SISTEM PERNAPASAN DASAR


Fungsi sistem pernafasan adalah mengambil oksigen (O2) dari atmosfer ke dalam sel-sel tubuh dan untuk mentranspor karbon dioksida(CO2) yang dihasilkan oleh sel-sel tubuh kembali ke atmosfer. 


Organ -organ respiratorik berfungsi dalam :

  • Produksi bicara, membantu proses dalam berbicara.
  • Keseimbangan asam basa dalam darah dan jaringan tubuh manusia
  • Pertahanan tubuh melawan benda asing, organisme asing yang masuk melalui proses pernapasan dalam tubuh.
  • Mengatur hormonal tekanan darah dan keseimbangan hormon dalam darah 

Respirasi melibatkan proses - proses berikut ini
  1. Ventilasi pulmonar( pernafasan) adalah jalan masuk dan keluar udara dari saluran pernafasan dan paru-paru.
  2. Respirasi eksternal adalah difusi oksigen dan karbon dioksida antara udara dalam paru-paru dan kapiler pulmonal
  3. Respirasi internal adalah difusi oksigen dan karbon dioksida antara sel darah dan sel-sel jaringan
  4. Respirasi seluler adalah penggunaan oksigen oleh sel-sel tubuh untuk produksi energi dan pelepasan produk oksidasi CO2 dan air oleh sel-sel tubuh.

Pengertian Pernafasan
  • Pernafasan ( respirasi) adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung (oksigen) ke dalam tubuh serta menghembuskan udara yang banyak mengandung CO2(karbondioksida) sebagai sisab dari oksidasi keluar dari tubuh. Penghisapan udara ini disebut inspirasi dan menhembuskan  disebut ekspirasi.
  • Jadi, dalam paru-paru terjadi pertukaran zat antara dan oksigen ditarik dari udara masuk ke dalam  darah dan CO2 akan dikeluarkan dari darah secara osmose. Seterusnya CO2 akan dikeluarkan melalui tractus respiratorius(jalan pernafasan) dan masuk ke dalam tubuh melalui kapiler -kapiler vena  pulmonalis kemudian masuk ken serambi kiri jantung (atrium sinistra) kemudian ke aorta keseluruh tubuh disini terjadi oksidasi sebagai ampas dari pembakaran adalah CO2 dan zat ini dikeluarkan melalui peredaran darah vena masuk ke jantung, ke bilik kanan,dan dan dari sini keluar melalui arteri pulmonalis ke jaringan-jaringan paru-paru akhirnya dikeluarkan menembus lapisan epitel dari alveoli. 
  • Proses pengeluaran CO2 ini adalah sebagian dari sisa metabolisme sedangkan sisa dari metabolisme lainnya akan dikeluarkan melalui traktus urogenitalis, dan kulit.

Anatomi Sistem Pernafasan
  • Sistem pernafasan pada dasarnya dibentuk oleh jalan atau saluran nafas dan paru- paru beserta pembungkusnya ( pleura) dan rongga dada yang melindunginya. 
  • Di dalamrongga dada terdapat juga jantung di dalamnya. 
  • Rongga dada dipisahkan dengan rongga perut oleh diafragma.

Hidung = Naso = Nasal
  • Hidung merupakan saluran udara yang pertama, mempunyai dua lubang( cavum nasi), dipisahkan oleh sekat hidung ( septum nasi). 
  • Didalam terdapat bulu-bulu yang berguna untuk menyaring udara, debu dan kotoran-kotoran yang masuk kedalam lubang hidung.

Hidung tersusun atas bagian bagian 

  1. Bagian luar dinding terdiri dari kulit
  2. Lapisan tengah terdiri dari otot-otot dan tulang rawan.
  3. Lapisan dalam terdiri dari selaput lendir yang berlipat-lipat yang dinamakan karang hidung (konka nasalis), 

Karang hidung (konka nasalis), yang berjumlah 3 buah:
  1. konka nasalis inferior ( karang hidup bagian bawah)
  2. konka nasalis media(karang hidung bagian tengah)
  3. konka nasalis superior(karang hidung bagian atas).

Diantara konka-konka ini terdapat 3 buah lekukan meatus yaitu 
  1. meatus superior (lekukan bagian atas)
  2. meatus medialis(lekukan bagian tengah dan 
  3. meatus inferior (lekukan bagian bawah). 
Meatus-meatus inilah yang dilewati oleh udara pernafasan, sebelah dalam terdapat lubang yang berhubungan dengan tekak, lubang ini disebut koana.
  • Dasar dari rongga hidung dibentuk oleh tulang rahang atas, 
  • Diatas rongga hidung berhubungan dengan beberapa rongga lain yang disebut sinus paranasalis

Sinus paranasalis meliputi 
  1. Sinus maksilaris pada rongga rahang atas
  2. Sinus frontalis pada rongga tulang dahi
  3. Sinus sfenoidalis pada rongga tulang baji 
  4. Sinus etmodialis pada rongga tulang tapis.

  • Pada sinus etmodialis, keluar ujung-ujung saraf penciuman yang menuju ke konka nasalis. Pada konka 
  • nasalis terdapat sel-sel penciuman, sel tersebut terutama terdapat di bagianb atas. Pada hidung di  bagian mukosa terdapat serabut-serabut syaraf atau respektor dari saraf penciuman disebut nervus olfaktorius.
  • Disebelah belakang konka bagian kiri kanan dan sebelah atas dari langit-langit terdapat satu lubang pembuluh yang menghubungkan rongga tekak dengan rongga pendengaran tengah, saluran ini disebut tuba auditiva eustaki, yang menghubungkan telinga tengah dengan faring dan laring. 
  • Hidung juga berhubungan dengan saluran air mata disebut tuba lakminaris.

Fungsi hidung, terdiri dari
  1. bekerja sebagai saluran udara pernafasan
  2. sebagai penyaring udara pernafasan yang dilakukan oleh bulu-bulu hidung
  3. dapat menghangatkan udara pernafasan oleh mukosa
  4. membunuh kuman-kuman yang masuk, bersama-sama udara pernafasan oleh leukosit yang terdapat dalam selaput lendir (mukosa) atau hidung.

Tekak=Faring

  • Merupakan tempat persimpangan antara jalan pernapasan dan jalan makanan. 
  • Terdapat dibawah dasar tengkorak, dibelakang rongga hidung dan mulut sebelah depan ruas tulang leher. 
  • Hubungan faring  dengan organ-organ lain keatas berhubungan dengan rongga hidung, dengan perantaraan lubang yang  bernama koana. 
  • Ke depan berhubungan dengan rongga mulut, tempat hubungan ini bernama istmus fausium. 
  • Ke bawah terdapat dua lubang, ke depan lubang laring, ke belakang lubang esofagus. 
  • Dibawah selaput lendir terdapat jaringan ikat, juga dibeberapa tempat terdapat folikel getah bening. 
  • Perkumpulan getah bening ini dinamakan adenoid. Disebelahnya terdapat 2 buah tonsilkiri dan kanan  dari tekak. Di sebelah belakang terdapat epiglotis( empang tenggorok) yang berfungsi menutup laring pada waktu menelan makanan.
Rongga tekak dibagi dalam 3 bagian:

  1. Bagian sebelah atas yang sama tingginya dengan koana yang disebut nasofaring.
  2. Bagian tengah yang sama tingginya dengan istmus fausium disebut orofaring
  3. Bagian bawah sekali dinamakan laringgofaring.
  4. Pangkal Tenggorokan(Laring)

  • Merupakan saluran udara dan bertindak sebagai pembentukan suara terletak di depan bagian faring sampai ketinggian vertebra servikalis dan masuk ke dalam trakea dibawahnya. 

Pangkal tenggorokan itu dapat ditutup oleh sebuah empang tenggorok yang disebut epiglotis, yang terdiri dari tulang-tulang rawan yang berfungsi pada waktu kita menelan makanan menutupi laring.

Laring terdiri dari 5 tulang rawan antara lain:

  1. Kartilago tiroid (1 buah) depan jakun sangat jelas terlihat pada pria.
  2. Kartilago ariteanoid (2 buah) yang berbentuk beker
  3. Kartilago krikoid (1 buah) yang berbentuk cincin
  4. Kartilago epiglotis (1 buah).

  • Laring dilapisi oleh selaput lendir, kecuali pita suara dan bagian epiglotis yang dilapisi oleh sel
  • epiteliumnberlapis. 
  • Proses pembentukan suara merupakan hasil kerjasama antara rongga mulut, rongga hidung, laring, lidah dan bibir. 
  • Perbedaan suara seseorang tergsantung pada tebal dan panjangnya pita suara. 
  • Pita suara pria jauh lebih tebal daripada pita suara wanita.
4. Batang Tenggorokan ( Trakea)

  • Merupakan lanjutan dari laring yang terbentuk oleh 16-20 cincin yang terdiri dari tulang-tulang rawan yang berbentuk seperti kuku kuda. 
  • Sebelah dalam diliputi oleh selaput lendir yang berbulu getar yang disebut sel bersilia,hanya bergerak kearah luar.
  • Panjang trakea 9-11 cm dan dibelakang terdiri dari jaringan ikat yang dilapisi oleh otot polos. 
  • Sel-sel bersilia gunanya untuk mengeluarkan benda-benda asing yang masuk bersama-sama dengan udara pernafasan. 
  • Yang memisahkan trakea menjadi bronkus kiri dan kanan disebut karina.
5. Cabang Tenggorokan ( Bronkus)

  • Bronkus terbagi menjadi bronkus kanan dan kiri, bronkus lobaris kanan ( 3 lobus) dan bronkus lobaris kiri ( 2 bronkus).bronkus lobaris kanan terbagi menjadi 10 bronkus segmental dan bronkus lobaris kiri terbagi menjadi 9 bronkus segmental. 
  • Bronkus segmentalisini kemudian terbagi lagi menjadi bronkus subsegmental yang dikelilingi oleh jaringan ikat yang memiliki: arteri, limfatik dan saraf.
6 Bronkiolus

  • Bronkus segmental bercabang-cabang menjadi bronkiolus. 
  • Bronkiolus mengandung kelenjar submukosa yang memproduksi lendir yang membentuk selimut tidak terputus untuk melapisi bagian dalam jalan nafas.
• Bronkiolus terminalis
Bronkiolus membentuk percabangan menjadi bronkiolus terminalis( yang mempunyai kelenjar lendir dan silia)
• Bronkiolus respiratori
Bronkiolus terminalis kemudian menjadi bronkiolus respirstori. Bronkiolus respiratori dianggap sebagai saluran transisional antara lain jalan nafas konduksi dan jalan udara pertukaran gas.
• Duktus alveolar dan sakus alveolar
Bronkiolus respiratori kemudian mengarah ke dalam duktus alveolar dan sakus alveolar. Dan kemudian menjadi alvioli.

6. Alveoli

  • Merupakan tempat pertukaran oksigen dan karbondioksida. Terdapat sekitar 300 juta yang jika bersatu membentuk satu lembar akan seluas 70 m2.
Terdiri atas 3 tipe:
  • Sel-sel alveolar tipe I : sel epitel yang membentuk dinding alveoli.
  • Sel-sel alveolar tipe II: sel yang aktif secara metabolik dan mensekresikan surfaktan ( suatu fosfolifid  yang melapisi permukaan dalam dan mencegah alveolar agar tidak kolaps)ahanan 
  • Sel-sel alveolar tipe III: makrofag yang merupakan sel-sel fagotosis dan bekerja sebagai mekanisme pertahanan.
7. Paru - paru

  • Merupakan organ yang elastis berbentuk kerucut. 
  • Terletak dalam rongga dada atau toraks. 
  • Kedua paru dipisahkan oleh mediastinum sentral yang berisi jantung dan beberapa pembuluh dareah besar. 
  • Setiap paru mempunyai apeks dan basis, paru kanan lebih besar dan terbagi menjadi 3 lobus dan fisura  interlobaris. 
  • Paru kiri lebih kecil dan terbagi menjadi 2 lobus. Lobus-lobus tersebut terbagi menjadi  beberapa segmen sesuai dengan segmen bronkusnya.
8. pleura

  • Merupakan lapisan tipisyang mengandung kolagen dan jaringan elastis. Terbagi menjadi 2: Pleura perietalis yaitu yang melapisi rongga dada.
  • Pleura viseralis yaitu yang menyelubungi setiap paru-paru..
  • Diantara pleura terdapat rongga pleura yang berisi cairan tipis pleura yang berfungsi untuk memudahkan kedua permukaan itu bergerak selama pernafsan. Juga untuk mencegah pemisahan toraks dengan paru-paru. Tekanan dalam rongga pleura lebih rendah dari tekanan atmosfir, hal ini untuk mencegah kolap paru-paru.
Mekanisme Pernafasan
Pernapasan adalah suatu proses yang terjadi secara otomatis walau dalam keadaan tertidur sekalipun karma sistem pernapasan dipengaruhi oleh susunan saraf otonom.

Respirasi

  1. Repirasi luar adalah pertukaran udara yang terjadi antara udara dalam alveolus dengan darah dalam kapiler dan merupakan pertukaran O2 dan CO2 antara darah dan udara.
  2. Respirasi dalam adalah pernapasan yang terjadi antara darah dalam kapiler dengan sel-sel tubuh dan merupakan pertukaran O2 dan CO2 dari aliran darah ke seluruh tubuh.
Jenis Respirasi
1. Pernapasan Dada

  • Merupakan adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk.
  • Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan diluar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
  • Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.
2. Pernapasan perut

  • Merupakan pernapasan yang mekanismenya melibatkan aktifitas otot-otot diafragma yang membatasi rongga perut dan rongga dada.
  • Fase Inspirasi. Pada fase ini otot diafragma berkontraksi sehingga diafragma mendatar, akibatnya rongga dada membesar dan tekanan menjadi kecil sehingga udara luar masuk. 
  • Fase Ekspirasi.
  • Fase ekspirasi merupakan fase berelaksasinya otot diafragma (kembali ke posisi semula, mengembang)  sehingga rongga dada mengecil dan tekanan menjadi lebih besar, akibatnya udara keluar dari  paru-paru.
3. Volume Udara Pernafasan

  • Dalam keadaan normal, volume udara paru-paru manusia mencapai 4500 cc. Udara ini dikenal sebagai kapasitas total udara pernapasan manusia. 
  • Besarnya volume udara pernapasan tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain ukuran alat pernapasan, kemampuan dan kebiasaan  bernapas, serta kondisi kesehatan.
4. Pertukaran O2 Dan CO2 Dalam Pernafasan

  • Jumlah oksigen yang diambil melalui udara pernapasan tergantung pada kebutuhan dan hal tersebut biasanya dipengaruhi oleh jenis pekerjaan, ukuran tubuh, serta jumlah maupun jenis bahan makanan yang dimakan. 
  • Dalam keadaan biasa, manusia membutuhkan sekitar 300 cc oksigen sehari (24 jam) atau sekitar 0,5 cc tiap menit.
  • Kebutuhan tersebut berbanding lurus dengan volume udara inspirasi dan ekspirasi biasa kecuali dalam  keadaan tertentu saat konsentrasi oksigen udara berkurang. 
  • Oksigen yang dibutuhkan berdifusi masuk ke darah dalam kapiler darah yang menyelubungi alveolus. 
  • Selanjutnya, sebagian besar oksigen diikat  oleh zat warna darah atau pigmen darah (hemoglobin) untuk diangkut ke sel-sel jaringan tubuh.
5. Proses Kimiawi Respirasi Pada Manusia

  1. Pembuangan CO2 dari paru-paru : H + HCO3 H2+CO3 ¬H2 + CO2
  2. Pengikatan oksigen oleh hemoglobin : Hb + O2 Hb O2
  3. Pemisahan oksigen dari hemoglobin ke cairan sel : : Hb O2 Hb O2
  4. Pengangkutan karbohidrat di dalam tubuh : : CO2 + H2O H2+CO2

Kelainan Proses Pernapasan 
Alat- alat pernapasan merupakan organ- organ tubuh yang sangat penting. Jika alat- alat ini terganggu
karena penyakit atau kelainan maka proses pernapasan akan terganggu, bahkan dapat menyebabkan
kematian.

Berikut akan diuraikan beberapa macam gangguan yang umum terjadi pada saluran pernapasan manusia.

1. Influenza (Flu)

  • Penyakit yang disebabkan oleh virus influenza. Gejala yang ditimbulkan antara lain pilek, hidung tersumbat, bersin- bersin, dan tenggorokan terasa gatal.
2. Asma(Sesak napas)

  • Merupakan suatu penyakit penyumbatan saluran pernapasan yang disebabkan alergi terhadap rambut, bulu, debu, atau tekanan psikologis. Asma bersifat menurun.
3. Tuberkulosis(TBC)

  • Penyakit paru- paru yang diakibatkan serangan bakteri Mycobacterium Tuberculosis. 
  • Difusi oksigen  akan terganggu karena adanya bintil- bintil atau peradangan pada dinding alveolus. 
  • Jika bagian paruparu yang diserang meluas, sel- selnya mati dan paru- paru mengecil. Akibatnya napas penderita  terengah-engah.
4. Macam- macam peradangan pada sistem pernapasan manusia:
a. Rinitis

  • Radang pada rongga hidung akibat infeksi oleh Virus, misalnya virus influenza. 
  • Rinitis juga dapat terjadi karena reaksi terhadap perubahan cuaca, serbuk sari, dan debu. 
  • Produksi lendir (ingus) meningkat.
b. Faringingitis

  • Radang pada faring akibat infeksi oleh bakteri Streptococcus. 
  • Tenggorokan sakit dan tampak berwarna merah. 
  • Penderita hendaknya istirahat dan diberi antibiotic.
c. Laringitis

  • Radang pada laring. Penderita serak atau kehilangan suara. 
  • Penyebabnya antara lain karena infeksi, terlalu banyak merokok, minum alcohol, atau banyak bicara.
d. Bronkitis

  • Radang pada cabang batang tenggorokan akibat infeksi. 
  • Penderita mengalami demam, menghasilkan banyak lendir yang menyumbat batang tenggorokan sehingga penderita sesak napas.
e. Sinusitis,

  • Radang pada sinus. 
  • Sinus letaknya di daerah pipi di kiri dan kanan batang hidung, biasanya di dalam sinus terkumpul nanah yang harus dibuang melalui operasi.
5. Asfiksi

  • Gangguan pernapasan pada waktu pengangkutan oksigen yang disebabkan oleh tenggelam (akibatnya terisi air), pneumonia (akibatnya alveolus terisi lendir dan cairan limfa), keracunan CO atau HCN, atau gangguan sitokrom(enzim pernapasan).
6. Asidosis

  • Kenaikan kadar asam karbonat dan asam bikarbonat dalam darah, sehingga pernapasan terganggu.
7. Diphteri

  • Penyumbatan pada rongga faring maupun laring oleh lendir yang dihasilkan oleh kuman di eri.
8. Emfisema

  • Penyakit pembengkakan paru-paru karena pembuluh darahnya kemasukan udara.
9. Pneumonia

  • Penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus atau bakteri pada alveolus yang menyebabkan terjadinya radang paru-paru.
10. Wajah adenoid (kesan wajah bodoh)

  • Disebabkan adanya penyempitan saluran napas karena pembengkakan kelenjar limfa atau polip, pembengkakan ditekak atau amandel.
11. Kanker paru-paru

  • Mempengaruhi pertukaran gas di paru-paru. 
  • Kanker paru-paru dapat menjalar keseluruh tubuh.
  • Kanker paru-paru sangat berhubungan dengan kebiasaan merokok (75% penderita adalah perokok). Perokok pasif juga dapat terkena kanker paru-paru. 
  • Penyebab lain adalah penderita menghirup debu asbes kromium, produk petroleum, dan radiasi ionisasi.
Sistem pernapasan pada masa kehamilan

  • Usaha pernapasan ibu harus meningkat pada kehamilan untuk memenuhi peningkatan kebutuhan metabolik jaringan ibu dan janin. 
  • Pada akhir kehamilan konsumsi oksigen meningkat sebesar 16-20%. 
  • Sistem pernapasan juga di pengaruhi oleh volume uterus yang membesar. 
  • Dalam hal cadangan  fisiologi,stres yang ditimbulkan oleh kehamilan pada sistem pernapasan lebih kecil dibandingkan  dengan peningkatan yang dapat diukur saat olahraga. 
  • Hal ini berbeda dengan proporsi cadangan fisiologis kardiovaskuler yang dibutuhkan selama kehamilan yang Jauh lebih besar. 
  • Dampak klinis dari  perbedaan ini adalah bahwa pasien dengan penyakit pernapasan lebih kecil kemungkinanannya mengalami dibandingkan dengan perburukan mereka yang mengidap penyakit jantung.
Anatomi - Fisiologi

  • Pada awal kehamilan dan dengan demikian bukan di sebabkan oleh uterus, diafragma terdorong keatas  sebanyak 4 cm. 
  • Gerakan respirasi diafragma meningkat dan terjadi peningkatan iga bagian bawah  sternal dari 68° pada awal kehamilan menjadi 103° pada akhir kehamilan. 
  • Peningkatan kompensatorik  garis tengah toraks sebesar 2 cm ini berarti volume rongga toraks hampir sama dengan keadaan  sebelum hamil. 
  • Diafragma melakukan sebagian besar kerja respirasi, bernafas lebih bersifat torakalis  daripada abdominalis. 
  • Pengaruh hormon menyebabkan otot dan tulang rawan di regio toraks melemas  sehingga toraks melebar. Penurunan compliance dinding toraks menyebabkan dinding toraks dapat  bergerak semakin kedalam sehingga udara yang terperangkap lebih sedikit dan volume residua menurun.
  • Progesteron menurunkan kepekaan kemoreseptor periver dan sentral untuk karbon dioksida. 
  • Hal ini berarti dorongan pernafasan terpicu pada kadar karbondioksida yang lebih rendah sehingga wanita hamil bernafas lebih dalam. 
  • Seiring dengan peningkatan kadar progesteron selama  kehamilan,peningkatan responsivitas terhadap PCO2  menyebabkan tidal volume dan dengan demikian, volume permenit meningkat.
  • Oleh karena itu, hiperventilasi peningkatan volume alun merupakan hal normal pada kehamilan. 
  • Konsumsi oksigen meningkat,tetapi tekanan oksigen arteri tidak berubah.
  • Pada kehamilan,frekuensi pernapasan tidak berubah tetapi ventilasi per menit meningkat 40 % karena  volume alun nafas meningkat. 
  • Hal ini sudah mulai tampak disni kehimilan 7 minggu.Hiperventilasi ini  melebihi peningkatan kosumsi oksigen. 
  • Efisiensi pertukaran gas di alviolus sangat meningkat apabilaa  yang meningkat volume alun napas dibandingkan dengan frekuensi pernapasan.
  • Ventialis alviolus  semakin ditingkatkan oleh berkurangnya volume residual.Sekitar 150 ml udara inspirasi tetap berada disaluran napas atas dan tidak terjadi pertukaran gas.Walaupun pada kehamilan ruang mati meningkat sebesar sekitar 60 ml karena dilatasi bronkiolus halus,ventilasi alviolus ne o meningkat.
  • Peningkatan  volume alun napas berati kapasitas resudual fungsional berkurang sehingga lebih banyak udara segar yang bercampur dengan volume udara sisa yang jumlah semakin berkurang yang tertinggal di paru.
  • Dengan demikian,ventilasi alveolus pada kehamilan meningkat sekitar 70% yang menyebabkan  peningkatan efesiensi pencampuran gas sehingga pertukaran gas menjadi lebih mudah karenagradien  difusi meningkat. 
  • Peningkatan gradien konsentrasi karbon dioksida antara darah ibu dan janin  membantu penyaluran karbon dioksida menembus plasenta dan mungkin penting pada keadaan yang  merugikan. 
  • Progesteron meningkatkan kadar karbonat anhidrase di sel darah merah sehingga efisiensi pemindahan karbon dioksida semakin tinggi .
  • Tekanan parsial oksigen pada ibu sedikit meningkat dari 90-100 menjadi 101-106 mmHg dan kadar  karbon dioksida menurun dari 35-40 mmHg menjadi 26-34 mmHg.peningkatan ringan PO2 tidak banyak berefek pada saturasi hemoglobin.
  • Namun,postur memengaruhi kadar oksigen alveolus posisi terlentang pada akhir kehamilan menyebabkan tekanan oksigen alveolus menurun dibandingakan  dengan posisi duduk. 
  • Perubahan oksigenasi alveolus ini mungkin kurang bermakna bagi janin  walaupun mungkin dapat menjasi kompensasi apabila ibu berada di tempat tinggi. 
  • Perjalanan udara  dikaitkan dengan peningkatan dispnea dan frekuensi pernapasa. 
  • Penurunan kadar karbon dioksida  pada kehamilan menyebabkan alkalosis respiratorik ringan. 
  • Perubahan pH memengaruhi kadar kation dalam darah, misalnya natrium, kalium, dan kalsium, yang membantu pemindahan melalui plasenta  dan meningkatkan pnyediaan bagi prtumbuhan janin. 
  • Terjadi kompensasi metabolik berupa  peningkatan ekskresi ion bikarbonat oleh ginjal. 
  • Penurunan bikarbonat serum menyebabkan pH ibu  meningkat ke batas atas rentang fisiologis dari 7,40 menjadi 7,45. 
  • Dengan demikian kemampuan ibu  untuk mengompensasi asidosis metabolik menurun, yang mungkin menimbulkan masalah pada  persalinan lama atau apabila terjadi penurunan perfusi jaringan.
  • Progesteron memiliki efek lokal pada tonus otot polos jalan napas dan pembuluh darah paru. 
  • Kapasitas  difusi adalah tingkat kemudahan gas menembus membran paru. 
  • Pada awal kehamilan, kapasitas difusi  menurun mungkin karena efek estrogen pada komposisi mukopolisakarida dinding kapiler, yang meningkatkan jarak temouh difusi 
  • Efek ini mungkin berlangsung selama beberapa  bulan setelah persalinan. 
  • Peningkatan retensi air di jaringan paru juga mengakibatkan penurunan  kapasitas difusi. 
  • Terjadi peningkatan closing volume yang mengisyaratkan diameter saluran napas kecil  berkurang; hal ini mungkin disebabkan oleh peningkatan cairan paru. 
  • Penurunan efisiensi pemindahan  gas di paru dikompensasi secara parsial oleh relaksasi otot polos bronkiolus yang dipicu oleh progesteron, yang menurunkan resistensi saluran napas.
  • Penurunan resistensi saluran napas berarti  aliran udara meningkat. 
  • Prostaglandin juga memengaruhi otot polos bronkiolus. Prostaglandin F2α ,  yang meningkat sepanjang kehamilan, adalah konstriktor otot polos; prostaglandin E1 dan E2, yang meningkat pada trimester ketiga, merupakan dilator otot polos. 
  • Bagaimana mereka memengaruhi  efisiensi pernapasan pada kehamilan masih belumlah jelas, walaupun apabila digunakan untuk menginduksi abortus terapetik prostaglandin F2α dapat menyebabkan asma pada Wanita yang rentan 
  • Usaha/keraj bernapas mungkin tidak berubah karna  penurunan resissistensi jalan napas mengompensasi kongesti di kapiler dinding bronkus
  • Banyak wanita hamil mengalami dispnea, yang menimbulkan rasa tidak nyaman dan kecemasan, sering  pada awal kehamilan sebelum trjadi perubahan dalam tekanan intraabdomen. 
  • Hal ini berkaitan berat  dengan PCO2 dan mungkin disebabkan oleh hiperventilasi (de swiet, 1998b). 
  • Kapiler disaluran napas  atas mengalami pembengkakan, yang dapat menimbulkan kesulitan bernapas melalui hidung dan memperparah infeksi saluran napas. 
  • Perubahan laring dan edema pita suara yang disebabkan oleh  dilatasi vaskular dapat menyebabkan suara serak dan lebih berat, serta batuk menetap. 
  • Pada kasus yang  berat, perubahan berupa penebalan laring dapat menyebabkan penyulit apabila akan dilakukan intubasi, misalnya pada anestesia. 
  • Pada kehamilan, volume ekspirasi paksa pada 1 detik dan laju arus puncak biasanya tidak terpengruh.
  • Saat persalinan, nyeri menyebabkan peningkatan volume alun napas dan frekuensi pernapasan (efek ini dihilangkan oleh anestesia epidural yang efektif). 
  • Pada kala 2, kebutuhan otot menyebabkan asidosis metabolik (peningkatan produksi laktat dan piruvat); hal ini sedikit banyak diimbangi oleh alkalosis respiratorik akibat hiperventilasi .
Volume dan kapasitas paru

  • Parameter Definisi Rentang normal Perubahan pada kehamilan
  • Volume alun napas (tidal volume, TV) Volume bernapas normal saat istirahat 500 ml 
  • Meningkat sampai 150-200 ml (25-40%) 75 % meningkat pada trimester pertama
  • Frekuensi pernapasan (respiratory rate, RR) Jumlah pernapasan permenit 12 kali/menit Tidak berubah/sedikit meningkat menjadi 15 kali/menit
  • Volume per menit (minute volume, MV) Udara total yang dihirup dalam satu menit pernapasan (= TV x RR) 6000 ml/menit 6,5 l/menit 
  • Meningkat sekitar 40% 10 l/menit
  • Volume cadangan inspirasi (inspiratory reserve volume, IRV) 
  • Volume udara yang dapat diinspirasi di atas volume alun napas 3100 ml Tidak berubah
  • Volume cadangan ekspirasi (expiratory reserve volume, ERV) Volume gas yang dapat di ekspirasi selain volume alun napas 1200 ml Menurun secara progresif dari awal kehamilan menjadi sekitar 1100 ml 
  • Volume residual (residual volume, RV) Voleme gas yang tertinggal di paru setelah ekspirasi maksimum 1200 ml Menurun secara prgresif
  • Kapasitas paru total (total lung capacity. TLC) Volume maksimum paru (=TV +IRV+ ERV+ruang mati) 6000 ml Tidak berubah
  • Kapasitas vital (vital capacity, VC) Volume total gas yang dapat masuk-keluar paru (= TLC - volume volume residual) 4800 ml Meningkat 100-200 ml pada akhir kehamilan ? tidak jelas pada wanita gemuk) ??? tidak berubah
  • Kapasitas inspirasi Kemampuan inspirasi total paru (= IRC+TV) 2200 ml Meningkat menjadi sekitar 2500 ml pada aterm
  • Kapasitas residual fungsional (functional residual capacity, FRC) Volume gas yang tertinggal di paru setelah bernapas biasa (=ERV+RV) 2800 ml Menurun secara progresif menjadi 2300 ml - meningkatkan efisiensi pencampuran
  • Volume residual (residual volume, RV) Volume gas yang tertinggal setelah ekspirasi maksimum (= FRC-ERV) 2400 ml
  • Ruang mati fisiologis Meningkat sekitar 60 ml
  • Ventilasi alveolus Perbedaan antara TV dan volume ruang mati fisiologis Meningkat
Sistem pernapasan pada masa nifas

  • Penurunan konsentrasi progesteron setelah pengeluaran plasenta memulihkan sensitivitas tubuh terhadap karbondioksioda sehingga tekanan parsial karbondioksida kembali kekadar prahamil. 
  • Diafragma dapat meningkatkan jarak gerakannya setelah uterus tidak lagi menekannya sehingga ventilasi lobus-lobus basal paru dapat berlangsung penuh. 
  • Complkiance dinding dada, volume alun nafas,dan kecepatan penapasan kembali ke normal dalam satu sampai tiga minggu.
  • Pernafasan ( respirasi) merupakan suatu proses yang terjadi secara otomatis walau dalam keadaan  tertidur sekalipun karena sistem pernapasan dipengaruhi oleh susunan saraf autonom. 
  • Adapun anatomi dari sistem pernapasan itu meliputi hidung(nasal), faring(tekak), laring(pangkal tenggorokan), trakea(batang tenggorokan), bronkus(cabang tenggorokan), alveoli, paru-paru dan  pleura.
  • Menurut tempat terjadinya pertukaran gas, maka pernapasan dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu pernapasan dalam dan pernapasan luar. 
  • Pernapasan dalam adalah pernapasan yang terjadi antara darah dalam kapiler dengan sel-sel tubuh, sedangkan pernapasan luar adalah pertukaran udara yang terjadi antara udara dalam alveolus dengan darah dalam kapiler.
  • Sehubungan dengan organ yang terlibat dalam inspirasi dan ekspirasi maka mekanisme pernapasan terbagi menjadi dua, yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut. Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot tulang rusuk, sedangkan pernapasan perut adalah pernapasan yang  mekanismenya melibatkan aktifitas otot- otot diafragma yang membatasi rongga perut dan rongga dada.
  • Alat- alat pernapasan merupakan organ- organ tubuh yang sangat penting. 
  • Jika alat- alat ini terganggu karena penyakit atau kelainan maka proses pernapasan akan terganggu, bahkan dapat menyebabkan Kematian. 
  • Kelainan -kelainan itu diantaranya influenza(flu), asma (sesak napas), tuberkulosis(TBC), asfiksi, asidosis, di eri, emfisema , pnemonia, wajah adenoid( kesan wajah bodoh, kanker paru-paru dan juga peradangan yang meliputi rinitis, faringitis, laringitis, bronkitis dan sinusitis.
Respirasi atau pernapasan merupakan proses yang penting bagi tubuh kita, apabila salah satu organ mengalami kerusakan maka akan mengganggu proses pernapasan.

  • Salah satu penyebab gangguan yang paling vital adalah rokok, karena didalam rokok banyak terkandung zat yang berbahaya seperti nikotin,dan lain sebagainya. 
  • Merokok dapat menyebabkan  perubahan struktur dan fungsi saluran pernapasan dan jaringan paru- paru. Misalnya, sel mukosa membesar (disebuthipetrofi ) dan kelenjar mucus bertambah banyak (disebuthiperplasia). 
  • Akibat perubahan anatomi saluran pernapasan akan timbul perubahan fungsi paru- paru. 
  • Merokok merupakan penyebab utama timbulnya penyakit obstruksi paru menahun (POPM ), termasuk emfisema (pembengkakan paru- paru ), bronkitiskronis, dan asma. 
  • Dan rokok lebih berbahaya bagi perokok pasif  daripada perokok aktif, karena asap yang dihirup oleh perokok pasif lebih banyak mengandung zat -zat yang berbahaya.
  • Oleh karena itu, marilah mulai sekarang kita jaga kesehatan organ pernapasan paru-paru dan sistem  pernapasan dengan makan-makanan yang sehat, perbanyak minum air putih, berolahraga yang cukup dan jangan merokok, dan makan teratur. 

LATIHAN SOAL


1.      Pada manusia urut-urutan saluran pernapasan dari luar ke dalam adalah ….
A.   Tenggorokan – tekak – bronkiolus – bronkus – alveolus
B.   Tekak – kerongkongan – bronkus – bronkiolus – alveolus
C.   Tenggorokan – tekak – bronkus – bronkiolus – alveolus
D.   Tekak – tenggorokan – bronkus – bronkiolus – alveolus
E.    Tenggorokan – tekak – alveolus – bronkus – bronkiolus

2.      Otot diafragma berkontraksi, rongga dada membesar, tekanan udara di rongga 
         dada mengecil, berdasarkan keterangan di atas fase yang sedang terjadi adalah….
A.   Inspirasi pernapasan dada
B.   Ekspirasi pernapasan perut
C.   Inspirasi pernapasan perut
D.   Ekspirasi pernapasan perut
E.    Inspirasi pernapasan seluler

3.      Di bawah ini adalah beberapa pernyataan tentang mekanisme pernapasan:
1.    Otot antartulang rusuk berkontraksi, tulang rusuk naik, volume dada membesar, 
tekanan udara turun, udara masuk.
2.    Otot sekat rongga dada mengerut, volume rongga dada mengecil, udara keluar.
3.    Otot antartulang rusuk kendur, tulang rusuk turun, volume rongga dada 
mengecil, tekanan bertambah, akibatnya udara keluar.
4.    Otot sekat rongga dada mendatar, volume rongga dada membesar, udara masuk.
  Pernyataan yang benar tentang mekanisme pernapasan dada adalah…
A.   1 dan 2                                                           
B.   2 dan 3
C.   3 dan 4
D.   2 dan 4
E.    1 dan 3           

4.      Seseorang yang sedang tidur akan selalu melakukan pernapasan perut. Hal ini terjadi 
         karena….
A.   Saat tidur otot diafragma dalam keadaan paling aktif
B.   Saat tidur otot antartulang rusuk tertekan sehingga tidak mampu berkontraksi
C.   Saat tidur punggung tertekan sehingga sulit menggunakan pernpasan dada
D.   Saat tidur otot diafragma berkontraksi maksimal
E.    Saat tidur pernapasan berlangsung diluar kesadaran

5.      Kontraksi otot antar rusuk pada proses pernapasan manusia menyebabkan ….
A.  Tulang-tulang rusuk terangkat, rongga dada membesar, dan terjadi inspirasi
B.  Tulang-tulang rusuk terangkat, rongga dada membesar, dan terjadi ekspirasi
C.  Tulang-tulang rusuk mengendur, rongga dada membesar, dan terjadi inspirasi
D.  Diafragma mendatar, rongga dada membesar, dan terjadi inspirasi
E.  Diafragma mencembung, rongga dada mengecil, dan terjadi ekspirasi

6.      Rangsangan yang mengatur cepat lambatnya gerakan pernapasan adalah ….
A.  Rangsangan pusat saraf
B.  H2O dalam darah
C.  CO2 dalam darah
D.  Kadar O2 dalam darah
E.  Kadar karboksihemoglobin

7.      Reaksi kimia proses respirasi adalah ….
A.  6 C2H12O6 + O2 Ã  6CO2 + 6 H2O + E
B.  6 C2H12O6 + O2 Ã  CO2 + 6 H2O + E
C.  C6H12O6 + 6 O2 Ã  6 CO2 + 6 H2O + E
D.  C6H12O6 + 6 O2 Ã  CO2 + 6 H2O + E
E.  6C6H12O6 + 6 O2 Ã  CO2 + 6 H2O + E

8.      Kapasitas residu fungsional adalah ….
A.  Penjumlahan antara volume tidal dengan volume residu
B.  Penjumlahan antara volume cadangan ekspirasi dengan volume residu
C.  Penjumlahan antara volume tidal dengan volume cadangan inspirasi
D.  Penjumlahan antara volume cadangan inspirasi, volume tidal, dan volume 
cadangan ekspirasi
E.  Penjumlahan antara volume tidal dengan volume cadangan ekspirasi

9.      Selaput pembungkus paru paru adalah….
A.  Pericardium
B.  Pleura
C.  Difragma
D.  Meninges
E.  Membran basal

10.    Bulu hidung memiliki fungsi yang penting dalam system pernapasan manusia. 
         Di bawah ini merupakan fungsi bulu hidung, kecuali….
A.  Menyaring udara yang dihirup
B.  Mengatur kelembaban udara yang dihirup
C.  Megatur potensial hidrogen udara yang dihirup
D.  Menangkap partikel kotoran di udara

E.  Mengatur suhu udara yang dihirup

LATIHAN LAGI DENGAN PEMBAHASAN



1.      Di dalam rongga hidung terdapat selaput lender dan rambut-rambut halus yang berfungsi sebagai . . .
a.      Menyaring debu dan kotoran yang masuk
b.      Mengeluarkan lendir yang lengket
c.       Menutup laring
d.      Mengeluarkan oksigen
e.      Menyaring kuman dan bakteri
Jawaban : A
Pembahasan : di dalam rongga hidung terdapat selaput lender dan rambut – rambut halus yang berfungsi menyaring debu dan kotoran yang masuk lewat udara dan mengatur suhu udara pernapasan,dan juga mengenali adanya bau.

2.    Di dalam laring terdapat pita suara dan . . .
a.      Faring
b.      Trakea
c.       Rambut halus
d.      Alveolus
e.      Epiglotis
Jawaban : E
Pembahasan : di dalam laring terdapat pita suara dan epiglotis. Tugas epiglotis adalah menutup laring saat menelan makanan sehingga makanan tidak masuk ke dalam tenggorokan.

3.      Bagian belakang cincin tulang rawan pada trakea tidak tersambung dan menempel pada. . .
a.      Tulang belakang
b.      Sumsum tulang
c.       Esofagus
d.      Paru – paru
e.      Bronkus
Jawaban : C
Pembahasan : bagian belakang cincin tulang rawan pada trakea tidak tersambung dan menempel pada esophagus karena untuk mempertahankan trakea teteap terbuka.

4. Sewaktu mengeluarkan napas, otot tulang rusuk berelaksasi, tulang dada turun sehingga rongga dada mengecil, berarti tekanan udara membesar dan udara keluar dari paru-paru. Pernapasan ini disebut ….
a. pernapasan dalam
b. pernapasan luar dan dalam
c. pernapasan seluler
d. pernapasan perut
e. pernapasan dada
Jawaban : E
Pembahasan : pernapasan dada ekskresi yaitu tulang rusuk berkontraksi – tulang rusuk turun – volume rongga dada mengecil – tekanan udara dalam rongga dada lebih besar daripada tekanan udara di luar tubuh – udara keluar dari paru-paru.


5. Struktur organ pernapasan yang merupakan percabangan saluran menuju paru-paru kanan dan kiri adalah ….
a. bronkus
b. bronkiolus
c. alveoli
d. trakea
e. faring
Jawaban : A
Pembahasan : bronkus adalah percabangan dari trakea . bronkus bercabang 2 dan berada di paru paru kiri dan kanan.

6. Bagian sistem pernapasan yang berperan dalam pertukaran gas adalah ….
a. laring
b. bronki
c. alveoli
d. trakea
e. faring
Jawaban : C
Pembahasan : alveoli berfungi sebagai tempat pertukaran gas dan gas gas tersebut berdifusi.
           
7. Paru – paru dibungkus oleh selaput tipis rangkap dua yang disebut . . .
a. bronkus
b. pleura
c. pulmo
d. epiglotis
e. dermis
Jawaban : B
Pembahasan : pleura adalah selaput tipis yang membungkus paru-paru dan sebagai pelumas paru-paru.

8. Volume udara pernapasan biasa disebut. . .
a. volume cadangan inspirasi
b. volume residu
c. volume cadangan ekspirasi
d. volume tidal
e. volume total paru-paru
jawaban : D
pembahasan : volume tidal adalah volume udara biasa, besarnya kurang lebih 500 cc atau 500 ml.
           
9. otot diafragma berkontraksi, diafragma akan mendatar, volume rongga dada membesar, tekanan udara dalam dada mengecil, lalu udara masuk adalah pernapasan . . .
a.       Pernapasan perut inspirasi
b.      Pernapasan perut ekspirasi
c.       Pernapasan perut
d.      Pernapasan dada inspirasi
e.      Pernapasan dada ekspirasi
Jawaban : A
Pembahasan : pernapasan perut inspirasi adalah saat otot diafragma berkontraksi, difragma mendatar, volume rongga dada membesar, tekanan udara dalam rongga dada mengecil, dan udara masuk ke paru-paru.

10. Pada sistem pernapasan burung terdapat kantung udara. Pada waktu burung menarik napas, udara akan mengalir melalui ….
a. hidung, trakea, paru-paru, kantung udara
b. hidung, trakea, kantung udara, paru-paru
c. hidung, kantung udara, paru-paru, trakea
d. hidung, kantung udara, trakea, paru-paru
e. hidung, paru-paru, trakea, kantung udara
Jawaban : B
Pembahasan : sistem pernapasan pada burung adalah dari hidung ke trakea ke kantung udara lalu ke paru-paru.
           
11. Perhatikan Respirasi Katak


Urutan sistem pernapasan inspirasi yang benar adalah . . .
 
a.    Otot sternohioideus berkontraksi, mulut mengecil,oksigen masuk melalui koana,koana menutup,otot submandibularis dan otot geniohiodeus berkontraksi sehingga rongga mulut mengecil, oksigen masuk
b.    Otot sternohioideus relaksasi, mulut mengecil,oksigen masuk melalui koana,koana menutup,otot submandibularis dan otot geniohiodeus berkontraksi sehingga rongga mulut mengecil, oksigen masuk
c.    Otot sternohioideus relaksasi, mulut mengecil,oksigen keluar melalui koana,koana menutup,otot submandibularis dan otot geniohiodeus berkontraksi sehingga rongga mulut mengecil, oksigen masuk
d.    Otot sternohioideus relaksasi, mulut mengecil,oksigen keluar melalui koana,koana menutup,otot submandibularis dan otot geniohiodeus berkontraksi sehingga rongga mulut mengecil, oksigen keluar
e.    Otot sternohioideus berkontraksi, mulut membesar,oksigen masuk melalui koana,koana menutup,otot submandibularis dan otot geniohiodeus berkontraksi sehingga rongga mulut mengecil, oksigen masuk
 
Jawaban : E
Pembahasan : Otot sternohioideus berkontraksi,sehingga mulut membesar,akibatnya oksigen masuk melalui koana,selanjutnya koana menutup, otot submandibularis dan otot geniohiodeus berkontraksi sehingga rongga mulut mengecil,mendorong oksigen masuk ke paru-paru melalui celah-celah.

12. Perhatikan gambar berikut

Pada ikan, oksigen untuk bernapas didapatkan dari air, oksigen yang terkandung dalam air akan disaring oleh bagian nomor ….
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
Jawaban : C
Pembahasan :  insang adalah organ yang berfungsi menyaring oksigen saat udara masuk.
     
13. Organ pernafasan burung terdapat Kantung udara, Apakah fungsi dari kantung udara . . .
a.       Membantu pernapasan saat di udara.
b.      Menyimpan udara
c.       Menyaring udara
d.      Tempat pertukaran udara
e.       Membantu terbang.
Jawaban : A
Pembahasan : kantung udara berfungsi sebagai alat untuk membantu pernapasan terutama saat terbang di udara.

14. Perhatikan gambar di bawah ini !




Contoh hewan yang memiliki alat pernapasan respirasi seperti gambar tersebut yaitu . . .
a.       Buaya dan ular
b.      Katak dan kadal
c.       Kecoak dan belalang
d.      Ikan pari dan ikan sidat
e.       Burung ketilang dan ayam
Jawaban : C
Pembahasan : pada gambar diatas adalah pernapasan yang terjadi pada insect dan yang termasuk insecta adalah kecoak dan belalang.

15. Sesuai dengan gambar diatas ! tempat terjadinya pertukaran udara berada di organ . . .
a.       Insang
b.      Esophagus
c.       Mulut
d.      Selom
e.       Operculum
Jawaban : A
Pembahasan : insang adalah tempat terjadinya pertukaran gas pada ikan.