tempat dimana lapisan tubuh harus menahan tekanan mekanik atau kimia sehingga dapat terkelupas dan terkikis. Jaringan epitel berlapis banyak juga berbeda dari jaringan epitel selapis dimana dalam jaringan epitel berlapis memiliki sel-sel yang hanya terikat oleh desmosom. Epitel berlapis juga terbagi menjadi empat kelas yaitu epitel pipih berlapis, epitel silindris berlapis, epitel kubus berlapis, dan epitel transisi.

Struktur Jaringan Epitel

Jaringan epitel dapat berasal dari ektoderm (melapisi bagian luar tubuh), endoderm (membatasi organ), dan mesoderm (membatasi rongga tubuh). Sel dari jaringan epitel disusun rapat dan kontinu sehingga hampir tidak memiliki ruang antar sel. Semua epitel biasanya dipisahkan dari jaringan di bawahnya oleh membran basal berserat. Lapisan permukaan rongga mulut, alveoli pada paru-paru, dan tubulus pada ginjal semua terbuat dari jaringan epitel. Lapisan darah dan pembuluh limfa merupakan bentuk khusus dari epitel yang disebut endothelium.


Lokasi Jaringan Epitel

Epitel terdapat baik di luar (kulit) maupun bagian rongga tubuh. Lapisan terluar kulit terdiri dari epitel pipih berlapis dan sel epitel keratin.
Jaringan yang melapisi bagian dalam mulut, kerongkongan, dan bagian rektum terdiri dari epitel pipih berlapis yang mukosanya tidak berkeratin. Permukaan lain yang memisahkan rongga tubuh dari lingkungan luar dilapisi oleh epitel pipih selapis atau epitel transisi. Epitel juga terdapat di paru-paru, saluran pencernaan, saluran reproduksi, saluran kencing, dan sebagai pembentuk endokrin dan eksokrin kelenjar. Permukaan luar kornea ditutupi dengan sel-sel epitel yang tumbuh cepat dan mudah diregenerasi. Endotel adalah bentuk khusus dari epitel yang terdapat pada lapisan dalam pembuluh darah, jantung, dan pembuluh limfatik. Jenis lain, mesothelium, membentuk dinding perikardium, pleura, dan peritoneum.


Membran Dasar pada Jaringan Epitel

Jaringan epitel melekat pada membran basal yang bertindah sebagai perangsang supaya epitel dapat tumbuh dan beregenerasi setelah cedera. Jaringan epitel tidak memiliki suplai darah sendiri. Maka dari itu, membran basal juga bertindak sebagai membran permeabel selektif yang menentukan zat mana yang bisa masuk ke epitel.

Fungsi Jaringan Epitel

Fungsi utama dari jaringan epitel adalah:
  1. Untuk melindungi jaringan yang terletak di bawahnya dari radiasi, kekeringan, racun, invasi patogen, dan trauma fisik.
  2. Pengaturan dan pertukaran bahan kimia antara jaringan di bawahnya dan rongga tubuh.
  3. Sekresi hormon ke dalam sistem vaskular darah, keringat, lendir, enzim, dan produk lainnya.
  4. Untuk memberikan sensasi.


Fungsi Sekretorik


Kelenjar terbentuk dari invaginasi epitel yang didasari oleh pertumbuhan jaringan ikat. Ada dua kelompok utama kelenjar yaitu kelenjar endokrin dan kelenjar eksokrin. Kelenjar endokrin mensekresikan produknya ke dalam ruang ekstraselular dimana ia bakal lebih cepat diserap oleh sistem vaskular darah. Kelenjar eksokrin mengeluarkan produknya ke saluran yang menuju lumen organ atau pada permukaan epitel.


Merasakan Lingkungan Ekstraseluler


Beberapa sel epitel bersilia. Silia pada sel epitel memberikan kemosensasi, termosensasi, dan mekanosensasi terhadap lingkungan ekstraseluler untuk memberi isyarat sinyal tertentu