ORGAN, SISTEM ORGAN HEWAN DAN TRAPLANTASI ORGAN

ORGAN
Organ hewan merupakan gabungan dari beberapa jaringan yang berbeda-beda untuk mendukung suatu fungsi atau lebih. Salah satu contoh organ adalah usus halus. Usus tersusun atas jaringan epitelium batang (silindris), jaringan otot polos, jaringan saraf, dan jaringan ikat serta jaringan darah.
  • Jaringan epitelium batang terdapat pada usus halus berfungsi untuk menyerap sari-sari makanan, mensekresikan lendir (mukosa) serta enzim pencernaan. 
  • Jaringan otot polos yang tersusun secara melingkar dan memanjang berperan dalam gerak peristaltik. 
  • Jaringan darah berfungsi untuk mengangkut sari-sari makanan. 
  • Jaringan ikat berfungsi menggabungkan keempat jaringan tersebut menjadi organ. 
  • Jaringan saraf untuk mengkoordinasikan kerja keempat jaringan untuk menjalankan fungsi pencernaan di dalam usus.
Berdasarkan letaknya, organ dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu organ dalam dan organ luar.
  • Organ dalam tubuh misalnya hati dan jantung, 
  • Organ tubuh misalnya hati dan jantung. Sedangkan organ tubuh misalnya kulit, mata, telingan dan hidung.
SISTEM ORGAN
Sistem organ adalah gabungan dari beberapa organ yang melaksanakan satu fungsi dalam koordinasi tertentu. Pada tubuh hewan tingkat tinggi, sekurang-kurangya terdapat 9 macam sistem organ, sebagai berikut :

Fungsi : mencerna makanan atau menyederhanakan makanan menjadi molekul-molekul yang siap diserap usus
Organ penyusun : Mulut, faring, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, anus dan kelenjar pencernaan.



Fungsi : Mentransportasikan darah dan getah bening ke seluruh tubuh.
Organ Penyusun : Jantung, pembuluh darah, pembuluh limfe dan darah.



Fungsi : Pertukaran gas, yaitu oksigen dan karbon dioksida.
Organ penyusun : Hidung, tenggorokan, paru-paru (alveolus)




Fungsi : Penyokong, pelindung organ dalam dan alat gerak
Organ Penyusun : tulang dan otot





Fungsi : Pengeluaran sisa-sisa metabolisme dan menjaga keseimbangan lingkungannya
Organ penyusunnya : Ginjal, ureter, kantong kemih, uretra


Fungsi : Pelindung dan penutup alat-alat tubuh
Organ penyusun : Kulit, tubuh, kelenjar keringan dan kelenjar minyak



Fungsi : Mengontrol secara kimia dengan mengintegrasikan fungsi organ tubuh
Organ penyusun : Hipofisis, tiroid, paratiroid, kelenjar adrenal




Fungsi : Menerima rangsang dari lingkungan, mengatur tingkah laku dan mengatur integrasi
Organ penyusun : Otak, medula spinalis, tulang lanjutan/medula oblongata, serabut saraf dan simpul saraf.

Fungsi : Perkembangbiakkan untuk melestarikan jenis
Organ penyusun : Penis, testis, ovarium, uterus




TRANSPLANTASI ORGAN
Transplantasi organ adalah menggantikan organ yang tidak berfungsi  dengan organ yang sehat. Dokter akan mengambil organ dari orang lain dan menempatkannya dalam tubuh anda. Hal ini dapat dilakukan bila organ anda tidak bekerja dengan baik atau tidak berfungsi karena penyakit atau cedera.
Organ yang paling sering ditransplantasikan meliputi:
  • Ginjal, karena diabetes, penyakit ginjal polikistik, lupus, atau masalah lainnya.
  •  Hati, karena sirosis, yang memiliki banyak penyebab.
  • Jantung, karena penyakit arteri koroner, kardiomiopati, gagal jantung, dan masalah jantung lainnya.
  • Pankreas, karena diabetes.
  • Paru-paru, karena cystic fibrosis, PPOK (Penyakit Paru Obstruksi Kronis), dan masalah lainnya.
  •  Usus kecil, karena sindrom usus pendek yang disebabkan oleh necrotizing enterocolitis, penyakit Crohn, dan masalah lainnya.
  • kulit

Transplantasi paling aman jika jaringan atau organ yang ditransplantasikan berasal dari tubuh sendiri. Transplantasi semacam ini paling banyak dilakukan pada kulit. Contoh seorang yang kulit tangannya terbakar dapat ditransplantasikan dari kulit paha. Setelah proses transplantsi berlangsung akan terbentuk jaringan baru yang menutup luka dan selanjutnya diikuti proses vaskulerisasi, yaitu proses munculnya pembuluh darah baru yang menyusup ke jaringan baru dan akhirnya menyatu dengan jaringan lama.
Jika kulit berasal dari donor orag lain maka proses vaskulerisasi membutuhkan waktu lebih dari 5 - 7 hari, sebab banyak sel-sel limfosit dan makrofag yang masuk jaringan yang ditransplantasikan. Sel makrofag dan limfosit berperan menolak organ asing dengan cara sel limfosit mengeluarkan antibodi di mana sel makrofag memakan organ yang ditransplantasikan. akibat penolakan itu adalah kegagalan transplantasi dan pasiennya meninggal. 
Bagaimana anda mempersiapkan diri untuk transplantasi organ? Pertama,  harus melakukan tes darah dan jaringan yang akan digunakan untuk mencocokkan dengan pendonor. Hal ini karena sistem kekebalan tubuh anda dapat menganggap organ baru sebagai benda asing dan menolaknya. Semakin tinggi tingkat kecocokan yang anda miliki dengan donor, semakin baik kemungkinan tubuh anda  akan menerima organ donor.
Harus menjaga kesehatan tubuh. Lanjutkan minum obat yang diresepkan dan melakukan tes darah secara teratur. Ikuti petunjuk dokter anda dalam hal makan dan berolahraga.  Jika mungkin harus berbicara dengan psikiater, psikolog, atau konselor kesehatan tentang transplantasi yang akan dilakukan.
Untuk mempelajari lebih lanjut tentang apa yang terjadi, berbicara dengan seseorang yang memiliki pengalaman transplantasi dapat membantu. Pusat transplantasi atau dokter dapat memberikan nama seseorang yang bersedia untuk berbagi pengalaman nya.
 
Siapa yang bisa menjadi donor organ?
Kebanyakan orang bisa menjadi donor organ. Banyak orang memilih untuk menyumbangkan organ setelah kematian mereka. Tetapi seseorang dapat menyumbangkan organ tertentu, sementara ia masih hidup. Orang-orang ini disebut "donor hidup." Untuk menjadi donor hidup, Anda harus berada dalam kesehatan yang baik dan sehat secara fisik, bebas dari penyakit jangka panjang seperti diabetes atau tekanan darah tinggi, bebas dari masalah kesehatan mental, dan antara usia 18 dan 60 tahun.





Sumber :
BIOLOGI untuk SMA/MA kelas XI, R Gunawan susilowarno, dkk, Penerbit Grasindo, 2007
http://id.astellas.co.id/content/view/information/119/transplantasi-organ


Materi Jaringan pada Hewan :