KUSTA - SAMPAR - MORBUS HANSEN

  • Penyakit lepra (kusta) ditularkan oleh penderita lepra setelah hubungan erat dan lama.
  • Biasanya penularan terjadi dalam masa kanak-kanak, akan tetapi mas latennya sangat lama , masa inkubasinya bervariasi dari beberapa bulan sampai beberapa tahun
  • Infeksi laten menjadi nyata atau penyakitnya menjadi lebih jelas oleh faktor-faktor yang menjadi daya tahan penderita, seperti purbertas , kehamilan, dan 6 bulan pertama setelah kelahiran , karena itu penderita sebaiknya tidak menjadi hamil.
  • Dalam penanganan lepra dalam kehamilan yang penting ialah pencegahan anak terhadap infeksi.
  • MH (Kusta atau Lepra) adalah penyakit infeksi kronis yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium leprae
  • Mycobacterium leprae yang menyerang saraf tepi (Primer), kulit dan jaringan tubuh lainnya, kecuali susunan saraf pusat.
  • Kelainan saraf tepi bisa berupa sensorik, motorik dan autonomik.
  1. Sensorik : hipoestesi dan anestesi pada kulit yang terserang
  2. Motorik : kelemahan otot, biasanya di ekstremitas atas, bawah, muka, dan otot mata
  3. Otonomik : yang diserang persarafan kelenjar keringat jadi kulit yang terkena biasanya kering
  • IKuman masuk ke dalam tubuh melalui salurang pernapasan dan kulit yang tidak intak atau tidak utuh.
  • Sumber penularannya adalah penderita kusta yang banyak mengandung kuman (Tipe Multibasiler) yang belum diobati.
  • Dan ada syaratnya yaitu Prolonged contact dan intimate.
  • Artinya bisa menular jika terdapat kontak yang lama dan intim.
  • Misal dalam satu anggota keluarga, pergaulan sehari-hari, dsb.
Tanda utama cardinal sign WHO :
  • Bercak kulit mati rasa
  • Penebalan saraf tepi dengan anestesi
  • Kuman tahan asam (slit skin smear)
  • Mycobacterium dapat dijumpai dalam plasenta dan tali pusat.
  • Walaupun demikian, seperti halnya dengan tuberculosis, infeksi kongenital sangat jarang.
  • Penderita lepra yang hamil, bahwa bayi yang dilahirkan lebih sering mengalami pertumbuhan janin yang terhambat dan plasentanyapun berukuran lebih kecil dari normal.
  • Pertumbuhan dan perkembangan anak tersebut mengalami keterlambatan pula.
  • Keadaan ini mungkin disebabkan oleh status imunitas yang rendah pada ibu. Bila seorang ibu mengalami infeksi lepra, pemisahan anak-anak dari ibunya sejak kelahiran sangat dianjurkan, sampai ibunya sembuh benar.
  • Apabila tidak, maka 25 % kemungkinan anaknya menderita lepra.
  • Pengobatan memerlukan waktu yang sangat lama (sampai beberapa tahun).
  • Sekarang diberikan dengan obat-obat sulfa (diaminodietilsulfon), juga dalam kehamilan.
  • Berdasarkan penelitian diketahui pula bahwa ibu yang menderita lepra dan mendapat poengobatan sulfa, dapat kontak dengan bayinya pada saat menyusui saja. Dengan cara ini penularan tidak akan terjadi.