ORGANEL SEL


Pengamatan dengan mikroskop elektron kita dapat melihat struktur-struktur dalam sel yang dibatasi oleh membran yang disebut organel. Di dalam sel-sel eukariotik terdapat beberapa jenis organel  yang melaksanakan fungsi khusus. Organel-organel sel tersebut adalah :

a. Mitokondria
Mitokondria berasal dari bahasa Yunani (mitos = benang; chondros  butir). Mitokondria terdapat dalam semua sel eukariotik, pada umumnya mitokondria tersebar merata dalam sitoplasma, tetapi dapat juga terletak di sekitar nukleus atau tepi sel. Penyebaran mitokondria di dalam sitoplasma berkaitan erat dengan fungsinya sebagai pembuat dan pemberi energi. Mitokondria pada beberapa sel dapat bergerak secara bebas membawa ATP ke daerah-daerah yang memerlukan energi, sedangkan pada sel lainnya berada tetap pada tempat-tempat yang lebih banyak memerlukan energi. Misalnya pada otot, pada tubulus-tubulus renalis terdapat banyak mitokondria untuk memberikan energi dalam proses penyebaran air dan larutan yang diperlukan oleh sel (transpor aktif).
Pada kebanyakan sel, mitokondria berbentuk bulat panjang sekitar 2 mikrometer dan diameternya 0,5 mikrometer. Jumlah mitokondria pada setiap sel relatif tidak sama, pada sel hewan lebih banyak. Hal ini disebabkan peran mitokondria sebagai penghasil ATP (energi) sebagian digantikan oleh kloroplas. Mitokondria tersusun atas dua sistem membran, yaitu membran dalam dan membran luar.
Membran dalam mengadakan penonjolan-penonjolan ke arah dalam yang disebut membran krista. Membran krista berfungsi untuk memperluas bidang penyerapan oksigen untuk respirasi dan translokasi enzim, terutama enzim ATP Synthetase dan energi (ATP). Selain itu mitokondria mempunyai matrik yang di dalamnya terkandung protein, lemak, enzim sitokrom, DNA dan ribosom.
Keberadaan DNA dan ribosom di dalam mitokondria ini memungkinkan terjadinya sintesis enzim-enzim respirasi secara otonom.
Membran pembungkus mitokondria sebelah luar dapat ditembus air dan ion, sedangkan membran sel sebelah dalam (membungkus matrik) sehingga transportasi melintasi membran itu memerlukan mekanisme transportasi aktif. Fungsi mitokondria dikerjakan seluruhnya di dalam organel, walaupun kebanyakan aktivitas berlagsung di ruang bagian dalam melalui enzim yang terdapat, baik dalam matrik (siklus asam sitrat), maupun pada membran dalam mitokondria (tranfer elektron dan fosforilasi oksidatif). Oleh karena itu, mitokondria merupakan sumber energi terbesar di dalam sel. Fungsi mitokondria adalah sebagai tempat berlangsungnya respirasi untuk menghasilkan energi.


b. Peroksisom (badan mikro)
peroksisom dan glikoksisom berasosiasi membentuk badan mikro yang mempunyai struktur serupa dengan lisosom. Organ ini merupakan badan berembran tunggal dengan diameter 0,3 - 15 mikrometer. Peroksisom terletak di dekat mitokondria atau kloroplas. Peroksisom banyak terdapat dalam sel perenkim hati dan sel tubulus kontortus proksimal ginjal. Peroksisom banyak terdapat pada sel hewan aupun tumbuhan, sedangkan glikosom hanya terdapat pada sel tumbuhan.
Peroksisom dibentuk dalam retikulum endoplasma granular. Peroksisom mengandung berbagai enzim yang terlibat dalam produksi peroksida hidrogen (H2O2).
Fungsi peroksisom yaitu penghasail enzim katalase yang menguraikan H2O2 menjadI H2O + O2
Selain itu, peroksisom juga berperan pada perubahan lemak menjadi karbohidrat dan perubahan senyawa purin dalam sel.

c. Mikrotubulus
Mikrotubulus adalah bangunan langsing berbentuk silindris, berongga, tidak bercabang, tidak bermembran yang tersusun atas protein berdiameter 25 nm dan panjang tak menentu. mikrotubulus
terdapat pada hampir semua sel sel dan sering terdapat sebagai unsur tunggal yang tersebar merata dalam setiap sitoplasma. Mikrotubulus pada kebanyakan sel hewan tumbuh seperti jari-jari pusat sel (cell centercentrosom) yang terletak dekat nukleus.
Mikrotubulus berfungsi untuk membentuk silia, sentriol dan benang-benang spindel.

d. Mikrofilamen
Organel ini disebut mikrofilamen karena ukurannya memang kecil, dengan diameter 5 - 7 nm. Filamen tersebut terdiri atas untaian protein globular, aktin yang telah kita kenal sebagai protein kontraktil dalam sel-sel otot. Mikrofilamen terhubung dengan miosin, sejenis protein yang mengadakan kerjasama dengan aktin dalam sel-sel otot untuk menghasilkan kontraksi. Karena adanya aktin-miosin pada mikrofilamen , Mikrofilamen adalah penanggung jawab seluruh gerakan di dalam sel.
Gerakan tersebut misalnya kontraksi, aliran sitoplasma, endositosis, eksositosis, gerak moeboid, dan perubahan bentuk sel.

e. Nukleus
Nukleus atau inti sel di dalam semua sel kecuali eritrosit dewasa dan trombosit. Bentuk inti umumnya bulat atau lonjong, dapat pula bentuk caawan atau berlekuk. Inti sel biasanya tunggal, tetapi sel-sel parenkim hati atau otot jantung berinti dua, sedangkan sel otot rangka berinti banyak. Inti pada sel hewan umumnya terletak di tengah sel, sedangkan pada sel tumbuhan terletak di pinggir dekat sitoplasma sitoplasma karena terdesak oleh vakuola.
Volume inti berhubungan dengan kandungan DNA-nya (dalam hal ini jumlah kromosom) dan adanya kenyataan bahwa volume inti bertambah seiring dengan peningkatan aktivitas sintesis dari sel yang bersangkutan. Inti sel mengandung materi genetik (DNA) dan berpengaruh langsung pada aktivitas metabolik sitoplasma.

Inti sel merupakan otak atau pusat kontrol sel dan dengan demikian salah satu bagian yang paling penting. Ini berisi materi genetik yaitu DNA (asam deoksiribonukleat) dan kromosom. DNA ini terdiri dari nukleotida yang akhirnya membantu dalam pembentukan protein oleh proses transkripsi dan translasi. DNA (Asam deoksiribonukleat) berisi semua informasi untuk sel hidup, melakukan fungsi mereka dan bereproduksi. Nukleosis dalam inti adalah organel lain yang disebut nukleolus. Nukleolus bertanggung jawab untuk membuat ribosom. Lingkaran pada permukaan inti adalah pori-pori nuklir. Ini adalah di mana ribosom, dan bahan lainnya bergerak masuk dan keluar dari sel.



f. Retikulum Endoplasma (RE)
Retikulum endoplasma yang terdapat pada sel-sel eukariotik, tersusun atas sistem membran ganda yang membentuk jaring-jaring sitoplasma dan berada di dekat atau melekat pada inti sel.
Retikulum endoplasma (RE) terdiri dari RE Kasar karena permukaan luarnya melekat pada ribosum dan RE halus, karena membran luarnya tidak terdapat ribosom.

Pada tumbuhan umumnya mengandung RE kasar, kecuali sel-sel yang bersekresi, misalnya pada beberapa bunga.
Pada manusia RE halus berfungsi pada biosintesis hormon-hormon steroid, misalnya terdapat di dalam sel leydig testis yang menghasilkan kortikosteroid, juga terdapat sel-sel korpus luteum di ovarium yang menghasilkan progresteron.
Fungsi RE halus: 

  • mengangkut protein yang disusun pada RE kasar bersama Golgi Komplek, 
  • melaksanakn reaksi awal pada oksidasi lemak, 
  • menyimpan fospolipid, glikolipid dan steroid, 
  • melaksanakan detoksifikasi drug dan racun.

g. Aparatus Goolgi
Aparatus golgi terdiri atas kumpulan vesikel pipih yang berbentuk kantong berkelok-kelok (sisternae). Aparatus Golgiyang terdapat pada sel tumbuhan disebut diktiosom, kebanyakan terletak di dekat membran sel .Aparatus golgi dapat bergerak mendekati membran sel untuk mensekresikan isinya ke luar sel. oleh karena itu, organel ini disebut organes sekresi.
Di dalam aparatus golgi banyak enzim pencernaan yang belum aktif, seperti zimogen dan koenzim. selain itu dihasilkan pula lendir yang disebut musin. Aparatus golgi juga dapat membentuk lisosom.


h. Ribosom
Ribosom banyak dijumpai dalam sel,  tersusun atas protein dan rRNA, tidak bermembran, berdiameter 15 - 20 nm, letaknya ada yang melekat pada membran retikulum endoplasma, ada yang melekat pada permukaan luar inti sel dan ada yang berada bebas dalam sitoplasma sel serta terdapat pula di dalam mitokondria dan kloroplas.
Di dalam bobot kering sel hati 25% tersusun atas ribosom.
Sruktur ribosom pada bakteri sangat sederhana, tetapi pada sel tingkat tinggi menjadi lebih kompleks. Ribosom sering menempel satu sama lain membentuk rantai yang disebut poliribosom atau polisom. Antara unit ribosom yang satu dengan yang lain diikat oleh mRNA.
Berdasarkan kecepatan sedimentasi, dibedakan menjadi ribolom subunit kecil (40s) dan ribosom subunit besar (60s).
Setiap subunit ribosom disintesis dalam unit terpisah di dalam inti terutama di nukleolus. Masing-msing ribosom mengandung rRNA yang ditranskripsi oleh urutan DNA khusus dalam kromatin, kemudian keluar dari inti melalui pori-pori  sendiri-sendiri dan baru bergabung pada saat sintesis protein.
Fungsi ribosom adalah mensintesisi protein. Ribosom kecil juga ada di mitokondria dan kloroplas berperan mensintesis protein dala kedua organel ini, tetapi sebagian lagi merupakan sintesis dari ribosom pada sitoplasma yang kemudian diangkut ke mitokondria maupun kloroplas. Pada inti sel tidak dijumpai ribosom sehingga seluruh protein dalam inti disintesis oleh ribosom sitoplasma.

i. Lisosom
Lisosomdihasilkan oleh aparatus golgi yang penuh dengan protein. Lisosom menghasilkan enzim-enzim hidrolitik seperti proteolitik, lipase, dan fosfatase. Enzim hidrolitik berfungsi untuk mencerna makanan yang masuk ke dalam sel secara fagositosis. Lisosom juga menghasilkan zat kekebalan sehingga banyak dijumpai pada sel-sel darah putih. Lisosom juga bersifat autolisis, autofagi, dan menghancurkan makanan secara edsositosis.

Ada dua macam lisosom, yaitu lisosom primer dan sekunder. Lisosom primer memproduksi enzim-enzim yang belum aktif. Fungsinya adalah sebagai vakuola makanan. Lisosom sekunder adalah lisosom yang terlibat dalam kegiatan mencerna. Ia berfungsi sebagai autofagosom.

j. Kloroplas
Kloroplas merupakan plastida yang mengandung pigmen hijau yang disebut klorofil. Kloroplas berasal dari proplastida. Proplastida berukuran lebih kecil dari kloroplas dengan sedikit atau tanpa membran internal. Kloroplas terbungkus oleh membran ganda. Membran ganda berperan mengatur keluar masuknya ion atau senyawa ke dandari dalam kloroplas. Pada membran internal kloroplas terdapat pigmen fotosintesis. Pigmen itu banyak terdapat pada permukaan luar membran internal disebut thilakoid.

Pigmen utama yang terdapat pada membran thilakoid adalah klorofil a (C55H72O5N4Mg) dan klorofil b ( C55H70O5N4Mg ), selain itu juga terdapat pigmen karotenoid. Pada membran pembungkus kloroplas umumnya terdapat violaxanthin.
Fungsi kloroplas adalah sebagai tempat berlangsung fotosintesis.


k. Sentrosom
Sentrosom hanya dapat dijumpai pada sel hewan. Sentrosom pada saat reproduksi sel akan membelah menjadi sentriol. Sentriol tersusun atas benang-benang tubulin atau dibentuk oleh mikrotubulus. Sentriol membentuk benang-benang spindel yang dapat menggerakkan kromosom pada saat pembelahan mitosis.


l. Dinding Sel
Dindingsel tersusun atas selusosa dan derivat-derivatnya. Dinding sel berfungsi sebagai proteksi sel terhadap faktor-faktor mekanis dan memberi bentuk sel relatif tetap. Dinding sel hanya terdapat pada sel tumbuhan saja. Pada dinding sel terdapat celah untuk berkomunikasi antarsel yang disebut plasmodemata.


m. Vakuola
Vakuola berisi garam-garam organik, glikosida, tanin(zat penyamak), minyak eteris, alkaloid, enzim, dan butir-butir pati. Pada beberapa spesies dikenal adanya vakuola kontraktil dan vakuola nonkontraktil.





Sumber :
BIOLOGI untuk SMA/MA kelas XI, R Gunawan Susilowarno, dkk, Penerbit Grasindo, 2007
https://imaisfree.wordpress.com/struktur-dan-fungsi-organel-sel/
http://www.sridianti.com/organel-sel-hewan-dan-fungsinya.html