Sering saya mendengarnya
Sering saya melihat orang bilang demikian
dan sering pula hewan hewan ini jadi sasaran empuk ..... Ahok misalnya dalam rapat RAPBN ia disebut ....oleh DPRD DKI hehe
............Kini jelas terihat dan bisa sebagai pembelajaran tentang animalia
Sering saya melihat orang bilang demikian
dan sering pula hewan hewan ini jadi sasaran empuk ..... Ahok misalnya dalam rapat RAPBN ia disebut ....oleh DPRD DKI hehe
............Kini jelas terihat dan bisa sebagai pembelajaran tentang animalia
Asu adalah mamalia yang telah mengalami domestikasi dari serigala sejak 15.000 tahun yang lalu atau mungkin sudah sejak 100.000 tahun yang lalu berdasarkan bukti genetik berupa penemuan fosil dan tes DNA. Penelitian lain mengungkap sejarah domestikasi asu yang belum begitu lama.
Asu telah berkembang menjadi ratusan ras dengan berbagai macam variasi, mulai dari asu yang tinggi badan beberapa puluh cm seperti Chihuahuahingga Irish Wolfhound yang tingginya lebih dari satu meter. Warna rambut asu bisa beraneka ragam, mulai dari putih sampai hitam, juga merah, abu-abu (sering disebut "biru"), dan coklat. Selain itu, asu memiliki berbagai jenis rambut, mulai dari yang sangat pendek hingga yang panjangnya bisa mencapai beberapa sentimeter. Rambut asu bisa lurus atau keriting, dan bertekstur kasar hingga lembut seperti benang wol.
Ilmu pengetahuan yang mempelajari segala hal mengenai asu dinamakan kinologi (dari bahasa Belanda, kynologie).
Asal-usul
Bukti baru mengungkap asu pertama kali didomestikasi di Asia Timur, kemungkinan di Tiongkok. Manusia pertama yang menginjakkan kaki di Amerika Utara membawa serta asu dari Asia. Penelitian genetika telah berhasil mengidentifikasi 14 ras asu kuno. Di antaranya, Chow Chow, Sharpei, Akita, Shiba dan Basenji merupakan ras asu yang tertua. Teori yang mengatakan asu berasal dari Asia mungkin bisa dipercaya karena sebagian besar dari 14 ras asu kuno berasal dari China dan Jepang.
Hubungan dengan manusia
Asu merupakan hewan sosial sama seperti halnya manusia. Kedekatan pola perilaku asu dengan manusia menjadikan asu bisa dilatih, diajak bermain, tinggal bersama manusia, dan diajak bersosialiasi dengan manusia dan asu yang lain. Asu memiliki posisi unik dalam hubungan antarspesies. Kesetiaan dan pengabdian yang ditunjukkan asu sangat mirip dengan konsep manusia tentang cinta dan persahabatan. Walaupun sudah merupakan naluri alami asu sebagai hewan kelompok, pemilik asu sangat menghargai kesetiaan dan pengabdian asu dan menganggapnya sebagai anggota keluarga sendiri. Asu kesayangan bahkan sering sampai diberi nama keluarga yang sama seperti nama pemiliknya. Sebaliknya, asu menganggap manusia sebagai anggota kelompoknya. Asu hanya sedikit membedakan kedudukan sang pemilik dengan rekan asu yang masih satu kelompok, dan bahkan sering tidak membedakannya sama sekali.
Ciri fisik
Asu ras sangat bervariasi dalam ukuran, penampilan dan tingkah laku dibandingkan dengan hewan peliharaan yang lain. Sebagian besar asu masih mempunyai ciri-ciri fisik yang diturunkan dari serigala. Asu adalah hewan pemangsa dan hewan pemakan bangkai, memiliki gigi tajam dan rahang yang kuat untuk menyerang, menggigit, dan mencabik-cabik makanan. Ciri-ciri khas dari moyang serigala masih bertahan pada asu, walaupun penangkaran secara selektif telah berhasil mengubah bentuk fisik berbagai jenis asu ras.
Asu memiliki otot yang kuat, tulang pergelangan kaki yang bersatu, sistem kardiovaskuler yang mendukung ketahanan fisik serta kecepatan berlari, dan gigi untuk menangkap dan mencabik mangsa. Bila dibandingkan dengan struktur tulang kaki manusia, secara teknis asu berjalan berjingkat dengan jari-jari kaki.