Permintaan Kopi Bubuk Lampung Barat Meningkat

Liwa, Lampung (ANTARA) - Permintaan kopi bubuk di Lampung Barat meningkat, membuat perajin menambah jumlah produksi hingga 40 persen lebih.
"Produksi kopi bubuk sejak sepekan ini mengalami lonjakan, hal tersebut disebabkan karena tingginya permintaan kopi bubuk membuat perajin meningkatkan volume produksi guna memenuhi permintaan tersebut," kata perajin kopi bubuk di Kecamatan Batu Brak, Lampung Barat, Karwoto (38) sekitar 267 Km dari Bandarlampung, di Batu Brak, Rabu.
Dia menjelaskan, permintaan kopi bubuk semakin melonjak bila mendekati Natal dan Tahun Baru.
Ia menguraikan, kualitas produk kopi bubuk rumahan dapat bersaing.
"Meningkatnya permintaan kopi bubuk, membuat pendapatan perajin meningkat pula, sehingga mampu menambah modal guna menambah volume produksi kopi," katanya.
Kemudian, lanjut dia, perajin kopi bubuk membutuhkan bantuan modal usaha guna mengembangkan usaha sehingga usaha kopi bubuk rumahan dapat berkembang pesat.
Perajin itu menuturkan, dari usaha kopi bubuk rumahan, mampu menopang kebutuhan ekonomi keluarga.
"Dengan usaha pengolahan kopi bubuk rumahan ini, pendapatan keluarga saya meningkat, dan optimis bila pemerintah membantu memberikan penguatan modal, maka usaha pengolahan kopi bubuk di masyarakat akan berkembang pesat," katanya.
Industri pengolahan kopi bubuk rumahan di Lampung Barat berkembang pesat, terlihat dengan semakin bertambahnya masyarakat yang menekuni usaha ini.
Potensi perkebunan di Kabupaten Lampung Barat sangat besar, sehingga salah satu hasil dari perkebunan yakni kopi dijadikan masyarakat sebagai produk pasar.
Pengolahan produk perkebunan, terbukti mampu memberikan pendapatan tambahan bagi masyarakat, melihat dari nilai jual, harga kopi bubuk lebih mahal bila dibandingkan dengan kopi biji, hal tersebut membuktikan masyarakat petani semakin pintar dalam mencari tambahan pendapatan dalam perkebunan.
Potensi perkebunan di Kabupaten Lampung Barat cukup besar, 80 persen wilayah digalakkan komoditas perkebunan, salah satunya kopi, sehingga daerah itu menjadi sentra penghasil kopi terbesar di Provinsi Lampung.
Meningkatnya produksi kopi bubuk perajin kopi, dipengaruhi dengan permintaan di pasaran, permintaan kopi bubuk akan mengalami peningkatan bila mendekati hari besar keagamaan.

Produksi kopi bubuk perajin tersebut, didistribusikan ke sejumlah wilayah, diantaranya Bandarlampung, Sumatera Selatan, dan Bengkulu, sementara harga kopi bubuk di Lampung Barat mencapai Rp50 ribu per kilogram.
Sebelumnya, Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan, dan Pasar, Kabupaten Lampung Barat, Zukri Amin, mengatakan, produk perkebunan di Lampung Barat semakin bervariasi.
"Potensi perkebunan di Lampung Barat berlimpah, sehingga ini menjadi peluang bagi masyarakat akan terpacu untuk membuat produk yang berkualitas sekaligus diminati dipasaran," kata dia.
Dia mengatakan, pemerintah terus memberikan pengawasan dan arahan terhadap perajin guna mempertahankan mutu produk kopi bubuk.
Zukri menambahkan, berharap masyarakat dapat menangkap peluang usaha di segala bidang, sehingga dengan usaha rumahan ini, mampu memberikan kontribusi terhadap pendapatan masyarakat," katanya.

(di copast dari http://id.berita.yahoo.com/)