YANG BAIKLAH BACAAN YANG DIPILIH



Jika ada pilihan makanan yang enak dan bergizi atau sampah, Anda pilih mana?
Orang yang waras pasti pilih makanan yang enak dan bergizi. hi hi hi.
Saya pilih yang itu.
Maklum, kan saya orang waras. (Mana ada orang gila ngaku gila. he he he. Eh, ada. Temen saya! Tapi itu cerita lain.)
Badan, fisik, kita membutuhkan makanan. Bagaimana dengan jiwa, rohani, soulkita?
Dia juga membutuhkan makanan. Salah satu “makanan”nya adalah melalui bacaan.
Anda punya pilihan lagi. Mana yang akan Anda pilih?
Bacaan yang enak dibaca dan membuat jiwa kita senang atau bacaan yang isinya maki-makian (sampah)?
Kalau dahulu, ada banyak buku yang bagus-bagus.
Sayangnya sekarang buku sudah mulai ditinggalkan dan diganti dengan media sosial.
Dunia media sosial – facebook, twitter, dan sejenisnya – penuh dengan pilihan itu.
Ada tulisan-tulisan yang baik tetapi lebih banyak lagi maki-makian (baca: sampah).
Saya melihat ada banyak orang yang memilih membaca maki-makian hanya karena satu aliran atau karena membenci pihak yang sama.
Aneh saja, membaca kok memilih yang maki-makian. Apa asyiknya ya?
Setelah membaca yang seperti itu, apa yang Anda rasakan? Nikmat? Bahagia? Ataukah justru menambah amarah, dendam, kesumat? Belum lagi tekanan darah yang ikut naik. hi hi hi.
Carilah tulisan yang baik. Yang membuka wawasan. Yang membuat Anda bahagia.
Kayaknya bisa jadi misi baru nih: menyediakan tulisan-tulisan yang enak untuk media sosial.