Apakah yang dimaksud dengan gerak ?
- Gerak berarti pindah tempat pertanda ciri hidup " Mak jentit,lolobah,wong mati ora obah. Yen obah medeni bocah, Yen urip golek duwit .
- Gerak dapat diartikan berpindah tempat atau perubahan posisi sebagian atau seluruh bagian dari tubuh makhluk hidup.
- Makhluk hidup akan bergerak bila aka impuls atau rangsangan yang mengenai sebagian atau seluruh bagian tubuhnya.
- Gerak pada tumbuhan tergantung dari impuls atau rangsangan yang mengenai sel/jaringan/organ tumbuhan tersebut.
- Alat-alat gerak yang digunakan pada manusia dan hewan yaitu alat gerak pasif berupa tulang dan alat gerak aktif berupa otot.
- Otot sebagai effektor mendapatkan sinyal impuls dari saraf pusat , san saraf pusat dipastikan dapat kiriman rangsang dari reseptor indera
Mengapa Tulang disebut alat gerak pasif ?
- Tulang disebut alat gerak pasif karena tulang tidak dapat melakukan pergerakkannya sendiri.
- Artinya tanpa adanya alat gerak aktif yang menempel pada tulang, maka tulang-tulang pada manusia dan hewan akan diam dan tidak dapat membentuk alat pergerakan yang sesungguhnya.
- Walaupun merupakan alat gerak pasif tetapi tulang mempunyai peranan yang besar dalam sistem gerak manusia dan hewan.
- Bukti jelas ada Rangka kambing di laboratorium biologi Gonzaga dia diam meski lengkap.
- Perlekatan otot dengan tulang disebut dengan tendon OK
- Otot disebut alat gerak aktif karena otot memiliki senyawa kimia yaitu protein aktin dan myosin yang bergabung menjadi satu membentuk aktomiosin.
- Dengan bergabungnya protein aktin dan myosin menjadi aktomiosin membuat otot memendek sehingga otot dapat bergerak.
- Karena terjadi pengkerutan saat otot berkontraksi dan karena otot menempel pada tulang dan bergerak dengan otomatis tulang juga akan bergerak.
- Adanya protein kontraktil aktomiosin ini maka otot mempunyai sifat yang lentur/fleksibel dan mempunyai kemampuan untuk memendekkan serabut ototnya (pada saat kontraksi) dan memanjangkan serabut ototnya (pada saat relaksasi/kembali pada posisi semula)
- Jadi ototmu itu mempunyai kemampuan Kontraktibilitas - Elastisitas - Ekstensibilitas
- Jadi Otot disebut juga alat gerak aktif karena memiliki kemampuan berkontraksi sehingga dapat menggerakkan tulang. Sifat otot ada tiga yaitu: kontraktibilitas (kemampuan memendek), elastisitas (kemampuan kembali ke bentuk semula), dan ekstensibilitas (kemampuan memanjang).
- Setiap otot memiliki dua atau lebih tendon (ujung otot). Tendon yang melekat pada tulang yang bergerak disebut insersio, sedang yang melekat pada tulang yang tidak bergerak disebut origo.
- Otot dibungkus oleh selaput yang disebut fasia superfisialis, sebenarnya disusun oleh kumpulan serabut otot yang dibungkus oleh selaput fasia propia. Satu serabut otot dibungkus oleh selaput sarkolemma, dan dibentuk oleh banyak miofibril. Satu miofibril disusun oleh banyak sarkomer dimana tiap sarkomer tersusun dari aktin dan miosin.
Jelaskan jenis jenis otot yang digunakan oleh tubuh sebagai alat gerak aktif pada semua organ
Otot Penggerak ada 3 jenis yaitu : Otot polos , Otot Lurik dan Otot Jantung
Otot polos.
Jaringan otot polos merupakan jaringan otot yang mempunyai struktur sel-sel berbentuk kumparan halus, yang masing-masing selnya mengandung inti berbentuk oval. Jaringan ini mempunyai fibril-fibril yang homogen, sehingga bila diamati di bawah mikroskop tampak polos.
Gerakan otot polos tidak menurut kehendak kita disebut otot involunter. Otot polos terdapat pada dinding saluran pernapasan, saluran pencernaan, saluran darah, pembuluh getah bening, dan kulit. Fungsi otot polos adalah memberikan gerakan di luar kemauan kita, misalnya gerakan makanan pada saluran pencernaan.
Jaringan otot polos merupakan jaringan otot yang mempunyai struktur sel-sel berbentuk kumparan halus, yang masing-masing selnya mengandung inti berbentuk oval. Jaringan ini mempunyai fibril-fibril yang homogen, sehingga bila diamati di bawah mikroskop tampak polos.
Gerakan otot polos tidak menurut kehendak kita disebut otot involunter. Otot polos terdapat pada dinding saluran pernapasan, saluran pencernaan, saluran darah, pembuluh getah bening, dan kulit. Fungsi otot polos adalah memberikan gerakan di luar kemauan kita, misalnya gerakan makanan pada saluran pencernaan.
Otot lurik.
Jaringan otot lurik sering disebut otot rangka, sebab jaringan otot ini sebagian besar melekat pada rangka. Sel-sel otot lurik mempunyai banyak inti yang terletak di bagian pinggir. Bila diamati di bawah mikroskop, tampak adanya bagian gelap dan terang berselang-seling, melintang sepanjang serabut otot lurik.
Bila menerima rangsang, otot lurik akan bereaksi cepat. Kecuali gerak refleks, gerakan otot lurik sesuai dengan kehendak kita. Oleh sebab itu, otot lurik sering disebut otot volunter. Otot lurik mempunyai fungsi menggerakkan tulang dan melindungi rangka dari benturan benda lain.
Otot jantung.
Jaringan otot jantung hanya terdapat pada lapisan tengah dinding jantung. Sel-selnya berinti satu. Di bawah mikroskop jaringan ini menyerupai otot lurik, yaitu menunjukkan adanya bagian gelap dan terang berselang-seling. Sel-sel yang berdampingan mengandung membran yang teranyam dan berfungsi sebagai jembatan penghubung, disebut sinsitium.
Walaupun menyerupai otot lurik, kerja otot jantung tidak terkontrol oleh kesadaran serta reaksinya terhadap rangsang lambat. Fungsi otot jantung adalah bila berkontraksi akan menimbulkan teanga yang amat penting untuk memompa darah ke luar jantung.
Apa yang kamu ketahui tentang jaringan tulang ?
Jaringan tulang (Osteon). Tulang keras (osteon) adalah jaringan ikat bermineral. Osteoblas merupakan sel pembentuk yang berfungsi mensekresi serat kolagen, kalsium, magnesium, dan fosfor secara kimiawi untuk bersatu menjadi hidrosiapatit. Osteon dibungkus oleh selaput periosteum. Osteoblas membentuk sel osteosit dan sel osteoklas. Struktur osteon terdiri atas sistem Havers, berupa lamella yang konsentris (mengelilingi saluran havers) dengan lakuna yang bersifat osteosit. Antara saluran havers dengan lakuna terdapatkanalikuli yang memberi nutrisi ke osteosit. Saluran havers dihubungkan oleh kanal/saluran Volkmann. Berdasarkan rongganya, osteon dibagi menjadi :
Tulang kompak (compact bone). Yaitu tulang yang tidak mempunyai rongga tapi mempunyai sistem Havers yang tersusun teratur.
Tulang spons. Yaitu tulang yang tidak mempunyai sistem Havers tetapi mempunyai rongga dengan trabekula.
Apa iang dimaksud dengan rangka/Skeleton ?
- Rangka atau skeleton adalah tulang-tulang yang bergabung menjadi satu kasatuan
- Berdasarkan letaknya skeleton dibedakan menjadi Eksoskeleton dan Endoskeleton
Apa yang membedakan Eksoskeleton dan Endoskeleton ?
- Eksoskeleton : Rangka yang terdapat di luar tubuh makhluk hidup. Skeleton jenis ini terdapat hampir di semua jenis Invertebarta tingkat rendah kecuali Protozoa, Invertebrata tingkat tinggi kecuali Phyllum Mollusca, Class Chepalopoda, species Loligo sp/cumi-cumi.
- Endoskeleton : Rangka yang terdapat di dalam tubuh makhluk hidup. Skeleton jenis ini terdapat pada seluruh Vertebrata, Class Pisces, Amphia, Reptilia, Aves Mammalia (PARAM) kecuali Reptilia jenis Kura-kura dan Penyu. Selain itu terdapat juga di pada hewan Invertebrata Phyllum Mollusca, Class Cephalopoda, species Loligo sp/cumi-cumi.
- Pada Mahkluk hidup tertentu misalnya cacing bentuk tubuhnya tetap meskipun tidak mempunyai rangka , rangkanya adalah tekanan hidrostatik cairan tubuh yang memper tahankan bentuknya
Jelaskan fungsi rangka bagi tubuh mahkluk hidup ?
- Memberikan bentuk tubuh makhluk hidup.
- Melindungi organ-organ tubuh yang vital.
- Menahan dan menegakkan tubuh.
- Tempat pembentukan sel darah.
- Tempat perlekatan otot.
- Tempat penimbunan/penyimpanan zat kapur.
- Sebagai alat gerak pasif.
Ini lho bukti bentuk mahkluk hidup tanpa rangka
Apa yang kamu ketahui tentang rawan/tulang muda/cartilago ?
- Cartilago berfungsi untuk melindungi bagian ujung epifise tulang.
- Cartilago juga berfungsi untuk proses osifikasi/penulangan.
- Cartilago banyak dijumpai pada masa bayi terutama pada saat proses perkembangan embrio menjadi fetus.
- Pembentukan rangka fetus di dominasi oleh cartilago.
- Seiring dengan perkembangan fetus menjadi bayi dan memasuki usia pertumbuhan serta dewasa, maka cartilage ini akan mengalami peristiwa osifikasi.
- Tetapi tidak semua cartilago dalam tubuh, masih ada beberapa yang tetap menjadi cartilago.
- Seperti dijumpai pada trachea/tenggorokan, daun telinga, hidung bagian ujung, ruas-ruas persendian tulang.
- Cartilago tersusun atas matriks condrin yaitu berupa cairan kental yang banyak mengan dung zat perekat kolagen yang tersusun atas protein dan sedikit zat kapur/Carbonat.
- Dengan adanya condrin ini dapat memberikan sifat lentur pada cartilago.
- Pada anak-anak cartilage lebih banyak mengandung sel pembentuk tulang rawan dari pada matriks, sedangkan pada orang dewasa berkebalikan.
- Cartilago dibentuk oleh zat pembentuk tulang rawan yang disebut dengan Condrosit.
- Tulang rawan berawal dari selaput tulang rawan yang disebut pericondrium.
- Pericondrium berfungsi untuk memberikan kebutuhan nutrisi bagi cartilage karena banyak mengandung pembuluh darah.
- Dalam pericondrium banyak mengandung condroblast yaitu sel pembentuk condrosit.
Jenis tulang rawan meliputi apa saja berdasarkan kandungan matriksnya ?
- Cartilago Hialin
- Cartilago Elastin/elastic
- Cartilago Fibrosa/serabut
Jelaskan masing jenis tulang rawan tersebut ?
- Cartilago Hialin : Cartilago ini memiliki kandungan matriks homogen berwarna putih kebiruan transparan yang kaya akan serabut kolagen, transparan dan halus. Cartilago Hialin bersifat lentur/elastic seperti karet dan padat . Pada tubuh dapat dijumpai pada organ permukaan persendian, tulang iga dan pada saluran respirasi terutama dinding trachea yang berbentuk cincin , cakra epifisa , ujung tulang rusuk . Kartilago ini paling banyak dijumpai dan paling lemah
- Cartilago Elastin/elastic : Cartilago ini memiliki kandungan matriks berupa serabut elastic dan kolagen berwarna kuning yang bercabang-cabang. Adanya serat elastis tersebut memberikan daya lentur dan dapat kembali kebentuk semula . Bisa diartikan bahwa kartilago yang lentur/elastic ini tidak akan berubah menjadi tulang sejati bila manusia beranjak dewasa. Dapat dijumpai pada ujung hidung/cuping, saluran eustachius (pada telinga bagian tengah) dan daun telinga.
- Cartilago Fibrosa/serabut : Cartilago ini memiliki kandungan matriks berupa berkas-berkas serabut kolagen. serabut atau serat ini keras dan padat , Cartilago Fibrosa bersifat kurang lentur. Merupakan jaringan tulang rawan yang paling kuat sebagai pelindung dan penyokong jaringan. Terdapat pada simphysis pubis , pada ruas-ruas tulang belakang, pada tulang tempurung lutut (tendon dan ligamentum) dan tulang gelang panggul.
- Osifikasi yaitu proses perubahan tulang rawan/tulang muda menjadi tulang sejati atau tulang keras.
- Pada peristiwa ini tulang rawan akan terisi dengan matriks Calcium, protein, sedikit zat perekat kolagen sehingga akan membuat tulang sejati bersifat kaku/tidak lentur dan membuat tulang mudah retak atau patah.
- Secara perlahan matriks tulang rawan akan terisi oleh Calcium dan fosfor (phosphate), hal inilah yang membuat osteon menjadi keras.
Apa yang dimaksud dengan proses Kalsifikasi ?
- Kalsifikasi yaitu proses pengisian Calcium Carbonat pada peristiwa osifikasi.
- Pembentuk sel tulang sejati disebut osteocyte/osteosit.
- Osteosit ini akan dibentuk oleh osteoblast yaitu sel tulang muda yang nantinya akan membentuk osteosit/perombak sel-sel tulang.
- Selaput pelindung tulang sejati disebut periosteum.
- Kandungan yang terdapat dalam matriks osteon adalah Calcium Carbonat atau CaCO3 dan Calcium Phosphat atau Ca3(PO4)2
- Sistem Havers/Haversii yaitu suatu kesatuan sel-sel tulang dan matriks tulang mengelilingi suatu pembuluh darah dan saraf yang membentuk suatu sistem.
- Di dalam sistem ini terdapat lamella konsentris atau lingkaran-lingkaran yang merupakan kesatuanpembuluh darah dan sel saraf.
- Selain itu dalam lamella konsentris terdapat rongga/cawan tempat sel tulang berada yang disebut lakuna.
- Jika sel tulang telah mati hanya akan nampak rongga/lekukannya saja.
- Antar lakuna dihubungkan dengan saluran kecil beruapa kanal yang disebut dengan kanalikuli yang berfungsi untuk menyalurkan kebutuhan nutrisi sel tulang dalam pertumbuhannya.
- Saluran ini tersusun dari pembuluh darah dan sel saraf.
- Sistem havers ini terlihat jelas pada Tulang pipa/panjang
Apa yang kamu ketahui tentang jenis tulang ?
- Jenis tulang meliputi : Tulang pipa/panjang , Tulang pipih , Tulang pipih
- Tulang pipa/panjang : Tulang ini pada umumnya berbentuk tabung, berongga dan memanjang. Pada kedua bagian ujungnya terjadi perluasan tulang. Fungsi dari perluasan ini untuk berhubungan dengan tulang yang lain. Pada rongga tulang ini berisi sumsum kuning dan lemak.
- Tulang pipa terbagi menjadi 3 bagian yaitu epifise yaitu bagian dikedua ujung tulang yang berbentuk bonggol/membulat, kemudian bagian tengah tulang yang disebut diafise. Daerah antara diafise dengan epifise terdapat cakraepifise a9tepatnya lebih mengarah pada dekat ujung epifise) yang tersusun dari cartilago yang aktif membelah pada usia pertumbuhan. Pada orang dewasa cakraepifise ini sudah menulang.
- Tulang pipa dapat dijumpai pada Os. Humerus, Os. Radius, Os. Ulna, Os. Tibia, Os. Fibula, ruas-ruas Os. Digiti Phalanges Manus, dll.
- Tulang pipih : Tulang pipih berbentuk gepeng memipih, tipis. Tulang ini tersusun dari 2 buah lempengan tulang kompak dan tulang spons. Rongga diantara kedua lempengan tulang tersebut terisi sumsum merah.
- Tulang pipih dapat dijumpai pada Os. Costae, Os. Scapula, Os. Sternum, Os. Cranium, dll.
- Tulang pendek : Tulang pendek berbentuk bulat dan pendek tidak beraturan atau silinder kecil. Rongga tulang pendek berisi sumsum merah.
- Tulang pendek dapat dijumpai pada ruas-ruas Os. Vertebrae, ruas-ruas Os. Tarsal, ruas-ruas Os. Carpal, dll.
- Berdasarkan matriksnya dibedakan menjadi :
- Tulang kompak/padat dan Tulang spons/bunga karang
- Tulang kompak/padat : tulang yang memiliki matriks padat dan rapat. Tidak dijumpai adanya celah tanpa matriks dalam rongga tulang ini dapat dijumpai pada tulang pipa/tulang panjang.
- Tulang spons/bunga karang : tulang yang memiliki matriks yang tidak padat/berongga. Dapat dijumpai pada tulang pipih dan tulang pendek.
Apa yang dimaksud dengan kerangka Axial dan kerangka Apendikuler ?
- Kerangka Axial adalah lerangka yang tersusun atas Tengkorak dan Badan
- Tengkorak meliputi Cranium (tempurung kepala) Facial (wajah) dan tulang pendengaran (Osikula)
- Tengkorak Cranium (tempurung kepala) : Tulang dahi, Tulang ubun-ubun, Tulang kepala bagian belakang, Tulang pelipis, Tulang baji , Tulang tapis
- Tengkorak Facial (wajah) : Tulang mata , Tulang air mata, Tulang rongga mata , Tulang pipi , Tulang hidung , Tulang rahang atas , Tulang rahang bawah, Tulang langit-langit, Tulang pangkal lidah
- Tengkorak Tulang Pendengaran : Tulang martil , Tulang landasan, Tulang sanggurdi
- Badan meliputi : Tulang belakang (Vertevrae) dan Rusuk (Costae) dan Tulang dada , Gelang bahu dan Gelang panggul
- Tulang belakang (Vertevrae) : Tulang leher, Tulang punggung , Tulang pinggang , Tulang kelangkang dan Tulang ekor
- Rusuk (Costae) : Tulang rusuk sejati , Tulang rusuk palsu , Tulang rusuk melayang
- Tulang dada ( Sternum ) : Tulang dada bagian hulu , Tulang dada bagian badan , Tulang dada bagian taju pedang
- Gelang bahu : Tulang selangka , Tulang belikat
- Gelang panggul : Tulang usus , Tulang duduk, Tulang kemaluan
- Kerangka Apendikuler/Extremitas : adalah lerangka yang tersusun atas tungkai depan ( tangan) dan tungkai belakang ( kaki)
- Tungkai depan ( tangan) tersusun atas : Tulang lengan atas , Tulang pengumpil , Tulang hasta , Tulang pergelangan tangan , Tulang telapak tangan , Tulang ruas jari tangan
- Tungkai belakang ( kaki) tersusun atas : Tulang paha , Tulang tempurung lutut , Tulang betis , Tulang kering , Tulang pergelangan kaki , Tulang telapak kaki , Tulang ruas jari kaki
- Persendian/Artikulasio nerupakan hubungan antara 2 buah tulang.
- Struktur khusus yang terdapat pada artikulasi ada yang dapat memungkinkan untuk pergerakan dan ada yang sama sekali tidak ada pergerakan
- Artikulasi dapat dibedakkan menjadi : Sinarthrosis , Amphiarthrosis , Diarthrosis
- Sinarthrosis yaitu hubungan antara 2 tulang yang tidak dapat digerakkan sama sekali. Artikulasi ini tidak memiliki celah sendi dan dihubungkan dengan jaringan serabut. Dijumpai pada hubungan tulang pada tulang-tulang tengkorak yang disebut sutura/suture.
- Sinarthrosis disebut juga dengan sendi mati
- Amphiarthrosis yaitu hubungan antara 2 tulang yang dapat digerakkan secara terbatas. Artikulasi ini dihubungkan dengan cartilago. Dijumpai pada hubungan ruas-ruas tulang belakang, tulang rusuk dengan tulang belakang.
- Amphiarthrosis disebut juga dengan sendi kaku.
- Diarthrosis yaitu hubungan antara 2 tulang yang dapat digerakkan secara leluasa atau tidak terbatas. Untuk melindungi bagian ujung-ujung tulang sendi, di daerah persendian terdapat rongga yang berisi minyak sendi/cairan synovial yang berfunggsi sebagai pelumas sendi.
- Diarthrosis disebut juga dengan sendi hidup.
- Diarthrosis meliputi Sendi engsel , Sendi pelana , Sendi putar , Sendi peluru/endartrosis, Sendi geser , Sendi luncur , Sendi gulung , Sendi ovoid
- Sendi engsel : Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan hanya satu arah saja. Dijumpai pada hubungan tulang Os. Humerus dengan Os. Ulna dan Os. Radius/sendi pada siku, hubungan antar Os. Femur dengan Os. Tibia dan Os. Fibula/sendi pada lutut.
- Sendi pelana : Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan kedua arah. Dijumpai pada hubungan antara Os. Carpal dengan Os. Metacarpal, sendi pada tulang ibu jari.
- Sendi putar : Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan salah satu tulang berputar terhadap tulang yang lain sebagai porosnya. Dijumpai pada hubungan antara Os. Humerus dengan Os. Ulna dan Os. Radius, hubungan antar Os. Atlas dengan Os. Cranium.
- Sendi peluru/endartrosis : Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan ke segala arah/gerakan bebas. Dijumpai pada hubungan Os. Scapula dengan Os. Humerus, hubungan antara Os. Femur dengan Os. Pelvis
- Sendi geser : Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan pada satu bidang saja atau gerakan bergeser. Dijumpai pada ruas-ruas Os. Vertebrae, ruas-ruas Os. Metatarsal dan ruas-ruas Os. Metacarpal.
- Sendi luncur : Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan badan melengkung ke depan (membungkuk) dan ke belakang serta gerakan memutar (menggeliat).
- Sendi gulung : Yaitu hubungan antar tulang yang gerakan tulangnya seolah-olah mengitari tulang yang lain. Dijumpai pada hubungan Os. Metacarpal dengan Os. Radius.
- Sendi ovoid : Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan berporos dua, dengan gerak ke kiri dan ke kanan; gerakan maju dan mundur; gerakan muka/depan dan belakang. Ujung tulang yang satu berbentuk ovaldanmasuk ke dalam suatu lekuk yang berbentuk elips. Dijumpai pada hubungan Os. Radius dengan Os. Carpal.
1. Otot Polos
- Memiliki bentuk sel otot seperti silibdris/gelendong dengan kedua ujung meruncing.
- Memiliki satu buah inti sel yang terletak di tengah sel otot.
- Mempunyai permukaan sel otot yang polos dan halus/licin.
- Pergerakan sel otot ini diluar kehendak/tanpa disadari dengan sifat pergerakan lambat dan teratur. Sehingga dengan demikian tidak memungkinkan cepat lelah pada sel otot.
- Sel otot ini banyak dijumpai di seluruh organ dalam tubuh keculai jantung dan rangka.
- Memiliki bentuk sel yang panjang seperti serabut/benang/filament
- Memiliki banyak inti sel yang terletak di tepi.
- Memiliki permukaan yang tampak bergaris-garis gelap dan terang yanag melintang pada struktur selnya. Hal ini dikarenakan adanya myofibril yang tidak seragam/tidak sama tebalnya pad permukaan sel otot.
- Pergerakan sel otot ini sesuai dengan kehendak/diperintah oleh otak. Sehingga sifat pergerakannya cepat dan tidak teratur serta mudah lelah.
- Sel otot ini hanya dijumpai di rangka, karena melekat di tulang untuk pergerakan.
- Memiliki bentuksel yang memanjang seperti serabut/filament yang bercabang. Percabangan sel otot jantung disebut dengan Sinsitium.
- Memilki banyak inti sel yang terletak di tepi agak ke tengah.
- Pergerakan sel otot ini tanpa disadari/diluar kehendak.s ehingga sifat pergerakannya adalah lamat, teratur dan tidak mudah lelah.
- Sel otot ini hanya dijumpai pada organ jantung.
Gerakan antagonis apa saja yang ada pada otot ?
Macam-macam gerak berdasarkan tipe persendian
1) Fleksi dan Ekstensi
Fleksi merupakan gerak menekuk atau membengkokkan. Ekstensi merupakan gerak meluruskan. Sebagai contoh: gerak pada siku, lutut, ruas-ruas jari dan bahu.
2) Adduksi dan abduksi
Adduksi merupakan gerak mendekati tubuh. Sedangkan gerak abduksi adalah gerak menjauhi tubuh. Sebagai contoh: gerak merenggangkan tangan, membuka tungkai kaki, serta mengacungka tangan.
3) Elevasi dan Depresi
Elevasi merupakan gerak mengangkan. Sedangkan grak depresi merupakan gerak menurunkan. Sebagai contoh; gerak menengadah dan menundukkan kepala.
4) Supinasi dan Pronasi
Supinasi merupakan gerak menegadahkan tangan, sedangkan pronasi merupakan gerak menelungkupkan tangan.
5) Inverse dan Eversi
Inverse merupakan gerak memiringkan atau membuka telapak kaki kea rah dalam tubuh. Sedangakan Eversi merupaka gerak memiringkan atau membuka kaki kea rah luar.
Gangguan apa saja yang terjadi pada Sistem Gerak ?
Gangguan dan Penyakit Pada Sistem Gerak - Gangguan pada sistem gerak sering dialami oleh tulang, persendian, dan otot dalam melaksanakan tugasnya. Gangguan ini dapat terjadi, karena tulang dan otot di dalam tubuh sering menanggung beban terlalu berat, maupun karena pengaruh hormon, vitamin, infeksi kuman penyakit, dan lain-lain.
Gangguan Tulang
Gangguan fisiologis
Gangguan fisiologis bisa disebabkan karena kelainan fungsi vitamin atau hormon. Contoh gangguan fisiologis ialah rakhitis, mikrosefalus, hidrosefalus, akromegali, dan osteoporosis.
- Rakhitis ialah penyakit tulang karena kekurangan vitamin D. Vitamin D berfungsi membantu proses penimbunan zat kapur pada waktu pembentukan tulang. Jadi, jika kekurangan vitamin D menyebabkan tulang anggota gerak berbentuk X atau O.
- Mikrosefalus ialah pertumbuhan tulang tengkorak yang terhambat karena abnormalitas tirosin sehingga ukuran kepala menjadi kecil.
- Hidrosefalus ialah suatu kelainan yang ditandai dengan pengumpulan abnormal cairan spinal dan terjadi pelebaran rongga otak sehingga kepala membesar.
- Akromegali ialah penyakit pada tulang pipa yang menebal karena kelebihan somatotropin yang bersifat lokal.
- Osteoporosis ialah penurunan berat tulang karena osifikasi dan terjadi penghambatan reabsorpsi bahan tulang. Hal ini dapat disebabkan oleh kelainan fungsi hormon parahormon.
Gangguan fisik
Gangguan secara fisik sering menyebabkan kerusakan tulang. Kerusakan tulang ini,
contohnya adalah fraktura atau retak tulang. Retak tulang dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:
- Fraktura, apabila tulang yang retak tidak sampai menyebabkan organ lain terluka atau dapat pula menyebabkan otot dan kulit terluka.
- Greenstick, apabila tulang mengalami retak sebagian dan tidak sampai memisah.
- Komminudet, apabila tulang mengalami retak menjadi beberapa bagian tetapi tidak sampai keluar dari otot.
Gangguan pada tulang belakang
Kedudukan tulang belakang dapat berubah atau bergeser dari kedudukan normalnya. Kelainan kedudukan tulang belakang ini ada beberapa macam, yaitu
- Lordosis, jika tulang pinggang melengkung ke depan sehingga kepala tertarik ke belakang.
- Kifosis, jika tulang punggung melengkung ke belakang sehingga orang menjadi bungkuk.
- Skoliosis, jika tulang belakang melengkung ke kiri atau ke kanan.
Gangguan Persendian
Gangguan persendian dapat diakibatkan oleh berbagai macam sebab sehingga terjadi gangguan gerak. Gangguan persendian ini dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
1) dislokasi, pergeseran kedudukan sendi karena perubahan ligamen,
2) ankilosis, persendian yang tidak dapat digerakkan; dan
3) artritis, peradangan pada persendian yang disertai dengan rasa sakit untuk digerakkan.
Arthritis dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
(a) Reumatoid, yang merupakan penyakit kronis pada jaringan penghubung sendi.
(b) Gout arthritis, yaitu gangguan persendian karena metabolisme asam urat yang gagal.
(c) Osteoartritis, ialah penyakit sendi karena menipisnya tulang rawan.
3. Gangguan Otot
Otot berperan dalam gerakan sebagai alat gerak aktif. Jika otot mengalami gangguan, maka sistem gerak juga menjadi terhambat. Beberapa macam gangguan otot di antaranya adalah:
- Kejang otot, terjadi apabila otot terus-menerus melakukan aktivitas sampai akhirnya tidak mampu lagi berkontraksi karena kehabisan energi.
- Tetanus, yaitu otot terus menerus mengalami ketegangan karena infeksi bakteri Clostridium tetani yang menghasilkan toksin.
- Atrofi atau miastema grafis, yaitu keadaan otot mengecil sehingga menghilangkan kemampuan otot untuk berkontraksi. Hal ini menyebabkan otot mengalami kelumpuhan.
- Supertrofi, yaitu volume otot membesar karena otot setiap hari dilatih secara berlebihan.
- Hernia abdominalis, yaitu otot dinding perut yang lemah tersobek sehingga letak usus menurun.
- Stiff atau kaku leher, yaitu otot leher yang mengalami peradangan akibat gerakan atau hentakan yang salah sehingga leher terasa kaku.
Istilah Istilah apa saja yang sering digunakan dalam System Gerak
- Amfiartrosis = persendian yang masih memungkinkan terjadinya sedikit gerakan.
- Antagonis = kontraksi otot yang berlawanan dengan otot lainnya.
- Artikulasi = hubungan antartulang atau antarsegmen.
- Diartrosis = persendian yang dapat digerakkan.
- Endoskeleton = rangka dalam.
- Foramen magnum = lubang di tengkorak belakang yang dilewati serabut saraf.
- Fraktura = patah tulang tampak luka pada otot.
- Kontraksi = memendek dan menegangnya serabut otot karena adanya rangsang.
- Ligamen = jaringan ikat atau tulang rawan bersifat elastis yang membalut persendian.
- Osifikasi = pembentukan tulang rawan menjadi tulang sejati.
- Osteoblas = sel pembentuk tulang yang mensekresikan matriks tulang.
- Rawan hialin = tulang rawan halus yang tampak mengkilat tidak memiliki serat yang jelas.
- Rawan elastis = jaringan ikat protein penyusun utama serabut elastis pada pembuluh darah dan ligamen.
- Sinergis = kontraksi otot yang seirama dengan otot lainnya.
- Tendon = tali serabut berwarna putih yang menghubungkan otot dengan struktur yang dapat bergerak.
- Tetanus = keadaan tegang yang terus-menerus pada otot.