REFLEKSI LIBURAN JUNI

Seeorang Ibu terduduk di kursi rodanya suatu sore di tepi Danau di hunian Elite dekat rumahnya . ditemani Anaknya yang sudah mapan dan berkeluarga . Si Ibu bertanya " Itu burung apa yang berdiri disana ? Itu bangau bu , anaknya menjawab dengan sopan . Tak lama kemudian ibunya bertanya lagi ..Itu yang warna putih burung apa ? sedikit kesal anaknya menjawab " ya bangau to Bu " Kemudian ibunya kembali bertanya " Lantas itu burung apa " sambil menunjuk burung bangau tadi yang terbang ...Dengan nada kesal agak nafsu si anak menjawab " Ya bangau to bu kan sama saja . emangnya ibu nggak liat dia terbang , Dasar ...
Air menetes dari sudut mata si ibu , kemudian sambil berkata pelan ...." dulu 35 tahun yang lalu aku memangku mu dan menjawab pertanyaan yang sama untuk mu sebanyak 10 kali .....sedang saat aku hanya bertanya 3 kali , tapi  kau membentakku 2 kali ... Si anak terdiam dan memeluk ibunya

AMDG

CERITA ANEH


Ada pasangan suami-istri yang ga bisa punya anak.
Pasangan tersebut minta tolong ke Buto Ijo untuk dikaruniai anak.
Buto Ijo setuju asal anak tersebut dinikahkan dengannya saat sudah berumur beberapa belas tahun.
Pasangan tersebut setuju dengan perjanjian ini.
Lahirlah seorang anak bernama Timun Mas.
Beberapa belas tahun kemudian Buto Ijo menemui pasangan itu untuk meminta anaknya.
Pasangan tersebut tidak mau memberikannya.
Buto Ijo marah.
Dengan sebuah cara Timun Mas berhasil membunuh Buto Ijo.
Timun Mas dan orang tuanya hidup bahagia selamanya.

Seperti ini yang dulu diceritakan oleh orang tua kebanyakan dimasa tahun 80 an dulu .
Seperti kasus buto ijo dan timun mas ini yang sering muncul di buku atau cerita rakyat ketika itu
Ki ni cerita itu mulai berdampak di lingkungan ....khususnya maraknya penipuan di Indonesia
  
Kalian merasa ada yang aneh ga sih?
Kalo bener ini ceritanya, penjahatnya adalah si Timun Mas dan orang tuanya!
Buto Ijo hanyalah korban penipuan! Coba bayangin kalau kalian adalah si Buto Ijo: sudah berbaik hati ngasih anak ke pasangan mandul, kemudian hanya meminta janji (catat: janji ini sudah disetujui kedua belah pihak!) untuk dinikahkan dengan anak itu saja masih dipersalahkan; malah dibunuh.
Dasar buto ijo ...kamu emang selalu hanya disalahkan

Apapun yang anda katakan pikir matang matang

Satu lagi...........


Ada seekor siput selalu memandang sinis terhadap katak. Suatu hari, katak yg kehilangan kesabaran akhirnya berkata kepada siput:
"Tuan siput, apakah saya telah melakukan kesalahan, sehingga Anda begitu membenci saya?"
Siput menjawab: "Kalian kaum katak mempunyai empat kaki & bisa melompat ke sana ke mari,
Tapi saya mesti membawa cangkang yg berat ini, merangkak di tanah, jadi saya merasa sangat sedih."
Katak menjawab: "Setiap kehidupan memiliki penderitaannya masing², hanya saja kamu cuma melihat kegembiraan saya, tetapi kamu tidak melihat penderitaan kami (katak)."
Dan seketika, ada seekor elang besar yg terbang ke arah mereka, siput dg cepat memasukan badannya ke dalam cangkang, sedangkan katak dimangsa oleh elang...
Akhirnya siput baru sadar... ternyata cangkang yg di milikinya bukan merupakan suatu beban... tetapi adalah kelebihannya...
Nikmatilah kehidupanmu, tidak perlu dibandingkan dg orang lain. Keirian hati kita terhadap orang lain akan membawa lebih banyak penderitaan...
Rejeki tidak selalu berupa emas, permata atau uang yg banyak bukan pula saat kita di rumah mewah & pergi bermobil.
Karena bukan kebahagiaan yg menjadikan kita berSYUKUR tetapi berSYUKURlah yg menjadikan kita berbahagia.


MENYAMBUNG SYUKUR


Seorang mandor bangunan yg berada di lt 5 ingin memanggil pekerjanya yg lagi bekerja di bawah
Setelah sang mandor berkali-kali berteriak memanggil, si pekerja tidak dapat mendengar karena fokus pada pekerjaannya dan bisingnya alat bangunan.
Sang mandor terus berusaha agar si pekerja mau menoleh ke atas, dilemparnya Rp. 1.000- yg jatuh tepat di sebelah si pekerja.
Si pekerja hanya memungut Rp 1.000 tsb dan melanjutkan pekerjaannya.
Sang mandor akhirnya melemparkan Rp 100.000 dan berharap si pekerja mau menengadah "sebentar saja" ke atas.
Akan tetapi si pekerja hanya lompat kegirangan karena menemukan Rp 100.000 dan kembali asyik bekerja.
Pada akhirnya sang mandor melemparkan batu kecil yang tepat mengenai kepala si pekerja. Merasa kesakitan akhirnya si pekerja baru mau menoleh ke atas dan dapat berkomunikasi dengan sang mandor...
Cerita tersebut di atas sama dengan kehidupan kita, Allah selalu ingin menyapa kita, akan tetapi kita selalu sibuk mengurusi "dunia" kita.
Kita diberi rejeki sedikit maupun banyak, sering kali kita lupa untuk menengadah bersyukur kpd NYA
Bahkan lebih sering kita tidak mau tahu dari mana rejeki itu datang···
Bahkan kita selalu bilang ··· kita lagi "HOKI!"
Yang lebih buruk lagi kita menjadi takabur dengan rejeki milik Allah.
Jadi jangan sampai kita mendapatkan lemparan "batu kecil" yg kita sebut musibah ...! agar kita mau menoleh kepada-NYA.
Sungguh Allah sangat mencintai kita, marilah kita selalu ingat untuk menoleh kepada NYA sebelum Allah melemparkan batu kecil.


HANYA INGIN BERBEDA

Jika Ingin Bisa berbahasa dan mengerti arti bahasa latin untuk pidato , untuk penekanan kalimat yang masih sulit dicerna , untuk menunjukkan anda seakan bisa bahasa latin hehehe KLIK ini