POLUSI - PENCEMARAN LINGKUNGAN

Berbagai kasus pencemaran lingkungan yang terjadi di Indonesia dan di negara-negara lain, merupakan berita yang tidak asing lagi di telinga kita. 

  • Dampak-dampak pencemaran tersebut sudah dapat kita rasakan sendiri ketika kita berada di tempat-tempat umum. 
  • Dampak pencemaran yang paling ringan mulai dari hal yang mengganggu pemandangan (secara estetis tidak indah dilihat) hingga dampak yang bisa menyebabkan terganggunya kesehatan sangat mudah kita jumpai ditempat-tempat umum seperti pasar, pelabuhan, terminal, dan jalan raya.


  • Permasalahan lingkungan termasuk pencemaran merupakan akibat dari aktivitas manusia yang membentuk lingkungan binaan dan berinteraksi dengan manusia lain membentuk lingkungan sosial yang berhubungan dengan lingkungan alaminya, sehingga permasalahan pencemaran timbul dari berbagai rentetan sebab akibat yang mengandung permasalahan kompleks.

Macam-macam pencemaran Lingkungan :
A.    PENCEMARAN UDARA

Oksida Carbon (CO, CO2)

    a.      Karbon Monoksida (CO)

    • Sumber   :  Hasil pembakaran mesin yang tidak sempurna
    • Sifat    : mudah bereaksi dengan haemoglobin dalam darah (daya ikat Hb terhadap CO lebih besar dibandingkan daya ikat Hb terhadap O2)
    • Akibat   : bisa menimbulkan kematian akibat kekurangan oksigen dalam darah (anoksi), karena darah justru berikatan dengan CO
    • CO(g) + Hb (aq) à  HbCO (aq) reaksi ini reversibel Gas ini tidak dapat diserap oleh tumbuhan
    b.      Karbon Dioksida (CO2)
    CO2 sangat diperlukan dalam proses fotosintesis, namun jika keadaannya tidak di dukung oleh banyaknya tanaman, akan menimbulkan dampak yang buruk.

    • Sumber :Hasil pembakaran bahan bakar fosil , Penggunaan kendaraan bermotor , Pembakaran karbon yang sempurna, seperti kayu dll
    • Akibat:    Efek rumah kaca dan gangguan pernafasan
    Akibat greenhouse effect:  

    • Meningkatnya suhu bumi
    • Mencairnya es di kutub, Perubahan iklim
    •  Makin naiknya permukaan air laut
    • Meningkatnya populasi serangga penyebar penyakit, dll
    Solusi : Penghijauan


    Oksida Belerang (SO2, SO3)

    • SO2 alami, tersebar di lereng gunung berapi, namun SO2 dapat dijumpai pada hasil pembakaran dari berbagai pabrik.
    • Sumber: penggunaan bahan bakar fosil batubara 
    • SO2, bisa merusak marmer dan bila bereaksi dengan air serta O2 akan membentuk awan hujan asam yang mengandung H2SO4 (asam sulfat).
    • Reaksi pada marmer: CaCO3 (s) + H2SO4 (aq) à H2O (l) + O2(g) + CaSO4(s)
    Akibat-akibat hujan asam:     
    • Kualitas tanah menurun
    • Pucuk-pucuk tanaman menguning
    • Produksi pertanian merosot
    • Bangunan cepat aus
    • Besi dan logam cepat berkarat
    • Detritivor dan decomposer mati


    3.      Oksida Nitrogen (NO, NO2, N2O)
    a.    Nitrogen Monoksida ( NO )

    • 2NO(g) + O2(g) à 2NO2 (g) ,
    • 2NO2  bersifat korosif (mempercepat perkaratan logam)
    • Reaksi di atas bersifat reversible, jika suhu tinggi reaksi akan bergeser ke kiri lagi.
    • Bila NO bereaksi dengan Hidrocarbon di bawah sinar matahari akan membentuk smog (ozon rendah) yang menimbulkan efek rumah kaca dan merusak paru-paru.
    b.   Nitrogen dioksida (NO2)

    • Bila bereaksi dengan air serta oksigen dan terkena cahaya, akan membentuk awan hujan asam yang mengandung H2NO3 (asam nitrat)\
    Chlorofluorocarbons (CFCs)
    Sumber
      • Pengguanaan Freon pada AC
      • Pendingin pada lemari es
      • Penggunaan pengembang busa
      • Penggunaan aerosol sprayer, misalnya pada kaleng parfum dll

      Sifat CFCs
      • sulit terurai , dan mudah bereaksi dengan ozon (O3), sehingga membuat ozon berlubang.
      Fungsi ozon:
      • sebagai pelindung bumi dari pengaruh radiasi sinar Ultra Violet
      Akibat berlubangnya ozon :   

      • Kematian organisme
      • Kekerdilan pada Tumbuhan
      • Peningkatan kematian ganggang di lautan
      • Terjadinya mutasi genetik
      • Peningkatan kasus kanker kulit dan kanker retina mata
      Tetra Etil Lead (TEL)

      • Sumber : penggunaan zat aditif dalam bahan bakar mesin, seperti pada bensin premium, yang dimaksudkan untuk mengurangi suara ketukan mesin, yang kemudian menyebabkan timbulnya pencemaran timah hitam/plumbum.

      Akibat pencemaran Plumbum/timah hitam :
      • Gangguan pernafasan
      • Gangguan syaraf
      • Gangguan pertumbuhan otak janin dan lahirnya bayi dengan IQ rendah,  pada ibu hamil yang menghirupnya
      • Turunnya IQ pada anak-anak
      Senyawa Hidrocarbons (HC)

      • Contoh hidrokarbon yang merupakan salah satu gas rumah kaca adalah CH4 (metana).
      • Metana merupakan hasil dari fermentasi limbah organic oleh bakteri secara anaerob,  gas metana bersifat mudah terbakar, dan  bisa menimbulkan ledakan.
      Asap rokok : baik perokok aktif maupun pasif mempunyai resiko yang sama. 

      Akibat pencemaran asap rokok :
      - Gangguan pernafasan dan paru-paru
      - Gangguan janin dalam kandungan
      - Gangguan jantung dan impotensi

      Bioindikator pencemaran udara:

      • Lumut kerak/Lichenes sangat sensitif terhadap polusi udara, keberadaannya di suatu lingkungan menandakan bahwa lingkungan tersebut masih relatif baik udaranya.
      B.     PENCEMARAN AIR

      Kriteria air bersih :

      1. Parameter fisik:   tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna, tidak keruh, TDS (zat padat terlarut) rendah.
      2. Parameter biologis: tidak mengandung organisme penyebab penyakit
      3. Parameter kimia: pH, BOD, COD, DO(Desolve Oksigen)  
      • pH netral
      • tidak mengandung logam berat
      • tidak mengandung bahan radioaktif
      • DO nya tinggi (dissolved oxygen = kadar oksigen terlarutnya)
      • BOD nya rendah  (Biologycal Oxygen Demand = banyaknya oksigen yang diperlukan oleh organisme yang hidup di air tersebut)
      • COD nya rendah  (Chemical Oxygen Demand = banyaknya oksigen yang diperlukan untuk mengoksidasi senyawa –senyawa dalam air tersebut)
      Bioindikator air :

        1. Cacing Planaria : merupakan Bioindikator air yang belu tercemar
        2. Cacing Tubifek  : merupakan bioindikator air yang sudah terkena bahan pencemar organik yang cukup tinggi
        Penyebab pencemaran air :

        Limbah pertanian .
        1. Sisa pupuk
        2.  Sisa pestisida
         Sisa pupuk 

        • mengandung bahan-bahan penyubur tanah maupun air, sehingga bisa mengakibatkan eutrofikasi di perairan yaiyu pertumbuhan organisme autotrof (tumbuhan eceng gondok, paku air maupun Alga pesat sehingga memenuhi perairan)
        Akibat-akibat eutrofikasi :

        • DO air menurun karena dipakai oleh bakteri menguraikan detritus organisme yang blooming itu untuk diuraikan,  akibatnya air menjadi tidak layak untuk kehidupan fauna air.
        • Mempercepat terjadinya pendangkalan sungai atau danau karena pembusukan tanaman yang mati.


        Sisa pupuk di perairan yang langsung dipakai 
        • Sisa pupuk yang mengandung Nitrit bila meresap ke sumur yang dipakai sebagai sumber air minum, jika diminum oleh wanita yang sedang mengandung , dapat mengakibatkan lahirnya bayi dengan Sindrom BLUE BABY (tubuh bayi kebiru-biruan karena kurang oksigen)
        Sisa pestisida 
        Beberapa pestisida ada yang tidak bisa terdegradasi di alam dan terakumulasi dalam jaringan makhluk hidup, bila pestisida yang demikian ini masuk dalam rantai makanan, maka akan menimbulkan biomagnifikasi (peningkatan kadar bahan pencemar melalui rantai makanan) dan akibat terparah akan terjadi pada konsumen puncaknya.

        Ada 2 jenis pestisida:
        1. Organoklorin : tidak bisa terurai di alam,larut dalam lemak, terakumulasi dalam jaringan makhluk hidup  (biomagnifikasi), sekarang sudah dilarang penggunaannya, contoh : DDT, DDD, Eldrin, Dieldrin, Chlordane
        2. Organofosfat : lebih mudah terurai di alam contoh : Parathion
        Kerugian menggunakan pestisida :

        1. Bisa mematikan organisme yang bukan hama, bahkan predator alami bisa ikut terbunuh
        2. Meningggalkan residu  àbiomagnifikasi
        3. Menimbulkan resistensi hama (hama menjadi semakin kebal)
        Sisa hasil pertanian 
        Jerami, batang padi, merang dan sebagainya, sering menumpuk dan menyumbat aliran air    


        Limbah Industri

        1. Limbah organik : biasanya berasal dari limbah industri makanan dan juga peternakan
        2. Limbah anorganik :
        Limbah anorganik 

        1. Limbah padat misalnya seperti kaleng, plastik dan Styrofoam, dan limbah cair.
        2. Limbah cair yang berbahaya adalah yang mengandung logam berat seperti Arsenat, Kadmium, Krom, Timah, Plumbum, Cuprum, Nikel, dan sebagainya. 
        Kasus Minamata : kasus yang terjadi di Teluk Minamata Jepang, yang disebabkan oleh pencemaran Hg/merkuri/air raksa (yang digunakan sebagai katalisator dalam industri batu baterai) yang bersifat tidak terbiodegradasi/terurai dialam, dan bahkan terakumulasi dalam jaringan makhluk hidup, sehingga konsumen puncak menderita paling parah. 

        Akibat-akibat yang terjadi antara lain :         Lahirnya bayi-bayi cacat
        • Keracunan
        • Pertumbuhan anak-anak terganggu
        • Timbulnya gangguan syaraf
        • Timbulnya kasus-kasus kanker
        • Kelainan genetik
        • Kerusakan organ tubuh
        • Kematian organisme
         Limbah rumah tangga

        1.   Limbah organik
        2.   Limbah anorganik

         Limbah organik : sisa makanan, kotoran dari jamban yang pembuangannya langsung ke sungai. Akibat adanya bahan pencemar organik: mengundang bakteri pembusuk, sehingga menimbulkan bau busuk, DO air turun, dan  menurunkan pH air (asam) sehingga tidak layak untuk fauna air

        Limbah anorganik:  berupa kaleng-kaleng kemasan makanan, plastik-plastik pembungkus, botol dan detergent. 
        Ada dua macam detergent :

        1. Alkil benzene sulfonat adalah jenis yang sulit terurai di alam
        2. Alkil sulfonat Linear adalah jenis yang relatif lebih mudah terurai di alam
        Intrusi air laut ke daratan

        • Banyaknya pembangunan di wilayah pesisir pantai tentunya berdampak pada naiknya tingkat populasi penduduk di wilayah pesisir pantai tersebut. 
        • Itu berarti bahwa kebutuhan air tanah di wilayah tersebut juga meningkat tentunya.Oleh karena itu di wilayah pesisir pantai dengan tingkat kebutuhan air tanah yang tinggi rawan terjadinya "intrusi air laut". 
        Intrusi Air Laut

        Intrusi air laut adalah naiknya batas antara permukaan air tanah dengan permukaan air laut ke arah daratan.

        • Perbedaan tekanan air tanah yang lebih kecil dibandingkan air laut pada kedalaman yang sama menyebabkan terjadinya intrusi air laut ini. 
        • Perbedaan tekanan tersebut menyebabkan batas antara air tanah dan air laut naik ke daratan, sehingga air tanah di wilayah pesisir pantai tersebut menjadi terasa asin. 

        Faktor - faktor yang dapat menyebabkan intrusi air laut :

        1. Pengambilan air tanah yang melebihi kapasitas.
        2. Pemangkasan hutan mangrove di pesisir pantai.
        3. Pemanasan global.
        4. Turunnya muka air tanah akibat proses geologi (pergeseran lempeng tektonik). 

        Dampak intrusi air laut :

        1. Kebutuhan akan air bersih semakin sulit, karena air tanah sudah terkontaminasi dengan air laut sehingga rasanya menjadi asin.
        2. Pertanian di sekitar pesisir pantai akan mengalami kerugian karena kebutuhan air tawar untuk irigasi semakin berkurang.
        3. Kesehatan penduduk sekitar pesisir pantai memburuk karena kurangnya konsumsi air bersih. 
        Cara - cara untuk mencegah terjadinya intrusi air laut:

        1. Memberi batasan pengambilan air tanah kepada penduduk sekitar pesisir pantai sesuai ketentuan yang berlaku.
        2. Menjaga dan melestarikan kembali hutan mangrove di pesisir pantai.
        3. Membuat bendungan atau penampungan air bersih
        PENCEMARAN TANAH


        Ada dua jenis bahan pencemar tanah yaitu anorganik dan organik. 
        Sampah Organik

        • Sampah organik bisa terurai di alam, tetapi bila jumlahnya banyak akan menyebabkan masalah lingkungan 
        Masalah lingkungan sampah organik 

        1. Timbulnya bau tak sedap
        2. Menyebabkan banyaknya lalat yang bisa menyebarkan penyakit
        3. Secara estetika menganggu pemandangan lingkungan
        Penanganan sampah organik bisa dengan cara dimanfaatkan sebagai makanan ternak maupun dikomposkan.

        Sampah Anorganik  


        • Sampah anorganik seperti botol, kaleng, karet, kaca, plastik, dll,  bisa diatasi dengan jalan reuse (penggunaulangan), atau recycle (pendaurulangan). 
        Untuk sampah yang tidak bisa diolah bisa diatasi dengan :

        1. Sanitary landfill: Sampah dibuang di suatu temapat, dipadatkan dengan traktor, kemudian ditutup tanah. Pada bagian dasar dilengkapi dengan  saluran untuk membuang limbah cairnya.
        2. Inceneration: Sampah padat dibakar dalam incinerator, metode ini dapat mengurangi sampah hingga 70%nya
        3. Pulverisation: Penghancuran sampah dilakukan di dalam mobil pengumpul sampah, yang kemudian hasilnya dipakai untuk menimbun sampah.
        Efek dari penumpukan sampah ditanah, adalah semakin lambatnya penguraian, dan semakin lambatnya nitrifikasi yang membutuhkan oksigen (karena nitrifikasi membutuhkan oksigen sementara proses penguraian juga membutuhkan oksigen)

        PENCEMARAN SUARA



        Kriteria suara yang menimbulkan pencemaran adalah yang berkekuatan di atas 80 db.
        Akibat pencemaran suara antara lain:
        • Menurunnya sensitifitas pendengaran
        • Menyebabkan sulit tidur
        • Gangguan jantung
        • Gangguan janin dalam kandungan
        • Gangguan kejiwaan
        PENANGANAN PENCEMARAN



        1. Secara administratif : dengan peraturan-peraturan pemerintah, misalnya seperti prokasih, amdal dll.
        2. Secara teknologis : dengan penerapan–penerapan teknologi, misalnya dalam pengolahan sampah ada berbagai teknik pengomposan dan pendaur ulangan, dalam pengolahan limbah ada bioremediasi, yaitu penggunaan mikroorganisme untuk menetralkan limbah,  dan sebagainya.
        3. Secara edukatif : melalui seminar-seminar, pelajaran di sekolah, dan penyuluhan-penyuluhan di masyarakat. 
        Masyarakat dihimbau untuk melakukan pengurangan limbah dengan cara-cara berikut :

        1. Reuse: penggunaulangan , misalnya botol air mineral dipakai lagi untuk fungsi yang sama, kotak ice creamuntuk tempat bekal sekolah
        2. Recycle: mendaurulang limbah misalnya kemasan-kemasan snack dijahit menjadi sebuah tas
        3. Reduse:   melakukan pengurangan limbah ataupun penghematan energi
        4. Repair: melakukan perawatan, misalnya service kendaraan secara berkala, melakukan uji emisi gas buang.

        PERUBAHAN LINGKUNGAN

        Aktivitas manusia yang menyebabkan perubahan lingkungan, antara lain :
        1.    Penebangan hutan  à  berakibat pada rusaknya fungsi hutan yang antara lain berfungsi sebagai :
        1. Sumber plasma nutfah
        2. Penyangga penyakit dan hama tanaman
        3. Penyaring udara dari CO2
        4. Pelindung terhadap angin
        5. Pengatur daur  hidrologi/tata guna air
        6. Pengatur suhu
        7. Sumber perekonomian

        2.    Penyederhanaan ekosistem
        a.  Efek intensifikasi :

        1. Penggunaan pestisida
        2. Penggunaan pupuk anorganik (buatan) à urea, ZA, KCl, NPK, TSP,  dll yang menyebabkan pH tanah turun (asam)
        b.    Pertanian Monokultur, yang menyebabkan :

        1. menurunnya keanekaragaman hayati
        2. timbulnya ledakan hama
        3. berubahnya daur materi à tanah menjadi cepat tandus
        PERTUMBUHAN PENDUDUK  DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP

        • Pertambahan penduduk merupakan pertambahan beban lingkungan, karena setiap kelahiran membawa konsekuensi pemenuhan kebutuhan hidupnya, meskipun manusia memiliki kemampuan dan keunikan dalam memodifikasi lingkungan dan menggunakan teknologi untuk meningkatkan produksi pangan dan energi. 
        • Seiring dengan meningkatnya jumlah orang, ada peningkatan terkait dalam permintaan sumber daya alam.

        Ledakan penduduk di Indonesia menyebabkan berkurangnya daya dukung lingkungan. 

        Berikut beberapa contoh persoalan yang timbul akibat pertambahan penduduk:

        1. Pertambahan penduduk di kota, menyebabkan padatnya perumahan di kota karena tidak tersedianya ruang yang seimbang dengan pertambahan penduduknya. Akibat dari padatnya perumahan adalah kurangnya sanitasi, jarak  jamban dengan sumber air minum tidak lagi standar, yang kemudian mengakibatkan kondisi kesehatan masyarakat menurun. Padatnya perumahan penduduk juga berimbas pada banyaknya konflik sosial karena ruang yang terlalu sempit.
        2. Pertambahan penduduk menyebabkan meningkatnya kebutuhan pangan yang berarti harus dipenuhi dengan langkah meningkatkan produksi pertanian maupun memperluas daerah pertanian. Usaha peningkatan produksi membawa dampak meningkatnya permintaan pupuk dan pestisida sehingga biaya produksi pertanian meningkat pula sehingga hasil pertanianpun menjadi mahal. Perluasan lahan membawa dampak berkurangnya kawasan hutan heterogen dan berganti dengan hutan tanaman industri maupun persawahan yang jelas merupakan komunitas yang homogen sehingga keseimbangan lingkungan menurun.
        3. Pertambahan penduduk menyebabkan bertambahnya zat pencemar yang dilepaskan ke lingkungan, dan pertumbuhan penduduk merupakan faktor yang paling mempengaruhi lingkungan melalui perluasan dan pembukaan pemukiman baru.

        ETIKA LINGKUNGAN
        Etika Lingkungan adalah kebijaksanaan moral manusia dalam hubungannya dengan lingkungan. 
        Dalam perkembangan persepsi manusia terhadap lingkungannya,

        Ada beberapa faham yang sangat mempengaruhi yaitu:

        1. Anthroposentrisme
        2.  Biosentrisme
        3. Ekosentrisme 
        1.      Anthroposentrisme

        • Manusia dan kepentingannya merupakan hal yang utama dalam paham antroposentrisme. 
        • Nilai dan prinsip moral hanya berlaku bagi manusia, dan alamnya sebagai obyek, alat, dan sarana, bagi pemenuhan kebutuhan hidup manusia. 
        • Perkembangan teknologi yang sangat pesat memudahkan orang untuk mengekploitasi alam. 
        • Antroposentrisme negatif dalam kehidupan modern ini merupakan biang keladi kerusakan lingkungan.
        2.      Biosentrisme

        • Faham ini memandang bahwa tidak hanya manusia yang memiliki nilai tetapi alampun memiliki nilai. 
        • Etika biosentris mengganggap setiap kehidupan dan makhluk hidup mempunyai nilai dan berharga pada dirinya sendiri.
        3.      Ekosentrisme 

        • Ekosentrisme memusatkan etika pada seluruh komunitas ekologis, baik yang hidup ,maupun yang tidak. 
        • Secara ekologis, makhluk hidup dan benda-benda abiotis lainnya saling terkaitsatu sama lain. 
        • Oleh karena itu , kewajiban dan tanggung jawab moral tidak hanya dibatasi pada makhluk hidup. 
        • Kewajiban dan tanggung jawab moral yang sama juga berlaku terhadap semua realitas ekologis

        Perubahan-perubahan sikap manusia yang telah terjadi dalam menjalin hubungan dengan lingkungan :


        1. Manusia dikuasai lingkungan à tahap manusia food gathering, manusia pasrah pada lingkungan
        2. Manusia mulai mengupayakan alam à mulai meneliti dan mengembangkan IPTEK untuk mengelola  alam  dalam  memenuhi kebutuhan hidupnya .
        3. Manusia menguasai alam à IPTEK mempermudah manusia mengeksploitasi alam dan timbulah berbagai gangguan lingkungan, pencemaran, ledakan hama, meningkatnya penyakit dan sebagainya à kelestarian alam teracam
        4. Manusia mulai memikirkan untuk hidup selaras dengan lam, karena mereka sudah merasakan efek dari pengolahan alam secara berlebihan