PIRAMIDA EKOLOGI

Pada hubungan antartingkat trofik dalam peristiwa makan dan dimakan secara umum, dikatakan bahwa organisme pada tingkat trofik rendah biasanya jumlahnya relatif banyak. Makin tinggi tingkat trofiknya, jumlah individu makin sedikit sehingga dapat membentuk diagram seperti piramida.
Tingkat trofik terendah ditempati produsen dan diikuti oleh herbivora, karnivora tingkat I, karnivora II an seterusnya. Diagram piramida yang dapat menggambarkan hubungan antara tingkat trofik satu dengan yang lainnya secara kuantitatif pada suatu ekosistem disebut piramida ekologi. Bentuk dan tingginya piramida pada satu ekosistem dengan ekosistem yang lainnya berbeda-beda. Selain dipengaruhi oleh jenis habitat dan lingkungan juga dipengaruhi oleh jenis habitat dan lingkungan juga idpengaruhi dasar-dasar untuk membuat piramidanya. Berdasarkan dasar yang digunakan untuk membuat piramida ekologi kita mengenal tiga macam piramida ekologi yaitu piramida jumlah, piramida biomassa dan piramida energi.

1. Piramida Jumlah.
Piramida jumlah dibuat berdasarkan jumlah individu-individu pada masing-masing tingkat trofik sehingga dapat menggambarkan hubungan kepadatan populasi pada masing-masing tingkat trofik dalam suatu ekosistem pada tempat dan waktu tertentu. Piramida ini muncul dari kenyataan bahwa setiap individu memiliki jumlah biomasa total terbatas menurut tingkat trofiknya. Bila ukuran individu kecil maka jumlah individunya banyak dan sebaliknya. Predator biasanya mempunyai ukuran yang lebih besar daripada mangsanya, tetapi mempunyai biomassa yang lebih kecil. Akibatnya, jumlah individu dalam populasi predator menjadi lebih kecil dibanding populasi mangsanya.
Pemanfaatan piramida jumlah untuk menggambarkan keadaan ekosistem mengandung kelemahan, antara lain sebagai berikut :
- pada dua piramida dari dua ekosistem yang berbeda jika dibandingkan seakan-akan tidak adahubungan sama sekali.
- Tidak profesional membandingkan satu individu plankton dan semut, dengan seekor sapi dan gajah.

2. Piramida biomassa
Piramida biomassa dibuat berdasarkan biomassa pada masing-masing tingkat trofik. Biomasa adalah total berat kering makhluk hidup yang diukur dalam suatu tempatdan waktu serta satuan tertentu. Biasanya diukur dalam satuan berat persatuan luas. Untuk membuat piramida ini dalam prakteknya hanya dilakukan penafsiran atau dengan teknik sampling, yaitu melakukan penghitungan atau pengukuran serta penimbangan pada beberapa individu dengan sistem ploting dan selanjutnya dapat diperkirakan secara matematis. Penggunaan piramida biomassa untuk menggambarkan kondisi ekosistem ternyata juga mengandung beberapa kelemahan, antara lain sebagai berikut :
- kurang tepat karena pembuatannya sangat sulit karena mungkin dilaksanakan dengan penafsiran
- Bentuk piramida biomassa tidak selalu tetap sebab jumlah biomassa pada msing-masing tingkat trofik tidak selalu konstan sebab sangan dipengaruhi oleh iklim dan kondisi lingkungan.

3. Piramida Energi
Piramida energi dibuat berdasarkan produktivitas pada masing-masing tingkat trofik  dalam ekosistem.Produkticitas adalah jumlah total energi yang dihasilkan dan dipindahkan dari tingkat troik satu ke tingkat trofik yang lainnya. Piramida energi dapat memberikan gambaran yang paling utuh tentang keadaan ekosistem, sebab tidak hanya totalitas energi yang berpindah dari tingkat trofik satu ke tingkat trofik lainnya. Tetapi juga dapat diketahui tingkat efektivitas perpindahan energinya. Konsekuensi dalam pembuatan piramida ini adalah cara untuk mendapatkan data produktivitas pada masing-masing tingkat trofik sangat rumit karena harus melakukan pengukuran-pengukuran secara teliti. Pemanfaatan piramida energi untuk menggambarkan keadaan ekosistem mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dua piramida di atas, yaitu sebagai berikut.
- Tidak mungkin diketemukan piramida terbalik sebab dalam penggunaan energi makin tinggi tingkat trofiknya makin efisien, tetapi energi yang dilepaskan ke lingkungan lebih besar sehingga semakin tinggi tingkat trfik energi yang disimpan dan ditransfer semakin sedikit.
- Posisi tingkat trofik tidak akan keliru, sebab jumlah biomassa. Artinya, jumlah biomassa yang tinggi belum tentu energinya tinggi.
- memberikan gambaran yang lengkap tentang ekosistem sebab dapat memasukkan sumber energi matahari sebagai dasar piramida. Dalam hal ini menunjukkan bahwa ekosistem juga dibangun oleh komponen biotik yang kaya akan energi.
- Menggambarkan efisiensi produktifitas ekosistem pada masing-masing tingkat trofik.



MATERI DAN SOAL PERANAN MANUSIA DALAM KESEIMBANGAN EKOSISTEM
  1. EKOSISTEM DARAT (TERESTRIAL)
  2. EKOSISTEM PERAIRAN
  3. HUBUNGAN MAKAN DAN DIMAKAN ANTARA MAKHLUK HIDUP
  4. KERUSAKAN LINGKUNGAN AKIBAT KEGIATAN MANUSIA
  5. KOMPONEN EKOSISTEM
  6. MACAM-MACAM BENTUK INTERAKSI KOMPONEN BIOTIK-ABIOTIK
  7. MELAKUKAN PERBAIKAN LINGKUNGAN
  8. PEMANFAATAN DAN DAUR ULANG LIMBAH UNTUK KELESTARIAN LINGKUNGAN 
  9. PERANAN MANUSIA DALAM PERUBAHAN LINGKUNGAN 
  10. PIRAMIDA EKOLOGI -
  11. POLUSI
  12. POLUSI AIR
  13. SIKLUS BIOGEOKIMIA 
  14. SUKSESI EKOSISTEM
  15. Soal Peranan Manusia dalam Keseimbangan Ekosistem 
  16. UPAYA MANUSIA DALAM MENCEGAH DAN MENANGGULANGI KERUSAKAN LINGKUNGAN 


Sumber :
BIOLOGI untuk SMA/MA kelas X. R Gunawan Susilowarno, dkk, Penerbit Grasindo, 2007
http://idkf.bogor.net/yuesbi/e-DU.KU/edukasi.net/SMA/Biologi/Aliran.Energi/materi07.html