DIBAWA NYAMAN


Dalam berbagai hal, saya mengambil pendekatan untuk tidak mengejar prestasi. Wah, maksudnya bagaimana? Nanti saya malah disalahkan karena mengajari untuk tidak mengejar prestasi.

Saya ambil contoh saja ya. Ketika masih sekolah dahulu, saya tidak berusaha untuk menjadi juara kelas. Tujuan saya belajar bukan untuk menjadi juara kelas, tetapi untuk menguasai materi ilmu di kelas tersebut. Caranya adalah dengan melihat materi kelas tersebut dari kacamata lain sehingga menjadi menarik untuk dipelajari. To make it interesting to solve. Something like that. Maka saya tetap serius dalam belajar. Hasil juara itu hanya efek sampingan.

Ada orang yang berusaha agar mendapatkan prestasi, dalam artian mencari gelar juara. Mereka terlihat begitu ngotot, untuk mencari julukan atau gelarnya. Maka banyak (teman-temannya) yang merasa risi dan tidak respek kepada mereka. Mungkin ini juga karena teman-temannya terlihat menjadi seperti tidak mau berusaha sehingga dinilai jelek. he he he.

Itu contoh untuk di kelas ketika masih bersekolah. Dalam kegiatan sehari-hari – seperti dalam berolah raga, bermain musik, membaca, menulis, dan seterusnya – saya melakukan hal yang sama. Nulis blog ini, misalnya. Banyak orang yang membuat blog karena ingin terkenal (atau karena akan digunakan untuk ndompleng). Sementara saya ngeblog karena … ya, saya suka ngeblog. hi hi hi. Maka saya tetap menerapkan keseriusan saya. Hasilnya, blog ini menjadi banyak pengunjung dan terkenal. Lagi-lagi, itu efek sampingan, bukan tujuan.


Nah