Peningkatan aktivitas peserta didik ini juga diikuti oleh peningkatan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran di kelas. Kemampuan guru mengelola pembelajaran cukup baik dan terdapat peningkatan pada setiap pembelajaran harus ditindak lanjuti. Dengan demikian, guru perlu menguasai diri dan terus memperbaiki kemampuan dalam mengelola kelas. Dalam hal ini kekurangan dan kesalahan yang pernah dilakukan dapat diambil hikmahnya untuk selanjutnya diperbaiki agar proses pembelajaran dapat lebih terkendali.
Pembelajaran yang dilaksanakan pada kelas kontrol yaitu pembelajaran secara konvensional belum dapat memotivasi untuk meningkatkan aktivitas dalam pembelajaran. Pembelajaran pada kelas kontrol ini guru yang memegang kendali kelas, kegiatan peserta didik cenderung untuk duduk tenang dan memperhatikan penjelasan guru. Namun pemahaman peserta didik yang kurang tidak dapat teratasi. Peserta didik yang belum memahami materi yang diterangkan terkadang merasa takut dan malu untuk bertanya kepada guru. Ketika peserta didik dihadapkan pada soal yang bentuknya berbeda dengan contoh yang diberikan oleh guru, peserta didik akan merasa sangat kesulitan sebab untuk dapat memahami soalnya saja mereka memerlukan daya nalar yang cukup tinggi apalagi untuk menyelesaikan atau menemukan solusinya. Karena hal tersebut peserta didik yang belum menguasai dan memahami betul materi cenderung hanya menunggu pekerjaan dari temannya yang pintar atau menuggu penjelasan dari guru pengajar. Faktor ini yang mengakibatkan peserta didik belum mampu meningkatkan prestasi dan pada umumnya menyebabkan kemampuan peserta didik tidak merata.
Dari hasil penelitian, rata-rata hasil belajar kelas kontrol mencapai 6.87, nilai rata-rata ini masih di bawah rata-rata hasil belajar kelas eksperimen yaitu 7.55. Kemungkinan yang menjadi penyebabnya adalah pada pembelajarannya, pada pembelajaran konvensional lebih menekankan pada indera penglihatan dan pendengarannya, keaktifan dan potensi peserta didik belum dioptimalkan
Pembelajaran yang dilaksanakan pada kelas kontrol yaitu pembelajaran secara konvensional belum dapat memotivasi untuk meningkatkan aktivitas dalam pembelajaran. Pembelajaran pada kelas kontrol ini guru yang memegang kendali kelas, kegiatan peserta didik cenderung untuk duduk tenang dan memperhatikan penjelasan guru. Namun pemahaman peserta didik yang kurang tidak dapat teratasi. Peserta didik yang belum memahami materi yang diterangkan terkadang merasa takut dan malu untuk bertanya kepada guru. Ketika peserta didik dihadapkan pada soal yang bentuknya berbeda dengan contoh yang diberikan oleh guru, peserta didik akan merasa sangat kesulitan sebab untuk dapat memahami soalnya saja mereka memerlukan daya nalar yang cukup tinggi apalagi untuk menyelesaikan atau menemukan solusinya. Karena hal tersebut peserta didik yang belum menguasai dan memahami betul materi cenderung hanya menunggu pekerjaan dari temannya yang pintar atau menuggu penjelasan dari guru pengajar. Faktor ini yang mengakibatkan peserta didik belum mampu meningkatkan prestasi dan pada umumnya menyebabkan kemampuan peserta didik tidak merata.
Dari hasil penelitian, rata-rata hasil belajar kelas kontrol mencapai 6.87, nilai rata-rata ini masih di bawah rata-rata hasil belajar kelas eksperimen yaitu 7.55. Kemungkinan yang menjadi penyebabnya adalah pada pembelajarannya, pada pembelajaran konvensional lebih menekankan pada indera penglihatan dan pendengarannya, keaktifan dan potensi peserta didik belum dioptimalkan